Modal Normalitas Autokorelasi Hasil Penelitian

3. Modal

Modal merupakan salah satu faktor yang sering disebut memiliki peran utama dalam perkembangan sebuah usaha. Dengan modal yang besar diharapkan usaha dapat berkembang lebih cepat dan besar pula. Kondisi kesulitan mengenai masalah permodalan sudah menjadi permasalahan “turun temurun” dalam usaha kecil. Deskripsi mengenai modal usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sebagai berikut: Tabel 4.4 Deskripsi Modal Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga No Hasil 1 N 54 2 Mean 116.678.880 3 Median 103.557.625 4 Mode 45.130.500 5 Minimum 45.130.500 6 Maximum 729.450.000 Sumber : data primer, diolah 2013 Berdasarkan data yang diperoleh diketahu N data terproses sebanyak 54 dengan rata-rata modal usaha pengusaha ternak ayam sebesar Rp. 116.678.880 dengan median nilai tengah Rp. 103.557.625 dan modus sebesar RP. 45.130.500. Modal terendah terkecil seluas Rp. 45.130.500 dan yang paling besar Rp. 729.450.000. Untuk lebih jelasnya mengenai data modal usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 4.4 Deskripsi Modal Usaha Rupiah Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

4. Hasil Usaha

Pada dasarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi perkembangan sebuah usaha khususnya dalam bidang peternakan. Faktor tersebut bisa berasal dari internal peternak maupun dari eksternal. Pada penelitian ini faktor-faktor tersebut dibatasi pada faktor luas kandang, tenaga kerja dan modal saja. adapun deskripsi mengenai Hasil Usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sebagai berikut: Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga No Hasil 1 N 54 2 Mean 142.905.932 3 Median 123.107.460 4 Mode 622.554.080 5 Minimum 48.636.000 6 Maximum 1.089.816.000 Sumber : data primer, diolah 2013 Berdasarkan data yang diperoleh diketahu N data terproses sebanyak 54 dengan rata-rata hasil usaha ayam pada pengusaha ternak ayam sebesar Rp. 142.905.932 dengan median nilai tengah RP. 123.107.460 dan modus sebesar Rp.622.554.080. Hasil usaha terendah terkecil sebesar Rp.48.636.000 dan tetringgi sebesar Rp.1.089.816.000. Untuk lebih jelasnya mengenai data Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 4.5 Deskripsi Hasil Usaha Rupiah Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Untuk lebih jelasnya hasil uji normalitas masing-masing variabel yaitu: Gambar 4.6 Uji Normalitas Berdasarkan analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

2. Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Uji autokorelasi Durbin-Watson DW test digunakan untuk menguji ada tidaknya outokorelasi dalam model regresi. Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai Durbin – Watson 2,007 artinya tidak ada autokorelasi, jika di korelasikan dengan tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Tabel Autokorelasi DW Kesimpulan 1,08 Ada autokorelasi 1,08 s.d 1,66 Tanpa kesimpulan 1,66 s.d 2,34 Tidak ada autokorelasi 2,34 s.d 2,92 Tanpa kesimpulan 2,92 Ada autokorelasi Sumber : Algifari 2000:89

3. Heterokesdasitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak ayam ras petelur di Kecamatan Lareh Sago Halaban.

0 0 14

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Industri Kecil Knalpot Di Desa Sayangan Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga.

1 14 97

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN PENDERES AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Cocos nucifera L) DI DESA PAGERANDONG KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA.

0 0 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEUNTUNGAN PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN JUMANTONO, KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi padi di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang AWAL

0 1 15

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

0 1 2

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Ayam Ras Petelur Di Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima 50 Kot

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KEBERLANGSUNGAN USAHA KERAJINAN BATOK KELAPA DI KELURAHAN PURBALINGGA WETAN, KECAMATAN PURBALINGGA, KABUPATEN PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 14