keterangan, danatau bukti yang dikumpulkan, penguji yang dilakukan dan simpulan yang diambil sehubungan dengan pelaksanaan Pemerksaan.
11. Penghasilan Kena Pajak Yang Tidak Dapat Dihitung adalah Pemeriksan Pajak
tidak dapat melakukan pengujian dalam rangka perhitungan besarnya penghasilan kena pajak dengan prosedur sesuai dengan standar pelaksanaan
Pemeriksaan. 12.
Laporan Hasil Pemeriksaan adalah laporan yang berisi tentang pelaksanaan dan hasil Pemeriksaan yang disusun oleh Pemeriksa Pajak secara ringkas dan
jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan Pemeriksa. 13.
Pemeriksa Ulang adalah Pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak yang telah diterbitkan surat ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan
sebelumnya untuk jenis pajak dan masatahun pajak. 14.
Kuesioner Pemeriksaan adalah formulir yang berisikan sejumlah pertanyaan dan penilaian oleh Wajib Pajak yang terkait dengan pelaksanaan
Pemerikasaan. 15.
Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi
tindakpidana dibidang perpajakan.
D. Tujuan Dan Jenis Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan yang diatur dalam PMK Nomor 17PMK.032013, tujuan pemeriksaan adalah
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
Universitas Sumatera Utara
danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.Pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak dilakukan dengan menguji kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau pencatatan, danatau pemenuhan kewajiban perpajakan
lainnya dibandingkan dengan kegiatan usaha, pekerjaan bebas, dan atau keadaan, yang sebenarnya dari Wajib Pajak.
Pemeriksaan untuk kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dapat dilaksanakan melalui 2 jenis pemeriksaan, yaitu:
1. Pemeriksaan lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan,
tempat kegiatan usaha atau pekerjabebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.
2. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal
Pajak.
Kriteria pemeriksaan merupakan alasan atau dasar dilakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak. Terdapat 2 dua kriteria pemeriksaan yang mendasari
dilakukannya pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak yaitu :
1. Pemeriksaan rutin, yaitu pemeriksaan yang bersifat rutin yang dilakukan
terhadap Wajib Pajak yang berhubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya atau karena diwajibkan oleh Undang-Undang
KUP. Pemeriksaan rutin pelaksanaanya diprioritaskan merupakan
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan yang
dilakukan terhadap
pengembalian kelebihan
pembayaran pajak . 2.
Pemeriksaan berdasarkan risiko yang disebut dengan pemeriksaan khusus merupakan pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan hasil analsis resiko
ketidakpatuhan Wajib Pajak.
E. Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Pajak
Dalam hal pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan
kantor Peratura Menteri Keuangan Nomor 17PMK.032013 , Pasal 11 Pemeriksa Pajak wajib :
1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada
Wajib Pajak dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor
dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor. 2.
Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib Pajak pada waktu melakukan Pemeriksaan.
3. Memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak kepada
Wajib Pajak apabila susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajakmengalami perubahan.
4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan
penjelasan mengenai:
Universitas Sumatera Utara
1. Alasan dan tujuan Pemeriksaan.
2. Hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan
Pemeriksaan. 3.
Hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal
terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan. 4.
Kewajiban dari Wajib Pajak untuk memenuhi permintaan buku, catatan, danatau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan, dan dokumen lainnya, yang dipinjam dari Wajib Pajak. 5.
Menuangkan hasil pertemuan sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam berita acara pertemuan dengan Wajib Pajak.
6. Menyampaikan SPHP kepada Wajib Pajak.
7. Memberikan hak untuk hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan. 8.
Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. 9.
Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulis.
Universitas Sumatera Utara
10. Mengembalikan buku, catatan, danatau dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib Pajak.
11. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu
yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka Pemeriksaan.
F. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak