Kadar Air Keseimbangan Me Buah Mahkota Dewa

33 2 4 6 8 10 20 40 60 80 100 Kadar Air bb L a ju P e ng e r ing a n bk m e ni t T = 50 °C T = 45 °C T = 40 °C T = 35 °C Gambar 18. Kurva laju pengeringan terhadap kadar air pada berbagai tingkat suhu dengan kecepatan udara pengering 0.1 mdt.

B. Kadar Air Keseimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa

1. Kadar Air Keseimbangan Me Buah Mahkota Dewa

Kadar air keseimbangan adalah kadar air yang pada prosesnya tidak terjadi perpindahan uap dari dan ke dalam. Pada proses pengeringan, kadar air keseimbangan memiliki arti penting karena dapat menentukan kadar air terendah yang dapat dicapai pada proses tersebut. Pada penyimpanan, kadar air keseimbangan berguna untuk menjaga agar produk tidak mengalami adsorpsi uap air selama penyimpanan berlangsung. Kadar air keseimbangan berhubungan erat dengan tekanan uap dalam buah mahkota dewa. Pada kadar air tertentu tiap bahan mempunyai karakteristik tekanan uap pula. Bila tekanan uap di dalam bahan lebih besar daripada tekanan uap udara lingkungannya, akan terjadi desorpsi uap ke udara. Bila tekanan uap di bahan lebih kecil, akan terjadi desorpsi uap air di udara ke dalam bahan. Kadar air keseimbangan akan tercapai bila tekanan uap di dalam dan di luar bahan sama besarnya. Nilai kadar air keseimbangan Me buah mahkota dewa dari tiap- tiap perlakuan disajikan dalam Tabel 7 berikut ini. 34 Tabel 7. Kadar air keseimbangan Me buah mahkota dewa pada berbagai tingkat suhu dengan berbagai kecepatan udara No Kecepatan Udara mdt Suhu °C RH Me bk 1. 1.4 50 34 7 45 48 7.5 40 52 8 35 65 9 2. 1 50 34 7 45 48 7.5 40 54 8 35 65 8.5 3. 0.5 50 38 8.5 45 46 9 40 53 9.5 35 65 10 4. 0.1 50 32 8 45 42 8.5 40 55 9 35 65 9.5 Nilai Me yang ditetapkan pada Tabel 7 di atas merupakan hasil koefisien determinasi R 2 terbaik. Dari data yang disajikan dalam bentuk Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa jika semakin tinggi suhu udara pengeringan, maka semakin rendah nilai kadar air keseimbangan Me yang diperoleh. Nilai Me yang diperoleh hanya dipengaruhi oleh RH pengering, sedangkan perbedaan kadar air tidak berpengaruh. Berdasarkan Tabel 7 di atas, jika RH yang diperoleh semakin tinggi maka semakin tinggi pula nilai Me yang diperoleh. Pada Tabel 8 berikut ini adalah pemodelan Me setelah dilakukan analisis menggunakan persamaan Henderson dan Perry. Lampiran 18 sampai dengan Lampiran 21 disajikan nilai uji Me berdasarkan pemodelan pada Tabel 8 dengan berbagai kondisi suhu, RH, dan kecepatan udara pengering. 35 Tabel 8. Pendugaan pemodelan Me menggunakan persamaan Henderson dan Perry No Kecepatan Udara mdt Pemodelan Me 1 1.4 Me = 17.707 [-ln 1-RHT] 0.1972 2 1 Me = 14.594 [-ln 1-RHT] 0.1544 3 0.5 Me = 16.626 [-ln 1-RHT] 0.1433 4 0.1 Me = 14.720 [-ln 1-RHT] 0.1251

2. Konstanta Pengeringan k Buah Mahkota Dewa