Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

8 memiliki cara sendiri dalam menanggapi masalahnya serta pengaruh dari faktor pendukung resiliensi. Penelitian terdahulu mengenai resiliensi dan anak yang menjadi korban perceraian orangtua dengan judul resiliensi pada remaja yang mengalami broken home Ivadhias Swastika: 2013, pada subjek penelitian tersebut resiliensi yang terjadi bersifat positif karena subjek mampu meregulasi emosi, menahan implus negatif yang muncul, memiliki cita-cita serta optimis untuk bangkit dari masalahnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri subjek dan juga faktor luar subjek yang menyebabkan subjek dapat menjadi pribadi yang resilien. Subjek juga memiliki keyakinan dan harapan yang baik bagi kehidupannya dimasa yang akan datang. Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran resiliensi pada remaja korban perceraian orangtua. Tujuanya untuk mengetahui gambaran resiliensi pada remaja korban perceraian orangtua.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada. Peneliti mengidentifikasi masalah-masalah secara lebih terperinci: 1. Banyak kasus mengenai ketidak harmonisan dalam sebuah keluarga. 2. Adanya kecenderungan bahwa kasus perceraian menjadikan anak sebagai korban. 9 3. Perceraian orangtua dapat memberi pengaruh kurang baik pada prestasi anak maupun perubahan sikap anak pasca perceraian. 4. Belum diketahuinya resiliensi yang dilakukan oleh remaja korban perceraian orangtua di kota Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka peneliti membatasi pada permasalahan gambaran resiliensi yang dilakukan remaja korban perceraian orangtua.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah bagaimana gambaran resiliensi pada remaja korban perceraian orangtua?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada remaja korban perceraian orangtua.

F. Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling, terutama dalam bidang daya lentur resilience. Penelitian 10 ini juga diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan atau referensi untuk penelitian lain yang memiliki substansi yang hampir serupa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Remaja Sebagai bahan pengetahuan mengenai pentingnya daya lentur resilience pada kehidupan sehari-hari terutama bagi remaja korban perceraian orangtua. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Memberikan dasar bagi pengembangan penelitian lebih lanjut dalam mengidentifikasi resiliensi pada remaja korban perceraian orangtua. termotivasi agar terus berjuang melawan penyakit yang dialami. c. Bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Penelitian ini harapannya dapat memberikan sumbangan ilmiah terhadap pengembangan keilmuan psikologi pendidikan dan bimbingan bidang pribadi khususnya tentang resiliensi dari remaja korban perceraian orangtua. d. Bagi konselor sekolah Guru BK Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan konselor mengenai keadaan anak yang menjadi korban perceraian orangtua khususnya resiliensi di kalangan peserta didik sehingga dapat memberikan pelayanan baik yang bersifat preventif maupun preservatif secara tepat kepada peserta didik. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Resiliensi