8
a. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama
dan kepercayaan yang dianutnya. b.
Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga perubahan dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.
c. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan kepercayaan dari
suatu agama ke suatu agama lain, tetapi juga termasuk perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri.
d. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perubahan itu pun
disebabkan karena faktor petunjuk dari yang maha kuasa. Ciri-ciri yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa secara psikologis, pindah
agama pada dasarnya adalah proses perubahan keyakinan yang menyangkut masalah kejiwaan seseorang atau sekelompok orang yang dipengaruhi oleh faktor
kejiwaan dan lingkungan, dari pengaruh-pengaruh tersebut menghasilkan perubahan perilaku yang berbeda dengan perilaku sebelumnya.
2. Teori Konversi keagamaan
William James mengemukakan dua teori konversi keagamaan, pertama teori pertobatan, kedua transformasi.
5
a. Pada teori konversi pertobatan, terdapat dua pemikiran terhadap orang yang
melakukan konversi agama: Pertama, adanya perasaan berdosa, atau bersalah atas apa yang ada pada masa kini, dari perasaan berdosa tersebut seseorang ingin
terbebaskan; dan kedua, ada keinginan yang ideal berbalik dari keberdosaan , yaitu dengan bertobat. Dalam kaitan dengan teori ini konversi adalah proses
perjuangan melepaskan diri dari dosa, dan bukan untuk mencapai kesalehan.
6
Proses konversi seperti dikemukakan William James tersebut menjadi model konversi berarti pertobatan dari merasa diri benar sendiri dan egois akhirnya
menemukan kebahagiaan karena merasa dekat dengan Tuhan dan muncul pula perasaan perduli kepada orang lain. Inti konversi dari perspektif ini adalah
bangkitnya gairah dan penuh minat terhadap agama yang baru dipeluknya, dan proses konversinya cenderung bersifat mendadak.
5
James, William, The Varaties of Religious Experiences, Published in United States of America by Longman, Green and Co, 1902, Penerjemah Gunawan Admiranto, PT. Mizan Pustaka, Bandung, hlm.281-289
6
James, William, hlm.303
9
b. Teori transformasi, William James menyampaikan pada konversi terjadi secara
terus menerus, dan teori ini tidak hanya melihat konsep konversi sebagai perpindahan agama, melainkan juga proses berkelanjutan dalam mentaati agama
yang dianutnya. Perubahan terus menerus ini adalah bentuk keterbelahan yang lengkap, dalam konversi ini salah satu kelompok keagamaan memegang kendali
tindakan dan mendorong munculnya kegiatan, kelompok lainnya berwujud keinginan hidup dalam kesalehan.
7
Dalam teori ini terdapat transformasi nilai keagamaan yang dianutnya.
c. Teori konversi dari Tomas F.O’Dea, ia berpandangan bahwa dalam sebuah
tatanan masyarakat, terdapat suatu kondisi dan gaya hidup yang tidak sama yang melahirkan pandangan, kebutuhan, tanggapan dan struktur motivasi yang
beranekaragam. Beberapa prinsip keagamaan akan menunjukkan secara jelas kaitan kongkrit antara kebutuhan dan pandangan kelompok tertentu dari pada
kelompok yang lain, yang kadangkala kepentingannya tidak tercermin sama sekali. Masyarakat bukan hanya sekedar sebuah struktur sosial, tetapi juga
merupakan proses sosial yang kompleks. Dalam proses sosial dapat menimbulkan perubahan yang begitu cepat dan mengakibatkan tampilnya bentuk-bentuk baru,
serta mengganggu struktur yang sudah mapan. Proses perubahan sosial tersebut berlangsung secara berkesinambungan.
8
Berdasarkan teori ini konversi agama dipandang sebagai proses sosial yang berpotensi mengganggu struktur sosial
seperti lembaga agama yang mapan.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan pindah agama