Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

1 Rembang Purbalingga yakni kelas VII A, kelas VII B, kelas VII C, kelas VII D, kelas VII E, kelas VII F, kelas VII G dan kelas VII H, diketahui dua kelas yang memiliki kemampuan yang relatif sama untuk dijadikan sampel penelitian tentang efektivitas pembelajaran gambar bentuk indoor dan outdoor pada kelas VII SMP Nergeri 1 Rembang Purbalingga, yakni kelas VII C dan kelas VII G, kedua kelas tersebut memiliki kemampuan belajar yang sama dengan perolehan nilai rata-rata pelajaran seni rupa semester gasal 75, kemudian jumlah siswa sama yakni 36 siswa dan jam pelajaran untuk kelas VII C dan VII G sama-sama jam pertama kelas VII C pada hari rabu dan kelas VII G pada hari kamis.

3.3 Sumber Data

Lofland dan Lofland dalam Maleong 2007:157 menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakkan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen-dokumen lain. Kata-kata dan tindakkan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama, yang kemudian dicatat melalui catatan tertulis. Pencatatan sumber data melalui sumber wawancara dan pengamatan merupakan hasil gabungan dari kenyataan melihat, mendengar, dan bertanya. Sumber data selain kata-kata dan tindakkan merupakan sumber data tambahan yang berasal dari sumber tertulis yang dibagi atas sumber buku dan majalah, sumber dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Informan atau narasumber Di dalam penelitian ini, narasumber atau informan yang dipilih adalah orang- orang yang mempunyai kompetensi dengan masalah yang diteliti, yaitu guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga. 2. Arsip atau dokumen Arsip dan dokumen merupakan sumber data yang sangat penting dalam penelitian ini. Arsip yang digunakan meliputi hasil belajar siswa, jumlah data siswa, jumlah guru, dan data SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Menurut Arikunto 2006:156 observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi berarti mengamati secara langsung. Ada beberapa jenis teknik observasi dalam pengumpulan data suatu kegiatan penelitian. Salah satu teknik observasi yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah teknik observasi terkendali. Menurut Koentjaraningrat 1985:118-119 pengamatan terkendali adalah pengamatan yang dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan dalam melaporkan hasil pengamatan dalam semacam ruang misalkan laboratorium untuk meneliti hubungan antar manusia. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan penggunaan teknik observasi terkendali ini, yang menjadi subjek penelitian ada dua kelas yakni kelas VII C dengan pembelajaran yang dilakukan di ruang kelas indoor dan kelas VII G dengan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas seperti halaman atau taman sekolah outdoor masing-masing kelas diamati oleh peneliti dan dilaksanan dalam waktu yang berbeda sesuai jadwal masing-masing kelas dari sekolah. Kegiatan pembelajaran untukkelas VII C indoor dan kelas VII G outdoor dimulai dengan arahan pembelajaran menggambar bentuk kemudian siswa mulai menggambar objek yang sudah disiapkan oleh peneliti dan guru seni rupa. Selanjutnya, peneliti melihat dan mengamati tingkah laku, respon, dan proses siswa saat berkarya, serta melihat, mengamati dan menilai hasil karya siswa dalam pembelajaran gambar bentuk kelas VII C indoor dan kelas VII G outdoor. Dalam melakukan pengumpulan data tersebut, pengamatan dilakukan secara terkendali sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti. Peneliti mengamati kegiatan siswa dari kejauhan sambil mencatat peristiwa-peristiwa atau aktivitas yang terjadi dalam situasi atau kegiatan tersebut. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian ini terutama mengenai pelaksanaandan hasil, serta kekurangan dan kelebihan, keefektifan pembelajaran gambar bentuk indoor dan outdoor di kelas VII SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga. Pada penelitian tersebut, hasil pengamatan direkam dengan menggunakan alat bantu berupa kamera foto. Hasil perekaman observasi dalam penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai perilaku siswa dan hasil dalam melakukan kegiatan pembelajaran gambar bentuk. Dengan adanya data berupa foto, peneliti dapat melakukan analisis data secara lebih tepat sesuai dengan permasalahan penelitian sehingga dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. 2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabl yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya Arikunto 2006:231 Studi dokumenter adalah teknik pengumpulan data penelitian melalui dan dengan menggunakan dokumen-dokumen atau arsip penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah penelitian Ismiyanto 2003: MPX9. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Di dalam melaksanakan studi dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,catatan harian dan sebagainya. Dengan demikian, melalui studi dokumentasi dapat dikumpulkan beberapa dokumen. Adapun data-data dan dokumen yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu berbagai informasi yang berkenaan dengan subjek dan lokasi penelitian. Data dokumen yang dikumpulkan dapat diambil dari data di sekolah, sebagai contoh data mengenai sejarah sekolah tersebut, foto yang sudah ada pada sekolah tersebut, data tentang struktur guru, tenaga pendidikan dan murid pada sekolah tersebut, hasil pembelajaran gambar bentuk sebelumnya serta data-data lain yang diperlukan sebagai pendukung dalam penelitian. 3. Angket Angket kuesioner dalam Ismiyanto 2003:MPX9 adalah teknik pengumpulan data penelitian dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden penelitiannya dan jawabannya pun secara tertulis. Dalam penelitian ini, angket akan diberikan kepada siswa kelas VII C indoor dan kelas VII G outdoor SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga setelah siswa menggambar bentuk dengan objek karya seni rupa terapan tiga dimensi daerah setempat. Pembagian angket untuk memperkuat data wawancara, sehingga data yang diperoleh dapat optimal untuk memberikan kontribusi terhadap pembelajaran gambar bentuk indoor kelas VII C dan outdoor kelas VII G tentang keefektifan, kelebihan dan kekurangannya. 4. Wawancara Arikunto 2006:155 menjelaskan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview atau wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh data yang diperlukan. Wawancara dilaksanakan diluar proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran tidak terganggu. Wawancara dilakukan, dengan guru mata pelajaran Seni Budaya, dan dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian di SMP Negeri 1 Rembang Purbalingga, setelah itu peneliti mencatat hasil wawancara. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus membuat suatu panduan atau pedoman wawancara mengenai hal-hal yang akan ditanyakan kepada yang akan diwawancarai. Dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan wawancara dan pokok-pokok permasalahan yang dipertanyakan tidak terpaut jauh dari permasalahan utama.

3.5 Teknik Analisis Data