Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama
–sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang dicapai melalui belajar didalam kelas tetapi juga dapat
melalui perpustakaan sekolah. Perpustakaaan sebagai sarana pembelajaran yang menunjang tercapainya prestasi siswa, jika siswa tersebut menyerap
berbagai bahan pustaka yang ada didalamnya. Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud hubungan perpustakaan
dengan prestasi belajar dalam penelitian ini yaitu, bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi –informasi yang diperoleh dalam proses
belajar mengajar. Proses belajar adalah dimana seseorang mencari atau menuntut ilmu yang sebanyak
–banyaknya. Sedangkan perpustakaan adalah salah satu sumber belajar yang ada di sekolah.
2.1.5 Pentingnya pembelajaran dengan pemanfaaatan perpustakaan
Menurut Sutarno NS 2005:61, peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu untuk membantu terselenggaranya
pendidikan dengan baik. Dengan demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung,
memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa. Disamping itu mendorong dan
memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk menyimpan
bahan –bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan
sekolah diharapkan dapat membantu para siswa dan guru menyelesaikan tugas
–tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses
belajar mengajar. Maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya
mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah para siswa.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pembelajaran di sekolah. Definisi Darmono 2007;7, perpustakaan
merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan di lingkungan berbagai lembaga, termasuk lingkungan sekolah guna membantu tercapainya setiap
upaya pembelajaran.
Perpustakaan sekolah bertujuan untuk :
a Menyerap dan menghimpun informasi
b Mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi
c Menunjukkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif
d Membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir
e Mendidik siswa agar dapat menggunakan bahan pustaka
f Memelihara bahan pustaka secara efisien
g Memberikan dasar kearah studi mandiri
Pepustakaan sekolah berperan aktif dalam pembelajaran yang bertujuan untuk membantu membangun kreatifitas informasi atau sumber ilmu
pengetahuan. Pentingnya pemanfaatan perpustakaan dalam pembelajaran sangat
berpengaruh karena perpustakaan akan memungkinkan siswa untuk mempertajam kemampuan menulis, membaca, berfikir dan berkomunikasi,
dimana perpustakaan adalah sumber pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk mencapai upaya pembelajaran.
Prestasi belajar secara harafiah dibagi menjadi dua kata yaitu prestasi dan belajar, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :
a Hasil Belajar
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan ringkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti Oemar Hanafik, 2004:16. Sedangkan menurut pendapat M. Djono bahwa
hasil bulajar merupakan hasil yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Apabila dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar, tingkat perkembangan mental
tersebut pada segi: ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, bahwa hasil belajar merupakan saat
terselesaikannya bahan pelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, yang dimaksud hasil belajar dalam
penelitian ini adalah semua kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.
b Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang instinkif yang bersifat temporer. Menurut Dalyono 2003:49, belajar dapat
didefinisikan sebagai salah satu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan
tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sebagainya.
Sedangkan definisi dari Slameto 2003:3, secara psikologis menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian
belajar secara psikologis tersebut diuraikan lagi guna memudahkan
dalam memahami pengertian belajar tersebut, yaitu belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seorang secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berbeda dengan definisi dari Sudjana 2005:5, bahwa
belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang
ditandai adanya perubahan yang didapatkan seseorang melalui proses pembelajaran, dimana seseorang berubah kearah yang lebih baik hasil
yang didapat seseorang dalam belajar yaitu tentang perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan –perubahan aspek lain yang ada
pada individu belajar sebagai hasil dari pengalaman seseorang. Berdasarkan uraian tersebut, yang dimaksud belajar dalam
penelitian ini adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang ditunjukkan dengan adanya perubahan pengetahuan,
pengalaman, tingkah laku, dan perubahan pada aspek –aspek lainnya
yang terdapat pada individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
c Faktor
–faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Syah 2004:144, secara global faktor
–faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu: faktor internal siswa, faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa.
a. Faktor internal siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek psikologis bersifat rohani dan aspek fisiologis
yang bersifat jasmaniah.
1 Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang memadai tingkat kebugaran organ
–organ tubuh dan sendinya, dapat mempengaruhi semangat belajar dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ yang lemah dapat menurunkan ranah cipta kognitif sehingga materi pelajaran
pun kurang diterima atau tidak berbekas. Kondisi organ –organ
khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan
siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas.
2 Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan
pembelajaran siswa. Namun, diantara faktor –faktor rohaniah
siswa yang ada pada umumnya dipandang lebih esensial itu meliputi: tingkat kecerdasan intelegensi siswa, sikap siswa,
bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. b.
Faktor eksternal siswa Faktor eksternal adalah faktor yang ada dan penggunaannya
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor –
faktor tersebut meliputi : 1
Kurikulum Kurikulum yang baik, jelas, sesuai dengan system
pendidikan yang adaa memungkinkan para siswa untuk dapat belajar dengan baik guna mencapai prestasi belajar yang baik.
2 Program
Program –program yang jelas tujuannya, sasarannya.
Waktunya, kegiatannya, dapat dilaksanakan dengan mudah sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar
mengajar.
3 Sarana dan fasilitas
Keadaan gedungtempat belajar siswa termasuk didalamnya
penerangan yang
cukup, fasilitas
yang memungkinkan pergantian upacara secara baik, tempat duduk
yang memadai dan ruangan bersih, akan memberikan iklim yang kondusif untuk belajar. Alat
–alat pengajaran yang lengkap, perpustakaan yang memadai, merupakan faktor
pendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Sarana dan fasilitas lain seperti asrama, kantin, koperasi, bursa buku
yang dimiliki sekolah yang dapat memberikan kemudahan bagi para siswa.
4 Guru tenaga pengajar
Guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik
dan rajin khususnya dalam belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya pendorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa.
Faktor prestasi belajar siswa tidak hanya di pengaruhi oleh diri siswa saja tetapi masih ada faktor lain yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain faktor internal, eksternal dan faktor pendekatan
belajar siswa, dimana faktor internal dibagi menjadi dua aspek yaitu, aspek psikologis bersifat rohaniah dan aspek fisiologis
yang bersifat jasmaniah.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa yang terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor
lingkungan dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan alami dan faktor lingkungan sosial. Faktor eksternal merupakan faktor
yang ada dan penggunaannya dirancang. Faktor ini biasa diterapkan di sekolahan.
Berdasarkan uraian tersebut bahwa prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi diri siswa tetapi dipengaruhi prestasi
belajar siswa. Sehingga untuk mendapatkan prestasi yang baik faktor
–faktor tersebut harus mendukung siswa dalam proses pembelajaran.
2.2. IPS