75
h. Aspek Menemukan jalan keluar dari permasalahan
Menemukan jalan keluar dari permasalahan merupakan kemampuan meningkatkan hal positif dalam diri. Menemukan jalan
keluar dari permasalahan dapat dilihat dari tiga hal yaitu mampu menganalisis risiko dari suatu masalah, memahami dirinya dengan
baik, dan mampu menemukan makna serta tujuan hidup . Subjek An telah memiliki tujuan yang dia inginkan dalam hidup yaitu
mempunyai sebuah firma hukum sendiri dan bisa membahagiakan keluarga. Perceraian yang terjadi anatara orangtua An dimaknainya
sebagai cobaan dan dia mendapat pelajaran dari hal tersebut. Diantaranya lebih berhati-hati dalam memulai sebuah hubungan.
“Saya ingin segera lulus S1 melanjutkan S2 dan punya firma hukum sendiri mba. Terus bisa memiliki keluarga yang bahagia
nantinya.” Hasil wawancara dengan 22 April 2015
“Apa yaa.. intinya sih saya jadi lebih berhati-hati kalau mau memulai berhubungan. Bukan nutup diri tapi lebih selektif. Bisa jadi
buat pelajaran juga sih kalau memang ketika kita merusak kepercayaan orang itu susah mengembalikannya mba.” Hasil
wawancara dengan An 22 April 2015
Subjek By memiliki impian dalam hidupnya untuk bisa membantu ibu membiayai sekolah adik-adiknya. By juga memaparkan
bahwa makna yang dapat dia ambil dari perceraian yang terjadi diantara orangtuanya adalah dia merasa harus lebih sayang terhadap
keluarga dan lebih menghargai perempuan. “Sukses di karir dan bisa membantu ibu membiayai sekolah
adik- adik.” Hasil wawancara dengan By 21 Mei 2015
76 “ya mba, paling ya lebih sayang sama ibu dan adik-adik saja.
Lebih menghargai perempuan juga.” Hasil wawancara dengan By 21 Mei 2015
Dk mengatakan bahwa setelah perceraian yang terjadi oleh orangtuanya dia lebih menyayangi mama dan kejadian ini dijadikan
bahan introspeksi bagi dirinya sendiri. Semenjak perceraian pula prioritas utama dalam hidup Dk adalah untuk membahagiakan sang
mama juga adiknya. “Membahagiakan mama. Pokoknya semenjak perceraian itu
prioritas aku cuma membahagiakan dan membanggakan mama juga adik” Hasil wawancara dengan Dk 29 April 2015
“Lebih berhati-hati dan lebih sayang sama mama. Bukan berarti sama papa gak sayang sih, cuma kan lebih memperhatikan
mama aja. Toh mama juga sudah ada pendamping baru yang aku sendiri ngerasanya cukup baik banget. Papa juga sudah punya
keluarga baru lagi, sudah sama-sama senang. Dijadikan pelajaran buat semua saja dek, saling introspeksi.” Hasil wawancara dengan Dk 29
April 2015
Subjek Mr mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam
hidupnya saat ini adalah membahagiakan dan membanggakan orangtua. Dia berharap bisa lulus dan mendapatkan pekerjaan yang
sesuai. Bagi Mr kejadian ini memotivasi dirinya untuk membuktikan bahwa tidak selamanya anak korban perceraian orangtua itu menjadi
anak yang nakal. “Membahagiakan dan membanggakan orangtua mba. Bisa
lulus dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai minat dan bakat saya.” Hasil wawancara dengan Mr 17 Mei 2015
77 “Saya lebih berhati-hati dan belajar dari pengalaman orangtua.
Saya juga jadi lebih termotivasi untuk menjadi orang yang sukses dan membuktikan bahwa tidak selamanya anak yang orangtua nya
berpisah itu menjadi anak yang nakal.“ Hasil wawancara dengan Mr 17 Mei 2015
Sementara Ps
mengaku tujuan
hidupnya adalah
membahagiakan ibunya dan dia berharap suatu saat dapat benar-benar memaafkan papanya. Melalui kejadian ini Ps belajar untuk menjadi
pribadi yang lebih ikhlas dan mampu memaafkan orang lain. “Cepat lulus kuliah, bisa jadi akuntan yang sukses dan
membahagiakan ibu. Aku juga berharap nanti aku bisa benar-benar memaafkan dan mengikhlaskan kekhilafan papa
.” Hasil wawancara dengan Ps 9 Mei 2015
“Aku belajar untuk ikhlas menerima apa yang sudah terjadi di keluarga aku dan aku juga belajar memaafkan papa. Yang paling
utama itu sih mba belajar ikhlas dan memaafkan.” Hasil wawancara
dengan Ps 9 Mei 2015
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa lima subjek memiliki menemukan jalan keluar dari permasalahan yang baik. Hal
tersebut karena mereka sudah memiliki tujuan dalam hidupnya dan mereka mampu mengambil makna dari perceraian yang terjadi
dianatara kedua orangtuanya. Makna yang diambil mereka jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan mereka.
78
B. Pembahasan