6
BAB II PINDAH AGAMA DARI PERSPEKTIF KONSELING PASTORAL
1. Definisi pindah agama
Menurut Jalaluddin, pengertian pindah agama disebut dengan konversi agama. Ia mengemukakan bahwa konversi agama religious conversion dapat diartikan dengan
berubah agama atau masuk agama.
1
Dalam arti tersebut menunjukkan adanya proses berubahnya sikap batin terhadap keyakinan agama, sehingga ada pergantian arah dari
agama sebelumnya, sedangkan masuk agama sama artinya dengan berpindah agama. Untuk memberikan gambaran yang lebih mengena tentang maksud kata-kata yang
berkenaan dengan pindah agama, Jalaluddin memberikan penjelasan melalui uraian yang dilatar belakangi oleh pengertian secara etimologi, serta terminiloginya, dengan
harapan dapat memberikan pengertian yang jelas. Secara etimologi
, konversi berasal dari kata latin “conversion” yang berarti: tobat, pindah dan berubah agama. Selanjutnya kata tersebut dipakai dalam kata
inggris conversion yang mengandung pengertian : berubah dari suatu keadaan atau dari suatu agama ke agama lain change from one state, or from one religion, to
another .
2
Sebagai contoh berkaitan dengan pengertian ini adalah seseorang yang sebelumnya beragama Yahudi kemudian berpindah agama ke Kristen, atau juga
seorang yang beragama Kristen pindah agama menjadi penganut Islam. Berdasarkan arti kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi agama secara etimologi
mengandung pengertian :berubah agama, berbalik pendirian dari ajaran agama yang satu kemudian masuk ke agama yang lain.
Dalam terminologi yang berhubungan dengan konversi agama, beberapa ahli memberikan definisi, seperti berikut :
1. Marx Heirich, dalam American Journal of Sociology, mengatakan bahwa
konversi agama, adalah suatu tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku yang berlawanan
1
.Jallaludin, Psikologi Agama, Memahami perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip Psikologi, edisirevisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm.361
2
Samsul Arifin, Bambang, Psikologi Agama, Pustaka Setia, Bandung, 2008, hlm.155
7
dengan kepercayaan sebelumnya.
3
Pada terminologi ini, memberikan gambaran bahwa dalam konversi agama terjadi perubahan sikap batin yang radikal, karena
menghasilkan perilaku yang bertentangan dengan keyakinan sebelumnya, hal yang demikian akan memengaruhi sikap individu terhadap kelompok agama yang
sebelumnya dianut, karena kepercayaan baru yang dianut berlawanan dengan kepercayaan yang dianut sebelumnya.
2. William James, dalam buku The Varieties of Religious Experience, menjelaskan
konversi agama dengan kata-kata: to be converted, to be regenerated, to received grace, to experienced religion, to again an assurance, are so many phrases which
denotes to the process, gradual or sudden, by which a self better divide, and consciously from inferior and unhappy, becomes unified and consciously right
superior and happy, in consequence of it firmer bold upon religious realities. bertobat, terlahir kembali, menerima anugrah, mendapatkan pengalaman
keagamaan, memperoleh kepastian, serta ada banyak kata-kata yang menujukkan adanya proses perubahan secara bertahap ataupun secara tiba-tiba, dan sadar
bahwa dirinya rendah, salah dan tidak berbahagia, menjadi menyatu dan merasa percaya diri, benar dan berbahagia, sebagai akibat menguatnya keyakinan
terhadap relitas-realitas keagamaan..
4
Terminologi konversi agama yang dikemukakan William James, menjelaskan tentang pindah agama yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
akan melalui proses, yang membawa akibat adanya perubahan sikap dan perilaku hidup seseorang atau kelompok yang berbeda dengan perilaku sebelumnya, dan
perubahan tersebut bisa terjadi secara bertahap, atau secara tiba-tiba. Dalam perubahannya tersebut menumbuhkan perasaan yang memperkuat sikapnya
terhadap realitas hidup keagamaan yang baru dianutnya, dengan lain kata tanpa proses tidak akan terjadi konversi agama.
Berdasarkan uraian di atas, menurut Jalaluddin fenomena pindah agama secara psikologis menyangkut masalah kejiwaan dan pengaruh lingkungan di mana
seseorang atau sekelompok orang itu berada, dan dalam konversi agama memiliki ciri-ciri seperti berikut :
3
Max Heirich, Change of Heart: A Test of Some Widely Held Theories about Religious Conversion, American Journal of Sociology, Vol.83, hlm.654,
4
James William, The Varaties of Religious Experiences, Published in United States of America by Longman, Green and Co, 1902, Penerjemah Gunawan Admiranto, PT. Mizan Pustaka, Bandung, hlm.280.
8
a. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama
dan kepercayaan yang dianutnya. b.
Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga perubahan dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.
c. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan kepercayaan dari
suatu agama ke suatu agama lain, tetapi juga termasuk perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri.
d. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perubahan itu pun
disebabkan karena faktor petunjuk dari yang maha kuasa. Ciri-ciri yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa secara psikologis, pindah
agama pada dasarnya adalah proses perubahan keyakinan yang menyangkut masalah kejiwaan seseorang atau sekelompok orang yang dipengaruhi oleh faktor
kejiwaan dan lingkungan, dari pengaruh-pengaruh tersebut menghasilkan perubahan perilaku yang berbeda dengan perilaku sebelumnya.
2. Teori Konversi keagamaan