42
pengajar tentang pemahaman dan penerapan pendekatan tersebut yang disampaikan oleh DL :
”Pendekatan yang diterapkan di SM adalah pendekatan yang berpusat pada anak karena Sekolah Minggu hadir untuk anak-anak. Selain itu,
pembinaan ini dapat dilihat dari segala aktivitas dan alat peraga yang diperuntukkan untuk pelayanan kepada anak-anak.
”
10
Pendapat yang sama dikemukakan oleh BA dan MM : ”Pendekatan yang berpusat pada anak karena memang SM hadir untuk
melayani anak- anak agar mereka dapat mengenal Tuhan.”
11
Pendapat itu pula didukung oleh BA yang mengatakan : ”Pendekatan yang berpusat pada anak karena SM hadir untuk
memenuhi kebutuhan anak. Pendekatan ini bisa membentuk cara ajar sesuai dengan kondisikarakter anak-anak.
” Selain itu, pendekatan ini juga akan menciptakan relasi anak dan pengajar dapat terjalin dengan
baik, sehingga pengajar akan lebih mudah mengkomunikasikan materi sesuai kebutuhan anak, sedangkan dari pihak anak, anak akan merasa
diperhatikan dan dihargai sehingga hal ini akan membuat anak lebih dekat dengan kehidupan Gereja, bukan suatu kewajiban tetapi
kerinduan.
12
Pendekatan yang dipilih dan diterapkan semata-mata didasari pengharapan akan tercapainya visi dan misi Sekolah Minggu yaitu melayani anak dengan sepenuh
hati dan menciptakan ide-ide yang kreatif yang mampu menjawab kebutuhan iman anak-anak dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut kedalam kehidupannya sehari-
hari.
13
3.2.3 Strategi Pembelajaran
Beranjak dari pendekatan yang telah ditentukan, maka para pengajar tentunya perlu untuk membuat rencana atau strategi pembelajaran. Perencanaanstrategi
10
Wawancara dengan DL Pengajar Kelas Tanggung SM GPIB Tamansari di Kemiri 831 c, 25 November 2011 pukul 16:00-17:25.
11
Wawancara dengan MM Penpengajars dan Pengajar BatitaBalita SM GPIB Tamansari, 07 Desember 2011 pukul 17:00-18:30.
12
Wawancara dengan ketua BPK PA GPIB Tamansari BA di GPIB Tamansari, 02 Desember 2011 pukul 09:00-10:00.
13
Wawancara dengan ketua BPK PA GPIB Tamansari BA dan Pengajar Tanggung SM di GPIB Tamansari, 02 Desember 2011 pukul 09:00-10:00.
43
pembelajaran yang diterapkan di SM GPIB Tamansari disusun dalam persiapan bersama.
Para pengajar di Sekolah Minggu GPIB Tamansari diwajibkan mengikuti persiapan bersama yang diadakan setiap hari sabtu pukul 10:00 WIB.
14
Hal ini dilakukan atas pertimbangan bahwa para pengajar SM di GPIB Tamansari 90 persen
merupakan mahasiswa teologi, sedangkan 10 persen pemudajemaat.
15
Namun yang disayangkan, persiapan tersebut tidak didampingi baik majelis maupun pendeta.
Dalam persiapan tersebut, para pengajar menggunakan buku ajar yang telah disediakan oleh Sinode GPIB sehingga para pengajar tidak perlu membuat kurikulum
sendiri. Buku ajar tersebut berupa SBA Sabda Bina Anak dengan berbagai kategorial. Mulai dari SBA AI Anak Inri, SBA AK Anak Kecil, dan SBA AT
Anak Tanggung. Bagi beberapa pengajar, SBA ini cukup mudah dipahami khususnya mereka yang merupakan mahasiswa teologi, namun bagi pengajar yang
tidak berlatarbelakang teologi merasa bahasa dalam buku SBA kadang-kadang sulit dipahami.
16
Untuk itu, persiapan bersama sangat membantu dalam memahami buku ajar yang disediakan.
Persiapan semata-mata dilakukan dengan tujuan agar para pengajar dapat merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan dalam proses
pembelajaran. Adapun hal-hal yang dipersiapkan adalah materi, lagu, serta aktivitas. Pembahasan mengenai materi dilakukan secara sharing atau diskusi, dimana masing-
masing pengajar memberikan pandangan serta masukannya tentang materi yang akan dibawakan agar penyajian materi tersebut dapat dipahami oleh anak dengan usia
tertentu.
14
Wawancara dengan ketua BPK PA GPIB Tamansari BA di GPIB Tamansari, 02 Desember 2011 pukul 09:00-10:00.
15
Wawancara dengan Ibu E Ketua 3 di GPIB Tamansari, 25 November 2011 pukul 17:30-18:00.
16
Wawancara dengan NS Guru kelas Kecil SM GPIB Tamansari di Kemiri 831 c, 06 Desember 2011 pukul 17:00-18:00.
44
Selain materi, lagu-lagu atau pujian yang akan dibawakan dalam kegiatanacara Sekolah Minggu juga dipersiapkan. Lagu-lagu yang dipilih disesuaikan
dengan tema atau inti dari materi yang disampaikan. Sedangkan aktivitas yang akan dipilih tergantung dari kesepakatan masing-masing pengajar. Ada yang mengikuti
aktivitas yang tertera pada buku ajar, tetapi ada juga pengajar yang lebih kreatif dalam membuat aktivitas sendiri. Pengajar dalam hal ini mempertimbangkan jumlah serta
kecakapan anak dalam melaksanakan aktivitas tersebut.
17
Gambar 3.3 Persiapan Bersama Komentar Penulis : Gambar ini menunjukkan persiapan bersama yang
dilakukan oleh para pengajar di GPIB Tamansari. Persiapan ini tidak didampingi baik majelis maupun pendeta. Disinilah para
pengajar yang akan memimpin pembinaan di hari minggu baik di pusat maupun di pospel mempersiapkan baik materi, lagu-lagu
serta aktivitas yang akan dibawakan dalam kegiatan SM. Para pengajar dibagi berdasarkan kelas-kelas yang akan dipimpin.
17
Wawancara dengan NS Pengajar kelas Kecil SM GPIB Tamansari di Kemiri 831 c, 06 Desember 2011 pukul 17:00-18:00.
45
3.2.4 Metode Pembelajaran