37 Tabel 10. Pendugaan pemodelan k menggunakan persamaan Arrhenius
No Kecepatan
Udara mdt Pemodelan k
1 1.4
k = exp [0.024T-1.464] 2
1 k = exp [0.051T-1.055]
3 0.5
k = exp [0.103T-1.262] 4
0.1 k = exp [0.063T-1.411]
C. Uji Ketepatan Model
Pengujian model nilai Me dan nilai k dilakukan dengan menggunakan metode uji error pada pemodelan tersebut. Jika error yang
diperoleh kecil, maka pemodelan tersebut bisa digunakan untuk menduga nilai Me dan k buah mahkota dewa. Pada Tabel 11 dan Tabel 12 berikut ini
disajikan perbandingan nilai Me antara hasil percobaan dengan hasil pendugaan berikut nilai error - nya.
Tabel 11. Perbandingan nilai Me antara hasil percobaan dengan hasil pendugaan berikut nilai error – nya
No Kecepatan
Udara mdt Suhu
°C RH
Me Percobaan
Me Pendugaan
Error
1. 1.4 50 34
7 6.88 0.02
45 48 7.5
7.68 0.02 40 52
8 8.05 0.01
35 65 9
8.87 0.01 2. 1
50 34 7
6.96 0.01 45 48
7.5 7.59 0.01
40 54 8
7.94 0.01 35 65
8.5 8.49 0.001
3. 0.5 50 38
8.5 8.54 0.005
45 46 9
8.99 0.001 40 53
9.5 9.41 0.01
35 65 10
10.05 0.01 4. 0.1
50 32 8
8.01 0.001 45 42
8.5 8.47 0.004
40 55 9
9.02 0.002 35 65
9.5 9.49 0.001
38 Tabel 12. Perbandingan nilai k antara hasil percobaan dengan hasil
pendugaan berikut nilai error – nya
No Kecepatan
Udara mdt Suhu
°C RH
k Percobaan
k Pendugaan
Error
1. 1.4 50 34 0.2255 0.23142
0.0256 45 48 0.2159 0.23142
0.0671 40 52 0.2260 0.23144
0.0235 35 65 0.2050 0.23147
0.1144
2. 1 50 34 0.3166 0.34854
0.0916 45 48 0.3330 0.34857
0.0447 40 54 0.3044 0.34864
0.1269 35 65 0.2751 0.34871
0.2111
3. 0.5 50 38 0.2405 0.28368
0.1522 45 46 0.2325 0.28374
0.1806 40 53 0.2551 0.28382
0.1410 35 65 0.1800 0.28390
0.3660
4. 0.1 50 32 0.2147 0.24422
0.1209 45 42 0.2392 0.24424
0.0206 40 55 0.1981 0.24428
0.1890 35 65 0.1854 0.24433
0.2412 Berdasarkan Tabel 11 dan Tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa nilai
error pada pengujian nilai Me dan k cenderung bernilai kecil. Dalam hal ini berarti model persamaan semi teoritis Henderson dan Perry dan juga
persamaan Arrhenius dapat diterima serta dapat digunakan untuk menduga nilai penurunan kadar air buah mahkota dewa.
39
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap nilai kadar air keseimbangan Me adalah kecepatan udara pengering, suhu udara,
kelembaban relatif udara, dan kematangan bahan. Jika suhu udara pengering semakin tinggi dengan kecepatan udara pengering yang sama, maka nilai
kadar air keseimbangan Me semakin rendah. Berikut ini adalah pemodelan matematis nilai Me setelah dilakukan analisis dengan error sekitar 0.1
sampai dengan 1 :
v = 1.4 mdt, Me = 17.707 [-ln 1-RHT]
0.1972
v = 1 mdt, Me = 14.594 [-ln 1-RHT]
0.1544
v = 0.5 mdt, Me = 16.626 [-ln 1-RHT]
0.1433
v = 0.1 mdt, Me = 14.720 [-ln 1-RHT]
0.1251
Nilai konstanta pengeringan k hanya dipengaruhi oleh suhu udara pengering. Penentuan nilai k dilakukan dengan asumsi bahwa perubahan suhu
bahan terhadap waktu dan suhu udara pengering adalah eksponensial. Jika suhu udara pengering semakin tinggi, maka nilai k yang diperoleh akan
semakin tinggi. Berikut ini adalah pemodelan matematis nilai k setelah dilakukan analisis :
v = 1.4 mdt, k = exp [0.024T-1.464]
v = 1 mdt, k = exp [0.051T-1.055]
v = 0.5 mdt, k = exp [0.103T-1.262]
v = 0.1 mdt, k = exp [0.063T-1.411]
B. Saran
Perlu dilakukan uji mutu mahkota dewa sebelum dilakukan proses pengeringan sehingga diperoleh mahkota dewa dengan mutu yang tidak jauh
berbeda. Perlu dilakukan pengujian mutu mahkota dewa setelah proses pengeringan pada berbagai tingkat suhu dan berbagai kecepatan udara
pengering.