anak-anak yang bisa membuat kereta api dengan mengurutkan artu angka 1-10 guru memberikan reward.
Guru menyusun kursi lalu diberi kartu angka diatas kursi. Guru membagi tugas kepada anak ada yang berperan menjadi pembagi tiket kereta yang berupa kartu
angka ,dan penjaga gerbong, anak-anak yang akan naik kereta api mendapat tiket berupa kartu angka, lalu anak diminta mencari tempat duduk sesuai dengan kartu
angka yang dipegang oleh anak. Setelah menemukan kursi yang sesuai dengan kartu yang dimiliki, anak diminta menyebutkan dengan suara keras angka yang
tertera dikursi. Setelah duduk anak diajak berdiskusi tentang kereta api dan menyanyikan lagu kereta api sambil berpegangan membentuk rangkaian kereta
api sambil berkeliling.
G. Penelitian Terdahulu Yang Relefan
Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah penelitian yang dilakukan oleh :
1. Nurhayati 2013 yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Anak Taman Kanak-Kanak
”. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hambatan kemampuan mengenal lambang bilangan yang dialami sebagian anak ketika proses pembelajaran
berlangsung di TK Aisyiyah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan anak yang belum dapat mengenal lambang
bilangan. Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada anak masih menekankan
pengajaran yang berpusat pada guru, hal tersebut diakibatkan oleh kurang optimalnya guru dalam memilih metode dan media pembelajaran Guru lebih
dominan menerapkan metode konvensional, memberikan materi calistung sebagai solusi karena tidak adanya kegiatan menarik lainnya. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah, 1 Bagaimana kondisi objektif pengenalan lambang bilangan anak TK sebelum menggunakan alat permainan edukstif di TK Aisyiyah
Tahun Pelajaran 2012-2013?, 2 Bagaimana implementasi alat permainan edukatif untuk meningkatkan pengenalan lambang bilangan melalui alat
permainan edukatif pada anak TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012-2013?, 3 Bagaimana pemahaman anak TK dalam mengenal lambang bilangan setelah
menggunakan alat permainan edukatif di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran 2012- 2013?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan
Kelas PTK, terdiri dari dua siklus, setiap siklus tiga kali tindakan. Deskripsi hasil penelitian kemampuan mengenal lambang bilangan anak sebelum diberi
tindakan pada kategori perlu stimulus PS yaitu 23,33. Anak yang masih memerlukan bantuan pada saat melakuan kegiatan untuk mengenal lambang
bilangan atau pada kategori dalam proses DP yaitu 35,00. Selebihnya kemampuan anak berada pada kategori berkembang baik BB atau anak telah
mampu melakukannya sesuai dengan indikator yaitu sebesar 41,67. Setelah siklus I kemampuan anak anak yang sudah berkembang dengan baik 70, anak
yang masih dalam proses 18,33 dan yang masih memerlukan stimulus atau bantuan dari guru 11,67. Setelah siklus II anak yang sudah berkembang dengan
baik 88,33, anak yang masih dalam proses 11,67 dan yang masih memerlukan stimulus atau bantuan dari guru 0. Berdasarkan perkembangan hasil tersebut,
penerapan alat permainan edukatif dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya berusaha untuk mencari
alternatif dalam mengatasi permasalahan yang ada dengan pendekaan, metode, teknik, media dan strategi yang lain agar dapat memberikan temuan baru
khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak yang lebih optimal.
2. Purwanti 2012 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Permainan Kartu Angka dan Kartu Bergambar di RA Babussalam Prembulan Galur Kulon Progo. S1
Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang
bilangan anak usia 4-5 tahun melalui permainan kartu angka dan kartu bergambar di RA Babussalam, Prembulan, Galur, Kulon Progo. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yang dilakukan dalam dua siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 kali tindakan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi
Kelompok A Raudatul Atfal Babussalam sebanyak 20 anak. Data dikumpulkan melalui teknik observasi dan dokumentasi foto untuk mengetahui proses dan hasil
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan diskriptif kualitatif, yaitu peneliti mendeskripsikan data
yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan yang signifikan, yaitu peningkatan kemampuan
mengenal lambang bilangan. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa melalui permainan kartu angka dan kartu bergambar memiliki pengaruh besar dalam