3.2.3.2 Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Sosiodrama Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu
dalam kelompok atau individual untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Pemberian layanan penguasaan konten dapat
dilaksanakan dalam bentuk klasikal, kelompok dengan metode ceramah, diskusi dan dapat didukung dengan teknik peragaan, pemberian contoh. Untuk melatih
konten perilaku prososial siswa praktikan menggunakan teknik sosiodrama. Teknik sosiodrama merupakan teknik bermain peran dengan
mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang secara spontan yang memiliki fungsi untuk memecahkan masalah sosial yang timbul
dalam hubungan interpersonal yang dilakukan dalam kelompok. Sosiodrama dapat dilakukan bila sebagian besar anggota dalam kelompok tersebut
menghadapi masalah sosial yang hampir sama, atau bila ingin melatih atau mengubah sikap-sikap tertentu.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Menurut Saifuddin Azwar 2005 : 77, dalam penelitian sosial populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil
penelitian. Menurut Sugiyono 2009:55 “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Sedangkan
menurut Arikunto 2002: 108 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jumlah keseluruhan siswa pada kelas VII SMP Negeri 21 Semarang adalah 300
siswa. Mengenai populasi dalam penelitian ini peneliti memerhatikan dan membatasi populasi yang dijadikan subyek penelitian, hal ini didasarkan pada
hasil observasi awal dan wawancara. Berdasarkan pendapat diatas populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 21 Semarang yang memiliki perilaku prososial rendah yang berjumlah 40 siswa
3.3.2 Sampel
Arikunto 2002: 109 menambahkan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan Sugiyono mengemukakan bahwa sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah 17 siswa kelas VII yang
memiliki tingkat perilaku prososial yang rendah.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, untuk menentukan sampel yang diambil, digunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan menggunanakan
pertimbangan-pertimbangan atau tujuan tertentu Sugiyono,2009:124. Tujuan yang diinginkan adala mencari siswa yang menduduki tingkatan rendah pada
skala perilaku prososial untuk diberikan perlakuan dengan teknik sosiodrama dengan tujuan untuk meningkatan perilaku prososialnya setelah mendapatkan
perlakuan dengan teknik sosiodrama. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Nomogram Harry King. Untuk
penelitian ini taraf kesalahan yang peneliti tentukan adalah 5 . Hal ini berarti peneliti memberikan toleransi kesalahan sebesar 5 pada penelitian. Maka pada
taraf kesalahan 5, interval perilaku prososial 95 dan populasi 40 siswa berdasarkan rumus Nomogram Harry King, ditemukan jumlah sampel
berdasarkan hasil perkalian 0,36 x 40 x 1,195 = 17,2 di bulatkan menjadi 17 maka jumlah sampel yang diambil minimal sebesar 17 siswa. Berdasarkan
rekomendasi dari guru pembimbing peneliti mengambil 17 sampel siswa yang mempunyai kecenderungan perilaku prososial rendah.
3.4 Metode dan