11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Perkembangan Usaha
Perkembangan sebuah usaha tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya baik yang berasal dari faktor internal modal, tenaga
kerja, pemasaran dan bahan baku maupun faktor eksternal persaingan dan peran pemerintah.
Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan ciri - ciri usaha yang berkembang setelah menerima kredit adalah
1 Adanya peningkatan pendapatan 2 Adanya peningkatan produktivitas seperti peningkatan jumlah Produk.
3 Biasanya usaha kecil di Indonesia berorientasi jangka pendek yaitu mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat .
4 Modal meningkat dibandingkan dengan modal sebelumya www.deperindag.go.id
Sedangkan Subroto 1998:133 mengemukakan sehubungan dengan berkembangnya usaha ada dua hal yang perlu diperhatikan.
1 Bukan ramainya atau besarnya usaha, tetapi banyaknya barang yang disediakan dan terjual mencirikan bahwa usaha tersebut sedang
berkembang. 2 Keuntungan nyata baru tercipta jika jumlah barang yang terjual berada
diatas atau melewati titik balik modal karena bila beradsa dibawah titik modal maka secara berangsur modal akan semakin susut dengan kata lain
dalam peningkatan usaha.
Dalam upaya penumbuhan usaha kecil tersebut, perlu diketahui karakteristik serta permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh usaha kecil.
Pada umumnya, usaha kecil mempunyai ciri antara lain sebagai berikut : 1 Biasanya berbentuk usaha perorangan dan belum berbadan hukum
perusahaan 2 Aspek legalitas usaha lemah
3 Struktur organisasi bersifat sederhana dengan pembagian kerja yang tidak baku
4 Kebanyakan tidak mempunyai laporan keuangan dan tidak melakukan pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan
5 Kualitas manajemen rendah dan jarang yang memiliki rencana usaha 6 Sumber utama modal usaha adalah modal pribadi
7 Sumber Daya Manusia SDM terbatas 8 Pemilik memiliki ikatan batin yang kuat dengan perusahaan, sehingga
seluruh kewajiban perusahaan juga menjadi kewajiban pemilik Endang Sri Winarni, 2006:28
Kondisi tersebut berakibat kepada : 1 Lemahnya jaringan usaha serta keterbatasan kemampuan penetrasi pasar
dan diversifikasi pasar 2 Skala ekonomi terlalu kecil sehinggasukar menekan biaya.
3 Margin keuntungan sangat tipis
Sehubungan dengan permasalahan secara umum yang dialami oleh UKM, Badan Pusat Statistik 2003 mengidentifikasikan permasalahan yang
dihadapi oleh UKM sebagai berikut: 1 Kurang permodalan
2 Kesulitan dalam pemasaran 3 Persaingan usaha ketat
4 Kesulitan bahan baku 5 Kurang teknis produksi dan keahlian
Perkembangan usaha dalam penelitian ini diukur berdasarkan kapasitas produksi usaha ternak ayam.
2.2 Fungsi Produksi