b. Kesiapan Kerja Siswa Ditinjau Dari Kompetensi Psikomotorik
Siswa
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan kerja siswa menurut aspek kompetensi psikomotorik siswa sebanyak 52
responden 91,2 dikategorikan sangat siap, sebanyak 5 responden 8,8 dikategorikan siap, sebanyak 0 responden 0 diketegorikan
kurang siap, dan sebanyak 0 responden 0 diketegorikan tidak siap dalam mempersiapkan diri dari segi keterampilan siswa.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase, yaitu membandingkan jumlah skor pada suatu item dengan penjumlahan
skor maksimal pada suatu item dikalikan 100, didapat nilai kesiapan kerja siswa yang di tinjau dari aspek kompetensi psikomotorik siswa
sebesar 75. Menurut pengkategorian yang terdapat dalam analisis data, nilai sebesar 75 termasuk kategori baik atau siap. Sebagai
pembanding, berdasarkan data sekunder yang di dapat, rata-rata perolehan nilai pada mata pelajaran produktif yang sesuai dengan
kompetensi psikomotorik siswa sebesar 7,65. Mata pelajaran tersebut meliputi mata pelajaran produktif tentang teknik kelistikan secara
umum. Menurut kriteria ketuntasan minimal KKM nilai 7,65 berada dalam kriteria yang baik, hal ini sebanding dengan hasil penelitian
yang di dapat. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diharapkan siswa
mampu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan psikomotor
atau keterampilan yang sudah diperoleh dari sekolah di dalam kehidupan sehari-hari. Latihan kemampuan psikomotor siswa penting
dilakukan untuk mencapai tujuan dan untuk melatih siswa untuk meningkatkan hasil pekerjaan
Performance
dalam kebanyakan bidang studi. Aplikasi pelatihan keterampilan yang di terapkan oleh
siswa, maka diharapkan kemampuan psikomotorik atau keterampilan siswa dapat meningkat lebih baik dari segi kualitas hasil kerja maupun
kualitas waktu.
c. Kesiapan Kerja Siswa Ditinjau Dari Kompetensi Afektif Siswa
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan kerja siswa menurut aspek kompetensi afektif siswa sebanyak 29 responden
50,9 dikategorikan sangat siap, sebanyak 28 responden 49,1 dikategorikan siap, sebanyak 0 responden 0 diketegorikan kurang
siap, dan sebanyak 0 responden 0 diketegorikan tidak siap dalam mempersiapkan diri dari segi sikap siswa.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase, yaitu membandingkan jumlah skor pada suatu item dengan penjumlahan
skor maksimal pada suatu item dikalikan 100, didapat nilai kesiapan kerja siswa yang di tinjau dari aspek kompetensi afektif sebesar 63.
Menurut pengkategorian yang terdapat dalam analisis data, nilai sebesar 63 termasuk kategori baik atau siap. Sebagai pembanding,
berdasarkan data sekunder yang di dapat, rata-rata perolehan nilai pada mata pelajaran normatif yang sesuai dengan kompetensi afektif
siswa sebesar 8,20. Menurut kriteria ketuntasan minimal KKM nilai 8,20 berada dalam kriteria yang baik, hal ini sebanding dengan hasil
penelitian yang di dapat. Sama halnya dengan kompetensi kognitif dan psikomotorik,
aspek kompetensi afektif atau perilaku siswa dengan indikator sikap dan kedisiplinan siswa merupakan nilai tambah yang harus dimiliki
siswa dan perlu diterapkan sejak dini.
d. Kesiapan kerja Siswa Ditinjau Dari Keseluruhan Aspek
Kompetensi Siswa
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan kerja siswa menurut aspek kompetensi siswa sebanyak 27 responden 47,4
dikategorikan sangat siap, sebanyak 30 responden 52,6 dikategorikan siap, sebanyak 0 responden 0 diketegorikan kurang
siap, dan sebanyak 0 responden 0 diketegorikan tidak siap dalam mempersiapkan diri baik dari segi pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap. Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase, yaitu
membandingkan jumlah skor pada suatu item dengan penjumlahan skor maksimal pada suatu item dikalikan 100, didapat nilai kesiapan
kerja siswa yang di tinjau dari aspek kompetensi sebesar 81. Menurut pengkategorian yang terdapat dalam analisis data, nilai
sebesar 81 termasuk kategori sangat baik.