Cara Mendapatkan Barokah KONSEP BAROKAH DALAM AL QURAN : TELAAH TEMATIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 32 juga bisa dilakukan dengan mengambil manfaat dari wejangan dan nasihat mereka dalam rangka amar ma‟ruf nahi munkar. 3. Mengambil manf aat dari do‟a mereka Diantara keberkahan orang-orang s}alih bagi diri mereka sendiri dan orang lain adalah berdo‟a meminta kepada Allah agar diberi kebaikan dunia dan akhirat, yang dimaksud disini adalah bahwa do‟a orang s}alih yang bertakwa itu memiliki beragam manfaat dan pengaruh yang baik di dunia dan akhirat dengan izin Allah, bagi diri mereka sendiri dan bagi saudara mereka sesama muslim. 4. Memperoleh keutamaan majelis dhikir bagi orang yang duduk bersama orang-orang s}alih yang sedang berdhikir kepada Allah, sekalipun dia tidak ikut serta bersama mereka. Ini termasuk aspek lain yang dipetik dari hasil duduk bersama orang s}alih, dan ini termasuk keberkahan ukhrawi akhirat. Sebagaimana Al- Hafidh Ibnu Hajar berkata “.. orang yang duduk bersama mereka majelis-majelis dhikir dan orang- orang yang berdhikir akan termasuk bersama mereka dalam semua hal yang dikaruniakan kepada mereka sebagai bentuk penghormatan bagi mereka, sekalipun ia tidak ikut serta bersama mereka dalam dhikir. 42 42 Al-Hafidh, Fathul Bari..., XI213 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 33 2 Cara Mendapatkan Barokah yang masih diperdebatkan, diantaranya: a. Dengan Ziarah ke makam Nabi dan orang-orang s}alih Ada perbedaan pendapat dalam hal ini, yaitu pendapat pertama yang menerima dan pendapat kedua yang menolak mencari barokah dengan Ziarah ke makam Nabi dan orang-orang s}alih. Sebenarnya tidak ada perbedaan pendapat untuk hukum ziarah ke makam nabi, karena semua ulama sepakat bahwa ziarah ke makam Nabi disyari‟atkan. Akan tetapi yang menjadi perdebatan adalah cara mendapatkan berokahnya. Yang paling menojol yaitu memohon do‟a atau syafa‟at dari Rosulullah. Dalam hal ini ada yang berpendapat bahwa itu adalah termasuk bid‟ah yang paling jauh. Karena perbuatan ini termasuk perkara meminta bantuan atau meminta pertolongan dengan makhluk berupa hal- hal yang hanya Allah yang bisa melakukannya. 43 Disisi lain ada ulama yang berpendapat bahwa ziarah kubur atau berkunjung ke makam Nabi atau para wali orang-orang s}alih itu diperbolehkan. Bahkan sekarang ini banyak sekali kaum muslimin yang datang ke wisata religi dengan tujuan mencari berkah. 44 Menurut pendapat ini ziarah kubur disunnatkan secara keseluruhan untuk mengingat-ingat dan mengambil ibarat. Ziarah ke kuburan orang yang s}alih juga disunnatkan untuk mengambil berkah darinya. 45 Selain itu 43 Muhammad al- Juda’i, Tabarruk..., 423 44 Abdurrahman Navis, dkk, Risalah Ahlussunnah Wal- jama’ah Surabaya: Khalista, 2012, 337 45 Imam Ghazali, Ihya’ Ulumuddin jilid IX Semarang: penerbit CV. AsY-SYIFA’, 1990, 472 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 34 dalam pendapat ini juga disebutkan bahwa sesungguhnya Allah dengan karuniaNya menerima pada mereka syafa‟at para nabi dan orang-orang shiddiq, syafa‟at dari para ulama dan orang-orang s}alih. 46 Sebenarnya masalah ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dalam memaknai hadis Nabi yaitu: ا : اق س هْ ع ه ص بنلا ع ،هْنع ه ضر رْ ر بأ ْ ع جْسم ، ارحلا جْس لا : جاسم ثاث لإ اإ احرلا شت ص وسرلا صْقأا جْسم ، س هْ ع ه Dari Abu Hurairah ra, Rosulullah bersabda “tidak boleh bepergian untuk niat ibadah dan s}alat, kecuali ke tiga masjid: masjidil Haram, masjid Rosulullah dan masjidil Aqs}a. 47 Dalam memaknai hadis ini ada yang berpendapat bahwa tidak boleh melakukan perjalanan atau bepergian selain ke tiga masjid itu, dengan demikian pendapat ini juga mengharamkan bepergian untuk berziarah ke makam Rosulullah saw, makam Nabi Ibrahim as dan makam orang-orang s}alih. Sedangkan pendapat lain berbeda dalam memaknai hadis diatas, pendapat ini lebih toleran dalam memaknai hadis diatas, untuk pendapat ini membolehkan melakukan pejalanan ke selain tiga masjid itu dengan alasan bahwa larangan bepergian ke selain tiga masjid itu bukan larangan yang bersifat pengharaman. Ibnu „Abidin mengatakan seperti yang telah disebutkan dalam kitab Ihya’ bahwasanya tidak boleh bepergian ke suatu masjid selain tiga masjid diatas, maksudnya adalah karena adanya 46 Ibid., 626 47 Al-Bukhari, S{ahihul Bukhari .., 398 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 35 pelipatgandaan pahala di dalam ketiga masjid itu. Dari sini tidak dilarang bepergian ke selain tiga masjid itu. Seperti silaturahim dan ziarah kubur. 48 b. Dengan Malam Kelahiran Maulid Nabi Muhammad. Selain ziarah ke makam Nabi dan orang-orang s}alih, dalam masalah Maulid Nabi ini juga ada perbedaan pendapat yang tidak kalah kuat. Kehadiran suatu “tradisi”, merupakan hal yang telah diciptakan oleh adat kebiasaan turun-temurun yang terus berjalan. Salah satu keadaan tradisi agama Islam ialah Maulid Nabi Muhammad Saw. yang tak lepas dari keberkahannya. Ada dua perbedaan pendapat dalam masalah ini. Pendapat pertama mengenai ulama yang menolak adanya peringatan Maulid yaitu dengan alasan perbuatan ini termasuk bid‟ah yang diada- adakan dalam agama yang telah dilarang oleh syari‟at, karena tidak memiliki landasan dalam al- Qur’an dan as-Sunnah, serta tidak pernah dilakukan oleh para ulama Salafus} S{alih. Selain itu ulama yang melarang adanya Maulid ini juga beralasan bahwa adanya perbedaan dalam penentuan tanggal malam kelahiran Nabi. Selain itu pengagungan malam maulid Nabi dan perayaan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, mencari keberkahannya ini adalah termasuk masalah-masalah Syar’iyyah yang berhubungan dengan ibadah. Sedangkan ibadah itu bersifat Taufiqi, yang didasarkan ke pada syari‟at, jadi sesuatu yang keluar darinya maka termauk bid‟ah yang tercela. 49 48 Ali Jum’ah, Bukan Bid’ah..., 201 49 Muhammad al- Juda’i, Tabarruk..., 469 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 36 Sedangkan ulama yang membolehkan adanya Maulid yaitu dengan alasan bahwa hari kelahiran Nabi Muhammad adalah salah satu hari Allah yang sangat penting. Dari sini, memperingatinya berarti mematuhi perintah Allah, dan yang demikian ini bukanlah bid‟ah. Sebaliknya merupakan tradisi yang baik meskipun belum pernah dilakukan dimasa Rosulullah. Alasan lain kenapa membolehkan merayakan Maulid Nabi yaitu karena bukti kecintaan ummat kepada Rosulnya. 50 Al-Hafidh Ibnu Hajar Al- „Asqalani berpendapat bahwa merayakan atau memperingati maulid Nabi itu dibolehkan, pendapat ini dilandaskan pada hadis s}ahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasanya Nabi ketika di Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa pada hari ‟Asyura dan ketika ditanya mereka menjawab, “ini adalah hari di mana Allah menenggelamkan Fir‟aun dan menyelamatkan Nabi Musa. Jadi kami berpuasa untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dari hadis ini bisa ditarik kesimpulan tentang anjuran untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah Dia anugerahkan. Sedangkan nikmat mana yang lebih besar dari kemunculan Nabi Muhammad SAW? Jadi menurut pendapat Ibnu Hajar disini dibolehkan merayakan mauled Nabi dengan alasan mensyukuri nikmat yang telah 50 Ali Jum’ah, Bukan Bid’ah..., 190 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 37 diberikan Allah, dan juga dalam rangka meminta keberkahan dan syafa‟at dari Nabi Muhammad. 51 Meskipun demikian ada golongan yang berpendapat bahwa hadis diatas itu tidak bisa dijadikan landasan untuk dibolehkannya memperingati maulid Nabi. Karena menurutnya syari‟at pada hari „Asyura yang disunnahkan adalah dalam rangka menjalankan perintah Rosulullah dan bersyukur kepada Allah, akan tetapi di kalangan ulama kaum muslimin tidak ada ulama yang menganggap perintah Nabi Muhammad ini sebagai kaidah diperbolehkannya merayakan maulid Nabi, apalagi sampai mecari barokah dari maulid nabi. 52 51 Ibid.., 187 52 Muhammad al- Juda’i, Tabarruk...,477 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 38 BAB III PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG BAROKAH DALAM AL- QUR’AN

A. Data Ayat -Ayat Tentang Barokah

Setelah ditelusuri dalam kitab al- Mu’jam al-Mufahras li alfadh al-Qur’an al-Karim. Kata Barokah atau yang semakna dengannya ada 31 kata, diantaranya: 1 No Istilah Jumlah Kata Surat 1 كراب 1 Al-Fus}s}ilat:10 2 كروب 1 An-Naml:8 3 كرابت 9 Al-Mulk:1, Ar-Rahman:78, Al- Mu’minun:14, Al-Furqan:1, 10 dan 61, Al-Ghafir:64, Al-Zukhruf:85. 4 اكرب 3 Al- A’raf:96, Hud:48 dan 73 5 كرابم 4 Al- An’am:92 dan 155, Al- Anbiya’:50, S{od:29 6 . كرابم 4 An-Nur:35 dan 61, Al-Qas}as}:30, Al-Dukhan:3 7 كرابم ا 4 Al-Imran:96, Maryam:31, Al- Mu’minun:29, Qaf:9 1 Muhammad Fu’ad Abdu al-Baqiy, Mu’jam al-Mufahras li Alfadh al-Qur’an al-Karim Kairo: Matba’ah Dar al-Kutub al-Misriyyah, 126 H, hal. 182-184 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 39 8 . كراب ان 6 Al-Isra ’:1, Al-A’raf:137, Al- Anbiya’:71 dan 81, Al-Saba’:18, As-S{affat:113

B. Tartib Nuzul al-Ayat.

Berikut urutan T artib Nuzul Ayat berdasarkan keterangan para Ulama‟. 2 Tartib Surah Makkiyah No Tartib Nuzul Nama Surah No Surah 1 34 Qof 50 2 38 S{od 38 3 39 Al- A’raf 7 4 42 Al-Furqan 25 5 44 Maryam 19 6 48 An-Naml 27 7 49 Al-Qas}}s}as 28 8 50 Al- Isra’ 17 9 52 Hud 11 10 55 Al- An’am 6 11 56 As-S{affat 37 12 58 As- Saba’ 34 13 60 Al- Mu’min 40 2 Rachmat Taufiq Hidayat, Khazanah Istilah Al- Qur’an Bandung: Mizan, 1995, 172- 173. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 40 14 61 Al-Fus}s}ilat 41 15 63 Zukhruf 43 16 64 Al-Dukhan 44 17 73 Al- Anbiya’ 21 18 74 Al- Mu’minun 23 19 77 Al-Mulk 67 Tartib Surah Madaniyah No Tartib Nuzul Nama Surah No Surah 1 3 Al-Imran 3 2 11 Ar-Rahman 55 3 17 An-Nur 24

C. Konsep Barokah dalam al-Qur’an

Berdasarkan data di atas, maka dapat diperoleh klasifikasi makna sebagai berikut: 1. Substansi Barokah Banyak pengertian barokah yang ada dalam al- Qur’an, yang pada intinya sama yaitu bertambah atau berkembangnya kebaikan. Salah satunya yaitu ada pada surat al- Isra’ ayat 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 41                        3 Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Ayat diatas menyebutkan awal perjalanan isra‟ dan akhirnya, yakni antara dua masjid. Hal tersebut adalah untuk mengisyaratkan bahwa perjalanan hidup manusia menuju Allah SWT hendaknya bermula dari masjid, yaitu kepatuhan kepada Allah dan berakhir pula dengan masjid yakni kepatuhan kepadaNya. Ibn „Anshur menjadikan perjalanan isra‟ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqs}a dan kembali lagi ke Masjidil Haram untuk mengisharatkan bahwa islam adalah ajaran Tauhid yang dibawa oleh para nabi sejak masa Nabi Ibrahim as. Demikian ajaran islam yang penuh toleransi itu bermula dari Masjidil Haram, berlanjut dan bercabang ke Masjidil al-Aqs}a dan berakhir lagi di masjidil Haram. Sebagaimana halnya Isra‟ dimulai dari Masjidil Haram, menuju Bait al-Maqdis dan berakhir lagi di Masjidil Haram. Kata  Kami berkahi, berasal dari kata كرب yakni kebajikan yang banyak. Keberkahan yang berada disekitarnya itu antara lain 3 Al- Qur’an, 17: 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 42 pengutusan para nabi di sana, juga kenyamanan dan hasil buminya yang banyak dan subur. Bahwa keberkahan itu tidak lagi terasa sekarang dengan terjadiya peperangan dan kekerasan, sama sekali tidak bertentangan dengan ayat ini. Karena dikatakan keberkahan tersebut telah dianugerahkan Allah dahulu, dan kini telah dicabut atau tidak berlanjut lagi karena tidak ada lagi nabi yang diutus, dan penduduknya pun banyak yang telah melanggar ketentuan Allah. Kata هلوح memberi kesan bahwa kalau sekitarnya saja telah diberkahi Allah, maka tentu lebih lagi lokasi masjid. Disini menurut Sayyid Qutb mengesankan bahwa keberkahan tersebut melimpah sehingga membanjiri sekitarnya. 4 Jadi kata “barakah” dalam ayat ini mempunyai arti kebaikan yang bertambah. 2. Sumber Barokah a. Barokah dari Allah Dalam al- Qur’an penjelasan mengenai keagungan dan kemaha tinggian Allah ini dijelaskan cukup banyak, yaitu ada 9 ayat yang membahasnya, salah satunya yaitu dalam surat al-Mulk ayat 1           5 Maha Suci Allah yang di tangnNya lah segala kerajaan, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu. Ayat sebelumnya yaitu ada di ayat terakhir surat at-Tahrim yang menjelaskan tentang keutamaan Maryam binti Imran yang 4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah vol 15 Jakarta: Lentera Hati, 2002, 404 5 al- Qur’an, 67: 01