Perencanaan Pembelajaran Gambar Bentuk Indoor Pada Siswa Kelas V11

Kriteria ketuntasan minimal KKM adalah sebuah kriteria yang disepakati oleh tim guru di VII SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga tentang standar nilai minimal yang harus dicapai siswa untuk tiap mata pelajaran. KKM antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya tidak sama. Untuk mata pelajaran seni budaya dan keterampilan standar KKM-nya adalah 75. Bila perolehan nilai siswa setelah melaksanakan ulangan harian, ulangan tengah semester atau ulangan akhir mendapatkan nilai kurang dari 75, maka siswa tersebut wajib mengikuti ulangan remidi.

4.3 Pembelajaran Gambar Bentuk Indoor Pada Siswa Kelas V11

C SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga Pembelajaran menggambar bentuk indoor merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam ruangan. Dalam kegiatan ini peneliti menggunakan pedoman observasi untuk mengamati proses pembelajaran menggambar bentuk yang dilakukan oleh guru di dalam kelas indoor. Hal yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran menggambar bentuk, yang berlangsung dari awal sampai akhir pembelajaran.

4.3.1 Perencanaan

Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggambar bentuk di dalam kelas indoor, peneliti membuat perencanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran seni rupa. Perencanaan kegiatan pembelajaran ini tertuang dalam rencana pelaksanaaan pembelajaran RPP. Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2x40 dengan mengacu pada standar kompetensi mengekspresikan diri melalui karya seni rupa dan kompetensi dasar menggambar bentuk dengan objek karya seni rupa terapan tiga dimensi daerah setempat. Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah: 1 Siswa mampu menggambar kendi sesuai dengan kaidah perspektif sesuai dengan objek sebenarnya dengan tepat. 2 Siswa mampu menentukan proporsi keseimbangan, kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda dengan benda yang lain dalam menggambar kendi dengan tepat. 3 Siswa mampu menggambar kendi dengan memanfaatkan alat dan bahan dengan baik. 4 Siswa mampu memanfaatkan teknik arsir dan menentukan bagian gelap terang kendi yang digambar dengan tepat menggunakan pensil 2B dan 8B. 5 Siswa dapat menggambar kendi dengan kualitas visual yang indah estetis. Agar siswa lebih jelas dalam menggamati objek yang digambar, guru dan peneliti menyediakan 2 kendi yang masing-masing kendi dibagi di atas meja yang berbeda sisi kanan dan sisi kiri, siswa cukup memilih salah satu kendi untuk digambar. Pemilihan model yang akan gambar didasarkan pada KD Kompetensi Dasar menggambar bentuk dengan objek karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah setempat, kenapa hanya 1 kendi saja yang digambar yakni karena pertimbangan waktu dan kemampuan siswa yang baru masuk dalam masa realisme, selain itu bentuk kendi juga cukup menantang untuk digambar karena memiliki struktur benda dengan garis lengkung, lingkaran dan elips menjadi satu kesatuan. Peralatan yang digunakan untuk kegitatan pembelajaran gambar bentuk di dalam ruang kelas indoor adalah kertas gambar A4, pensil 2B, pensil 8B, penghapus, rautan pensil. Pembelajaran gambar bentuk dilakukan dengan penataan tempat duduk mengelilingi objek yang digambar berupa karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah setempat yakni ada dua kendi yang sudah disediakan oleh guru, yang dibagi di dua meja yang berbeda, sisi kanan dan sisi kiri. Berikut ini disajikan denah penataan ruang pembelajaran menggambar bentuk di dalam ruangan indoor. Keterangan gambar: o : peneliti dan pengamat o : guru o : siswa o : objek yang digambar Gambar 4.2. Denah penataan ruang pembelajaran menggambar bentuk di dalam ruangan indoor. Sumber: Dokumentasi peneliti Dalam penelitian ini menggunakan tiga metode pembelajaran, yakni 1 demonstrasi, 2 metode tanya jawab, dan 3 metode penugasan. Metode demostrasi digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah atau prosedur dalam menggambar bentuk, metode tanya jawab dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran menggambar bentuk, kemudian metode penugasan untuk memberikan evaluasi kepada siswa berupa tugas.

4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran