Hasil analisis dengan menggunakan IFAS dan EFAS disusun untuk menggambarkan faktor strategik perusahaan dengan menggunakan
matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya Rangkuti, 2006.
Matriks SWOT dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis Gambar 7. Selanjutnya dilakukan analisis bauran
pemasaran terdiri dari kajian mengenai produk product, tempat place, harga price dan promosi promotion.
IFAS EFAS
STRENGHTS S
WEAKNESSES W
OPPORTUNITIES O
Strategi SO
Strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATS T
Strategi ST Strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman Strategi WT
Strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Gambar 7. Matriks SWOT Rangkuti, 2006
D. Pengembangan Unit Usaha
Kajian mengenai SBU dilakukan untuk melihat bentuk SBU yang dikembangkan oleh perusahaan, sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat
untuk pengembangan SBU bersangkutan. SBU didefinisikan sebagai suatu cara mengelola sebuah bisnis sehingga tiap unit menjual sekumpulan
produkjasa kepada sekumpulan pelanggan dalam persaingan dengan sekumpulan pesaing Umar, 2005. Dengan demikian, SBU adalah suatu unit
bisnis yang memiliki produk, pembeli, dan pesaing tersendiri yang berbeda dari unit bisnis lainnya. Setiap SBU akan membuat keputusan strategisnya
sendiri untuk mencapai tujuan dan sasaran SBU yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.
Menurut Umar 2005, SBU memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu : 1. External focus adalah pengelolaan dan pengorganisasian suatu SBU yang
mengacu pada permasalahan yang timbul karena faktor-faktor eksternal. Pembentukan suatu SBU disebabkan oleh perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar produsen dan atau perubahan sikap dan perilaku konsumen terhadap produk tertentu.
2. Identifiable competitor adalah SBU yang didesain sedemikan rupa, sehingga para pesaing SBU tersebut dapat teridentifikasikan.
3. Autonomous profit center adalah SBU beroperasi sebagai suatu bisnis tersendiri dengan tujuan dan sasaran sendiri yang dipimpin oleh seorang
manajer, misalnya satu SBU mungkin bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dan SBU lainnya bertujuan untuk meningkatkan keuntungan.
4. Distinct market strategy, adalah setiap SBU memiliki strategi pemasaran tersendiri dan berbeda dengan SBU lainnya.
5. Separate accounting adalah SBU bersaing sebagai unit yang berdiri sendiri dan harus dapat dihitung keuntungan dan biayanya sehingga harus
memiliki sistem akuntansi yang terpisah dari unit lainnya. Untuk mengetahui resiko bentuk usaha yang akan dipilih perusahaan
dilakukan analisis resiko keuangan dengan menggunakan analisis diskriminan Z-Score. Analisis diskriminan model Altman bermanfaat untuk meramal
tingkat kebangkrutan Z-score suatu perusahaan Umar, 2005. Untuk menghitung Z-Score dilakukan perhitungan terhadap 5 rasio keuangan, yaitu:
Aktiva Lancar – Hutang Lancar 1. Working Capital to Asset Ratio X1 =
Total Aktiva
Laba Ditahan 2. Retained Earning to Total Asset Ratio X2 =
Total Aktiva Laba Operasi
3. EBIT to Total Asset X3 = Total Aktiva
Jumlah Modal Sendiri 4.
Market Value of Equity to Book Value of Debt X4
= Jumlah Hutang
Total Penjualan 5. Sales to Asset Ratio X5 =
Total Aktiva Variabel X1, X2, X3 dan X5 bertujuan untuk melihat seberapa besar
modal lancar, laba ditahan, laba sebelum bunga dan pajak EBIT dan total penjualan untuk setiap rupiah aktiva yang dimiliki. Variabel X4 bertujuan
untuk melihat perbandingan antara jumlah modal sendiri dibandingkan dengan jumlah hutang.
Nilai Z-score dihitung dengan menggunakan persamaan berdasarkan metode Altman yang lazim dipergunakan untuk mengambil keputusan
investasi Umar, 2005. Persamaan Z-Score adalah : Z- score =
1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1 X5 Jika Z-score 1,81
resiko bangkrut sangat besar 1,81 Z-score 3
tidak termasuk perusahaan yang aman ataupun beresiko besar
Z-score 3 resiko bangkrut kecil
E. Pallet ISPM15