1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah sakit memiliki peran penting dalam mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi BUN, Kemenkes, KARS,
2011. Hal itu disebabkan karena infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian dan kesakitan di rumah sakit Depkes
RI, 2011. Kejadian tersebut merupakan masalah besar dalam keamanan pasien dan pencegahannya harus menjadi prioritas utama dalam pengaturan
yang dilakukan institusi untuk memberikan keamanan dalam masa perawatan WHO, 2009a.
Infeksi yang didapatkan selama masa perawatan di rumah sakit disebut dengan infeksi nosokomial Darmadi, 2008. Angka kejadian infeksi
nosokomial di beberapa negara berkisar antara 3,3-9,2 Darmadi, 2008. Angka tersebut terus meningkat dari 1 di beberapa Negara Eropa dan
Amerika, sampai lebih dari 40 di Asia, Amerika Latin dan Afrika Depkes RI, 2011. Nasution 2008 dalam penelitiannya mangatakan bahwa di RSUD
dr. Pirngadi terjadi kasus infeksi nosokomial sebesar 32,16. Kuntjoro 2007 menyatakan bahwa standar kejadian infeksi nosokomial sebesar 1,5
yang artinya angka kejadian infeksi nosokomial tergolong tinggi. Oleh karena itu, mengurangi risiko infeksi merupakan tantangan besar
bagi tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan dimana upayanya
Universitas Sumatera Utara
2
dapat melalui pelaksanaan hand hygiene BUN, Kemenkes, KARS, 2011. WHO 2014 menyatakan bahwa resiko infeksi dapat berkurang melalui hand
hygiene dengan dilakukan sesuai indikasi five moments hand hygiene yang merupakan suatu rangkaian situasi yang menggambarkan kapan seorang
petugas kesehatan berkewajiban untuk melakukan hand hygiene. WHO 2009b, 2014 menyatakan bahwa indikasi five moments hand hygiene terdiri
dari: 1 sebelum menyentuh pasien; 2 sebelum melakukan prosedur bersih aseptik; 3 setelah kontak dengan cairan tubuh pasien; 4 setelah menyentuh
pasien; dan 5 setelah menyentuh peralatan di sekitar pasien. Hand hygiene harus dilakukan pada seluruh indikasi yang telah ditetapkan tanpa
memperhatikan apakah petugas kesehatan menggunakan sarung tangan atau tidak WHO, 2009b.
Hasil penelitian Shinde dan Mohite 2014 di rumah sakit di Karad menyatakan bahwa tingkat kepatuhan perawat pada indikasi pertama sebesar
54, pada indikasi ke 2 sebesar 72, pada indikasi ke 3 sebesar 86, pada indikasi ke 4 sebesar 88, dan indikasi ke 5 sebesar 93. Ernawati, Tri, dan
Wiyanto 2014 juga melakukan penelitian terkait five moments hand hygiene di Rumah Sakit Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto dan didapatkan
hasil kepatuhan perawat pada indikasi pertama sebesar 4, pada indikasi kedua sebesar 27, pada indikasi ketiga sebesar 67, pada indikasi keempat
sebesar 27, dan indikasi ke 5 sebesar 56. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan terendah terdapat pada indikasi
pertama yaitu sebelum menyentuh pasien.
Universitas Sumatera Utara
3
Data kejadian infeksi pada tahun 2013 berdasarkan hasil survei awal di RSUD Deli Serdang didapatkan sebanyak 313 kasus dengan jumlah total
pasien rawat inap sebanyak 9.980 jiwa. Jadi didapatkan angka kejadian infeksi nosokomial sebesar 3,14. Data infeksi nosokomial yang terjadi di
RSUD Deli Serdang menunjukkan tingginya kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti kepatuhan perawat dalam pelaksanaan five moments hand hygiene dalam
pencegahan infeksi nosokomial di RSUD Deli Serdang. 2.
Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dari penelitian ini adalah pelaksanakan five moments hand
hygiene oleh perawat di RSUD Deli Serdang? 3.
Tujuan Penelitian 3.1.
Tujuan umum Mengetahui pelaksanaan five moments hand hygiene oleh perawat di
RSUD Deli Serdang. 3.2.
Tujuan khusus 3.2.1.
Mengidentifikasi pelaksanakan hand hygiene sebelum menyentuh pasien.
3.2.2. Mengidentifikasi pelaksanakan hand hygiene sebelum melakukan
prosedur bersih aseptik. 3.2.3.
Mengidentifikasi pelaksanakan hand hygiene setelah menyentuh cairan tubuh pasien.
Universitas Sumatera Utara
4
3.2.4. Mengidentifikasi pelaksanakan hand hygiene setelah menyentuh
pasien. 3.2.5.
Mengidentifikasi pelaksanakan hand hygiene setelah menyentuh peralatan di sekitar pasien.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 4.1
Bagi pendidikan keperawatan Memberikan pengetahuan tambahan bagi mahasiswa keperawatan
tentang pentingnya melaksanakan five moments hand hygiene sesuai indikasi di rumah sakit.
4.2 Bagi pelayanan kesehatan
Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan pelaksanaaan five moments hand hygiene oleh perawat untuk mengurangi risiko infeksi
nosokomial di pelayanan kesehatan. 4.3
Bagi penelitian keperawatan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti-
peneliti lain yang ingin membahas masalah yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat menjadi sumber referensi pada penelitian
selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA