Relativitas Waktu dalam Alquran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kecepatan dan gravitasi untuk akhirat. Waktu di akhirat sangat relatif lebih lama dari waktu di dunia, ini memberi peringatan bagi manusia bahwa hidup yang dialaminya di dunia ini secara hakiki sangatlah sebentar. c. Relativitas waktu malaikat Ketika Alquran berbicara tentang waktu yang ditempuh oleh malaikat menuju hadirat-Nya, salah satu ayat Alquran menyatakan perbandingan waktu dalam sehari kadarnya sama dengan lima puluh ribu tahun bagi makhluk lain manusia. ٍةَنَس َفْلَأ َيِسََْ ُُراَدْقِم َناَك ٍمْوَ ي ِِ ِهْيَلِإ ُحورلاَو ُةَكِئ َاَمْلا ُجُرْعَ ت - ٗ Para malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. 33 Malaikat mengalami relativitas waktu karena merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah dari nur atau cahaya. Waktu melambat oleh faktor gravitasi dan kecepatan. Jika malaikat terbuat dari cahaya, sedangkan cahaya merupakan kecepatan yang mutlak di alam raya ini. Maka ia dengan mutlak kemana saja dengan kecepatan tinggi. Dengan kecepatan yang seperti itu tentu waktu bagi malaikat menjadi sangat lambat. Jika diperkirakan lagi tentang umur malaikat yang di dunia ini tidak ada yang mengalami kematian, itu bisa pula terjelaskan karena ribuan tahun bagi manusia, bagi malaikat hanya sehari saja atau kurang. 33 Terj al-Qur’an, 70:4. Para malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu lima puluh ribu tahun. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sedangkan dalam ayat lain disebutkan bahwa masa yang ditempuh oleh para malaikat tertentu untuk naik ke sisi-Nya adalah seribu tahun menurut perhitungan manusia 34 : ِّ ٍةَنَس َفْلَأ ُُراَدْقِم َناَك ٍمْوَ ي ِِ ِهْيَلِإ ُجُرْعَ ي ُُ ِضْرَِْا ََِإ ِءاَمسلا َنِم َرْمَِْا ُرِ بَدُي ا َنودُعَ ت - ٘ Dia Mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. 35 Perbedaan sistem gerak yang dilakukan oleh satu pelaku mengakibatkan perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran. Batu, suara dan cahaya masing-masing membutuhkan waktu yang berbeda untuk mencapai sasaran yang sama. Kenyataan ini pada akhirnya mengantarkan kepada keyakinan bahwa ada sesuatu yang tidak membutuhkan waktu demi mencapai hal yang dikehendakinya, sesuatu itu adalah Allah. 36 d. Relativitas waktu bagi Allah Allah menegaskan bahwa waktu-Nya begitu relatif dibanding waktu yang dialami manusia. اِّ ٍةَنَس ِفْلَأَك َكِبَر َدنِع ًامْوَ ي نِإَو َُدْعَو ُهللا َفِلُُْ نَلَو ِباَذَعْلاِب َكَنوُلِجْعَ تْسَيَو َنودُعَ ت - ٗٚ Dan mereka meminta kepadamu Muhammad agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhan-mu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. 37 34 Ibid., 726. 35 Terj al-Qur’an, 32:5. 36 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an,,,.726-727. 37 Terj al-Qur’an, 22:47. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Apa yang digambarkan Allah dalam ayat di atas tidaklah berarti bahwa Allah berada dalam ruang-waktu itu. Ayat di atas menggambarkan betapa Maha kuasanya Allah, Ia bisa membuat lengkungan ruang-waktu sesuai dengan kehendak-Nya. Adapun angka seribu tahun yang dimaksud adalah sebagai contoh, bukankah bagi Allah tidak ada masa lalu dan masa depan sebagaimana Ia telah menceritakan keadaan masa lalu dan masa ketika manusia di surga atau di neraka kelak. Padahal kehidupan akhirat itu bagi manusia belum terjadi. َاَف ِهّللا ُرْمَأ ىَتَأ َنوُكِرْشُي امَع ََاَعَ تَو ُهَناَحْبُس ُوُلِجْعَ تْسَت - ٨ - Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat datangnya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. 38 Bentuk kalimat seperti yang di atas dapat membingungkan para pembaca mengenai makna yang dikandungnya, karena bagi manusia kiamat belum datang. Tetapi kebingungan itu akan sirna jika disadari bahwa Allah berada di luar dimensi waktu. Sehingga baginya masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang adalah sama saja. Dialah yang menentukan kadar qadar bagi waktu di jagad raya ini, dengan memberi batasan waktu akan menjadi melengkung dilatasi waktu bila dalam gravitasi yang kuat atau kecepatan yang sangat tinggi. Demikian sunnah yang ditetapkan-Nya. Namun sebatas itu sunnah yang baru dikenal manusia, sedang taqdir-taqdir yang lain dari keputusan-Nya akan alam raya ini tentu saja pasti masih ada yang 38 Terj al-Qur’an, 16:1. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id belum diketahui oleh manusia. Karena itu pengetahuan yang dicapai manusia sampai sekarang ini belumlah final bahkan tidak bakal mencapai titik itu. Karena itu, apa yang diketahui manusia yang sedikit ini pastilah relatif karena di sana masih ada variabel-variabel lain yang ilmu manusia belum mengetahuinya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 38

BAB III PENAFSIRAN KISAH

ASHAB AL-KAHFI DALAM SURAT AL-KAHFI AYAT 9-26

A. Ayat dan Terjemah

ًابَجَع اَِتاَيآ ْنِم اوُناَك ِميِقرلاَو ِفْهَكْلا َباَحْصَأ نَأ َتْبِسَح ْمَأ - ٜ - ِفْهَكْلا ىَلِإ ُةَيْ تِفْلا ىَوَأ ْذِإ يَ َو ًةَمْحَر َكنُدل نِم اَِتآ اَ بَر اوُلاَقَ ف ًادَشَر اَنِرْمَأ ْنِم اََل ْئ - ٔٓ - يِف ْمِهِناَذآ ىَلَع اَْ بَرَضَف ًادَدَع َنيِِس ِفْهَكْلا - ٔٔ - ًادَمَأ اوُثِبَل اَمِل ىَصْحَأ ِنْيَ بْزِحْلا يَأ َمَلْعَ ِل ْمُاَْ ثَعَ ب مُث - ٕٔ - َمآ ٌةَيْ تِف ْمُه نِإ قَحْلاِب مَُأَبَ ن َكْيَلَع صُقَ ن ُنْحَن ىًدُ ْمُاَنْدِزَو ْمِه بَرِب اوُ - ٖٔ - ىَلَع اَْطَبَرَو اَْلُ ق ْدَقَل ًاهَلِإ ِِنوُد نِم َوُعْدن نَل ِضْرَْْاَو ِتاَواَمسلا بَر اَ بَر اوُلاَقَ ف اوُماَق ْذِإ ْمِهِبوُلُ ق ًاطَطَش ًاذِإ - ٔٗ - ل ًةَهِلآ ِِنوُد نِم اوُذَختا اَُمْوَ ق ء ََُؤَ ِنمِم ُمَلْظَأ ْنَمَف ٍن يَ ب ٍناَطْلُسِب مِهْيَلَع َنوُتْأَي ََْو ًابِذَك ِللا ىَلَع ىَرَ تْ فا - ٔ٘ - ْرُشَي ِفْهَكْلا ىَلِإ اوُوْأَف َللا َِإ َنوُدُبْعَ ي اَمَو ْمُوُمُتْلَزَ تْعا ِذِإَو ِرْمَأ ْن م مُكَل ْئ يَهُ يو تمحر ن م مُكبَر ْمُكَل ًاقَفْر م مُك - ٔٙ - نَع ُرَواَز ت تَعَلَط اَذِإ َسْمشلا ىَرَ تَو للا ِتاَيآ ْنِم َكِلَذ ُْ م ٍةَوْجَف يِف ْمُ َو ِلاَم شلا َتاَذ ْمُهُضِرْق ت تَبَرَغ اَذِإَو ِنيِمَيْلا َتاَذ ْمِهِفْهَك ِ نَلَ ف ْلِلْضُي نَمَو ِدَتْهُمْلا َوُهَ ف ُللا ِدْهَ ي نَم ًادِشْرم ًاّيِلَو َُل َدِجَت - ٔٚ - ْمُ َو ًاظاَقْ يَأ ْمُهُ بَسْحَتَو digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id َلَع َتْعَلطا ِوَل ِديِصَوْلاِب ِْيَعاَرِذ ٌطِساَب مُهُ بْلَكَو ِلاَم شلا َتاَذَو ِنيِمَيْلا َتاَذ ْمُهُ ب لَقُ نَو ٌدوُقُر ْمِهْي ُر ْمُهْ ِم َتْئِلُمَلَو ًاراَرِف ْمُهْ ِم َتْيلَوَل ًابْع - ٔٛ - ٌلِئاَق َلاَق ْمُهَ ْ يَ ب اوُلءاَسَتَيِل ْمُاَْ ثَعَ ب َكِلَذَكَو وُثَعْ باَف ْمُتْثِبَل اَمِب ُمَلْعَأ ْمُكبَر اوُلاَق ٍمْوَ ي َضْعَ ب ْوَأ ًامْوَ ي اَْ ثِبَل اوُلاَق ْمُتْثِبَل ْمَك ْمُهْ م ْمُكِقِرَوِب مُكَدَحَأ ا ْلَ ف ِةَيِدَمْلا ىَلِإ ِِذَ ًادَحَأ ْمُكِب نَرِعْشُي َََو ْفطَلَ تَيْلَو ُْ م ٍقْزِرِب مُكِتْأَيْلَ ف ًاماَعَط ىَكْزَأ اَه يَأ ْرُظ َي - ٜٔ - ًادَبَأ ًاذِإ اوُحِلْفُ ت نَلَو ْمِهِتلِم يِف ْمُكوُديِعُي ْوَأ ْمُكوُمُجْرَ ي ْمُكْيَلَع اوُرَهْظَي نِإ ْمُه نِإ - ٕٓ - َ ثْعَأ َكِلَذَكَو ْمُهَ ْ يَ ب َنوُعَزاََ تَ ي ْذِإ اَهيِف َبْيَر ََ َةَعاسلا نَأَو ٌقَح ِللا َدْعَو نَأ اوُمَلْعَ يِل ْمِهْيَلَع اَنْر تََل ْمِِرْمَأ ىَلَع اوُبَلَغ َنيِذلا َلاَق ْمِهِب ُمَلْعَأ ْمُه بر ًاناَيْ ُ ب مِهْيَلَع اوُْ با اوُلاَقَ ف ْمَُرْمَأ َذِخ مِهْيَلَع ن ًادِجْسم - ٕٔ - ِبْيَغْلاِب ًامْجَر ْمُهُ بْلَك ْمُهُسِداَس ٌةَسْمَخ َنوُلوُقَ يَو ْمُهُ بْلَك ْمُهُعِبار ٌةَث َََث َنوُلوُقَ يَس ٌليِلَق َِإ ْمُهُمَلْعَ ي ام مِهِتدِعِب ُمَلْعَأ ي بر لُق ْمُهُ بْلَك ْمُهُ ِماَثَو ٌةَعْ بَس َنوُلوُقَ يَو َِإ ْمِهيِف ِراَمُت َََف ًادَحَأ ْمُهْ م مِهيِف ِتْفَ تْسَت َََو ًارِاَظ ءاَرِم - ٕٕ - ًادَغ َكِلَذ ٌلِعاَف ي نِإ ٍءْيَشِل نَلوُقَ ت َََو - ٕٖ - َبَرْ قَِْ ي بَر ِنَيِدْهَ ي نَأ ىَسَع ْلُقَو َتيِسَن اَذِإ َكبر رُكْذاَو ُللا َءاَشَي نَأ َِإ ًادَشَر اَذَ ْنِم - ٕٗ - ًاعْسِت اوُداَدْزاَو َنيِِس ٍةَئِم َث َََث ْمِهِفْهَك يِف اوُثِبَلَو - ٕ٘ - َُل اوُثِبَل اَمِب ُمَلْعَأ ُللا ِلُق digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ْكُح يِف ُكِرْشُي َََو ٍيِلَو نِم ِِنوُد ن م مُهَل اَم ْعِمْسَأَو ِِب ْرِصْبَأ ِضْرَْْاَو ِتاَواَمسلا ُبْيَغ ًادَحَأ ِِم - ٕٙ - 9 Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan yang mempunyai raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?.10 Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini. 11 Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu. 12 kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. 13 Kami ceritakan kisah mereka kepadamu Muhammad dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk 14 dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran. 15 Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan untuk di sembah. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang tentang kepercayaan mereka? Siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? 16 Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu. 17 Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda- tanda kebesaran Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. 18 Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah hati kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka. 19 Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada di sini?. Mereka menjawab: Kita berada di sini sehari atau setengah hari. Berkata yang lain lagi: Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada di sini. Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun. 20 Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya. 21 Dan demikian pula Kami mempertemukan manusia dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: Dirikanlah sebuah bangunan di atas gua mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya. 22 Nanti ada orang yang akan mengatakan jumlah mereka adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan yang lain mengatakan: Jumlah mereka adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan yang lain lagi mengatakan: Jumlah mereka tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya. Katakanlah: Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui bilangan mereka kecuali sedikit. Karena itu janganlah kamu Muhammad bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka pemuda- pemuda itu kepada seorang pun di antara mereka. 23 Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi. 24 kecuali dengan menyebut: Insya-Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini. 25 Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi. 26 Katakanlah: Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di gua; kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran- Nya; tak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan. 1

B. Penjelasan Surat al-Kahfi

Jika dilihat dari asbab al-nuzul nya, surat al-Kahfi termasuk surat makkiyah, karena diturunkan di Mekkah. Surat ini turun saat terjadi perang pendapat antara Nabi Muhammad dengan kaum musyrik Quraisy. Debat ini menandai terjadinya pertentangan besar antara kaum beriman yang diwakili oleh Nabi Muhammad dengan kaum materialisme yang diwakili oleh penduduk kafir Quraisy. 2 Surat al-Kahfi merupakan salah satu surat yang panjang di dalam Alquran. Surat ini bernama al-Kahfi yang berarti gua yang besar dan luas sehingga dapat didiami orang atau tempat berteduh. 3 Diberi nama al-Kahfi karena diambil dari 1 Terj al-Qur’an, 18:9-26 2 Yanuar Arifin, Misteri As}hab al-Kahfi..., 11. 3 Hamka, Tafsir al-Azhar, Vol. XV Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984, 154. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kisah beberapa anak muda yang pergi bersembunyi ke dalam gua dan tertidur selama 309 tahun. Di bagian awal surat al-Kahfi, didapati kisah As}hab al-Kahfi, pemilik kebun, kemudian kisah Nabi Adam dan iblis. Dipertengahan surat, terdapat cerita Nabi Musa dengan Nabi Khidir. Di akhir surat, terdapat hikayat Dzulqarnain. 4 Menurut Sayyid Quthb terdapat tiga tema sentral yang terdapat dalam surat al-Kahfi yaitu tentang perbaikan akidah, pola pikir dan pandangan, dan nilai- nilai yang berlandaskan akidah. 5 Tiga tema tersebut juga ada dalam kisah Ashab al-Kahfi, yang digambarkan oleh sekelompok orang beriman yang ikhlas dan teguh memperjuangkan keimanannya. Semua itu mereka lakukan untuk memperbaiki pola pikir kaumnya yang sesat, serta sebagai upaya menanamkan nilai-nilai kebenaran di tengah kehidupan masyarakat yang jahil.

C. Asbab al-Nuzul Ayat

Asbab al-nuzul dari ayat-ayat yang menceritakan kisah Ashab al-Kahfi ini beragam. Dalam salah satu riwayat yang lengkap dikemukakan bahwa kaum Quraisy telah mengutus al-Nad}ar bin Haris dan Uqbah bin Abi Mu„ait untuk bertanya tentang kenabian Muhammad dengan cara menceritakan sifat-sifatnya, dan segala sesuatu yang diucapkan olehnya kepada pendeta Yahudi di Madinah. Orang-orang Quraish menganggap pendeta-pendeta itu mempunyai keahlian dalam memahami kitab yang diturunkan terdahulu dan mempunyai ilmu tentang tanda-tanda kenabian yang orang Quraish tidak mengetahuinya. 4 Muhammad Nasib Ar- Rifa‟i, Kemudahan dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jakarta: Gema Insani, 2000, 111. 5 Yanuar Arifin, Misteri As}hab al-Kahfi..., 14-15.