Alfa selulosa TINJAUAN PUSTAKA

hemiselulosa terpisah. Proses delignifikasi dilakukan dengan penambahan HNO 3 dan NaNO 2 , fungsi untuk menghilangkan hemiselulosa dan zat ekstraktif. Selanjutnya sampel ditambah NaOH 2 dan Na 2 SO 3 2 . Dalam proses ini komposisi struktur onggok, yang berupa lignin sebagai lapisan luar akan rusak akibat adanya interaksi dengan basa sehingga selulosa, dan lignin akan terpisah. Proses selanjutnya adalah pemutihan dengan NaOCl yang berfungsi untuk memecah ikatan eter pada struktur lignin, sehingga selulosa yang didapat berupa pulp semakin putih, namun bila berwarna coklat kemungkinan masih ada sisa lignin hasil depolimerisasi. Sisa kromofor ini dapat dihilangkan dengan proses bleaching pemutihan. Kemudian sampel di tambah dengan NaOH 17,5 yang bertujuan untuk menghilangkan lignin yang tersisa serta menghilngkan β-selulosa dan γ-selulosa. Proses terakhir pemutihan atau bleaching. Mekanisme reaksi proses bleaching menggunakan hidrogen peroksida terdapat dalam Gambar 4. Gambar 4. Reaksi Peruraian Lignin oleh H 2 O 2 Pada proses ini digunakan hidrogen peroksida H 2 O 2 yang mempunyai kemampuan melepaskan oksigen yang cukup kuat dan mudah larut dalam air. Hidrogen peroksida dapat memutus ikatan C α - C β molekul lignin dan mampu membuka cincin lignin dan reaksi lain Othmer, 1992.

B. Beta selulosa

Beta selulosa adalah selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5 atau basa kuat dengan DP 15–90, dapat mengendap bila dinetralkan.Berikut struktur dari β- selulosa dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Struktur β-selulosa Yusuf, 2004.

C. Gamma selulosa

Gama selulosa adalah sama dengan beta selulosa, tetapi Derajat polimerisasinya kurang dari 15.

2. Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan polisakarida yangmempunyai berat molekul lebih kecil dibandingkan selulosa. Berbeda dengan selulosa yang hanya tersusun atas glukosa, hemiselulosa tersusun dari bermacam-macam jenis gula. Terdapat lima gula netral, yaitu glukosa, mannosa, dan galaktosa heksosa serta xilosa dan arabinosa pentosa merupakan konstituen utama hemiselulosa. Molekul hemiselulosa lebih mudah menyerap air, bersifat plastis, dan mempunyai permukaan lebih luas dari selulosa. Hemiselulosa merupakan istilah umum bagi polisakarida yang larut dalam alkali. Hemiselulosa sangat berdekatan posisinya dengan selulosa dalam dinding sel tanaman Fengel dan Wegener, 1995. Berikut struktur hemiselulosa dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Struktur Hemiselulosa Saha, 2003. Hemiselulosa tidak larut dalam air pada suhu rendah. Hidrolisis hemiselulosa dimulai pada suhu yang lebih rendah dari pada selulosa yang mana kelarutannya akan bertambah seiring dengan naiknya suhu Harmsenet al., 2010.

3. Pati

Pati merupakan polimer dari glukosa yang tersusun atas ikatan α-glikosida. Pati terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer linear dengan ikatan α-1,4-glikosida. Amilopektin memilikimolekul yang berukuran lebih besar dari amilosa, memiliki ikatan α-1,4-glikosida dan berbentuk cabang pada ikatan α-1,6-glikosida, serta pati alami biasanya mengandung amilopektin lebih banyak daripada amilosa. Butiran pati mengandung amilosa berkisar 15 - 30, sedangkan amilopektin berkisar antara 70 - 85 Jane et al., 1992. Perbandingan antara amilosa dan amilopektin akan berpengaruh terhadap sifat kelarutan dan derajat gelatinisasi pati Jane et al., 1992. Berikut struktur amilosa dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Struktur Amilosa Suriadi, 1985. Berikut struktur amilopektin dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Struktur Amilopektin Suriadi, 1985.