dengan  membekali  pengetahuan  dan  keterampilan  untuk  dapat  bekerja sesuai  dengan  kompetensi  dan  program  keahlian,  memiliki  daya  adaptasi
dan daya saing yang tinggi untuk memasuki lapangan kerja.
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  meneliti  kesiapan  kerja siswa  SMK  N  2  Yogyakarta  program  keahlian  teknik  listrik  dalam
menghadapi  globalisasi  dunia  kerja.  Beberapa  aspek  yang  diteliti  adalah kesiapan  kerja  siswa  ditinjau  dari  aspek  kompetensi  dan  motivasi  kerja
siswa. Aspek  tersebut  memiliki  kriteria  yang  sesuai  dengan  standar
lulusan  Sekolah  Bertaraf  Internasional,  oleh  karena  itu  perlu  diketahui seberapa  siapkah  siswa  untuk  memasuki  globalisasi  dunia  kerja  setelah
mereka  lulus.  Pendapat  ini  merujuk  bahwa  SMK  N  2  Yogyakarta  yang merupakan  Sekolah  dengan  Standar  internasional,  sehingga  memang
diharapkan  lulusan  tersebut  mampu  bersaing  dalam  globalisasi  dunia kerja.
Identifikasi  masing-masing  aspek  kesiapan  kerja  siswa  adalah sebagai berikut :
a. Kesiapan Kerja Siswa Ditinjau Dari Kompetensi Kognitif Siswa
Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  kesiapan  kerja  siswa menurut  aspek  kompetensi  kognitif  siswa  sebanyak  54  responden
94,7    dikategorikan  sangat  siap,    sebanyak  3  responden  5,3 dikategorikan siap, sebanyak 0 responden 0  diketegorikan kurang
siap, dan sebanyak 0 responden 0  diketegorikan tidak siap dalam mempersiapkan diri baik dari segi pengetahuan siswa.
Berdasarkan  perhitungan  dengan  rumus  persentase,  yaitu membandingkan  jumlah  skor  pada  suatu  item  dengan  penjumlahan
skor maksimal pada suatu item dikalikan 100, didapat nilai kesiapan kerja  siswa  yang  di  tinjau  dari  aspek  kompetensi  kognitif  sebesar
73. Menurut pengkategorian yang terdapat dalam analisis data, nilai sebesar  73  termasuk  kategori  baik  atau  siap.  Sebagai  pembanding,
berdasarkan  data  sekunder  yang  di  dapat,  rata-rata  perolehan  nilai pada  mata  pelajaran  adaptif  yang  sesuai  dengan  kompetensi  kognitif
siswa sebesar 7,75. Menurut kriteria ketuntasan minimal KKM nilai 7,75  berada  dalam  kriteria  yang  baik,  hal  ini  sebanding  dengan  hasil
penelitian yang di dapat. Berdasarkan  penelitian  di  atas  diharapkan  dari  pihak  sekolah
mengembangkan  dan  meningkatkan  mutu  peserta  didik  atau  siswa dalam  hal  penguasaan  pengetahuan  umum.  Materi  yang  telah
diperoleh siswa baik pengetahuan, pemahaman dan penguasaan materi dapat  diterima  dengan  baik  maka  siswa  dapat  menyalurkan
kompetensi  kognitifnya  akan  lebih  baik.  Sebaliknya,  apabila pengetahuan, pemahaman dan penguasaan materi yang diterima siswa
kurang atau buruk, maka kompetensi kognitif siswa juga akan kurang atau buruk.