68 “Ya sekarang itu kan aku kuliah dibidang akuntansi jadi
kemungkinan untuk meraih cita-cita menjadi seorang akuntan yang handal bisa aku capai kalau aku dapat belajar dengan maksimal.
Nilaiku sampai saat ini juga masih cukup memuaskan mba, alhamdulillah masih cumlaude. Kalau aku bisa mempertahankan dan
meningkatkan nilai aku ya aku yakin aku bisa merai mimpi aku. Saat aku sudah jadi akuntan yang handal itu berarti aku bisa membelikan
rumah buat ibu. Amin” Hasil wawancara dengan Ps 9 Mei 2015
Hasil diatas menunjukan bahwa lima subjek telah memiliki harapan-harapan yang ingin dicapai dalam kehidupannya serta
memiliki modal yang cukup untuk menggapai impiannya. By, Mr, dan Ps memiliki optimisme yang cukup tinggi dalam mewujudkan
cita-citnta. Sementara An memiliki keraguan akan kemampuan dirinya sendiri untuk mewujudkan cita-citanya. Subjek Dk memiliki
optimisme tinggi untuk mewujudkan cita-citanya memiliki toko baju namun kurang memiliki rasa optimis dalam hal kemajuan jenjang
karir di tempat kerja.
e. Aspek Analisis Penyebab Masalah
Kemampuan menganalisis penyebab masalah merupakan sebuah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab
masalah yang terjadi. Subjek An dalam menganalisis penyebab utama perceraian yang terjadi antara kedua orangtuanya adalah ibunya sudah
tidak bisa mentolerir sikap sang papa dan karena sering terjadi pertengkaran kecil anatar orangtuanya.
“Ya kalau menurut saya mama gabisa mentolerir tindakan papa yang punya hubungan dengan wanita lain sih ditambah pertengkaran-
69 pertengkaran kecil yang sering terjadi juga, cuma saya ga paham
penyebab utama pertengkarannya.” Hasil wawancara 22 April 2015
Sementara subjek By mengungkapkan bahwa perceraian yang terjadi antara kedua orangtuanya disebabkan oleh sikap sang papa
yang suka bermain wanita dan ketidaksiapan orangtuanya dalam menjalin sebuah pernikahan. Hal itu disebabkan karena orangtua By
terpaksa menikah karena ibu By sudah dalam keadaan mengandung. “Ya kebiasaan bapak main perempuan mba dan ketidaksiapan
orangtua saya dalam membangun rumah tangga. Kan nikahnya kepaksa karena sudah hamil terlebih dahulu.” Hasil wawancara 21
Mei 2015
Dk mengungkapkan alasana yang melatarbelakangi perpisahan
antara kedua orantuanya adalah perselingkuhan yang dilakukan oleh sang papa. Dk menambahkan bahwa ibunya tidak bisa mentolerir
sikap papanya yang berselingkuh tersebut. “Tahu dek, itu karena papa punya selingkuhan.” Hasil
wawancara 25 April 2015 Mr menyebutkan bahwa perceraian yang terjadi antara kedua
orantuanya disebabkan oleh sang ibu yang sudah tidak tahan dengan perilaku suaminya yang suka bermain judi dan mabuk-mabukan. Sang
papa juga membuat usaha peternakan ayam milik keluarga menjadi bangkrut.
“Itu karena kebiasaan bapak yang suka main judi dan mabuk- mabukan. Jadii dulu itu keluarga punya usaha peternakan ayam,
semenjak dikelola oleh bapak itu bukannya untung malahan uangnya sering dipakai berjudi sampai akhirnya bangkrut. Lama kelamaan ibu
70 tidak tahan dengan sikap bapak itu dan akhirnya mereka berpisah.”
Hasil wawancara 11 Mei 2015 Subjek
Ps mengungkapkan
bahwa papanya
memiliki selingkuhan lain yang menyebabkan terjadinya perceraain antara
orangtuanya. Menurut Ps, ibunya tidak bisa memaafkan kekhilafan sang papa.
“Tahu mba, ibu sama papa pisah soalnya papa punya hubungan sama cewek lain.” Hasil wawancara 1 Mei 2015
f. Aspek Empati