Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teoritis dan hasil penelitian yang relevan, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Risk Profileyang diukur dengan NPL terhadap Pertumbuhan Laba Tingkat risiko tingkat kesehatan bankdapat diukur dengan risiko kredit yaitu menggunakan NPL yang dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit.NPL merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menjaga risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur.Kredit bermasalah didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar Peneliti Judul Variabel yang digunakan Alat Analisis Hasil Penelitian Raharjo et. al 2014 The Determinant of Commercial Banks’ Interest Margin in Indonesia: An Analysis of Fixed Effect Panel Regression1 Dependen : Laba NIM Independen : SIZE, ROA, BOPO, CAR, GWM, NPL, LDR, MPR, INFL, LPS Regresi panel. SIZE, ROA, BOPO, CAR, LDR dan INFL berpengaruh positif terhadap NIM, sedangkan GWM berpengaruh negatif terhadap NIM Indonesia Banks. INFL berpengaruh positif terhadap NIM State Owned Bank. CAR berpengaruh positif terhadap NIM, sedangkan GWM dan LPS berpengaruh negatif terhadap NIM National Private Bank. ROA, BOPO, NPLberpengaruh positif terhadap NIM Regional Dev. Bank. kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya.NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Agar nilai bank terhadap rasio ini baik, Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio NPL net di bawah 5. Semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar.Dengan demikian, kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar, sehingga dimungkinkan kinerja bank juga mengalami penurunan maka laba dalam perusahaan akan menurun. H 1 : Variabel Risk Profileyang diukur dengan Non Performing Loan NPL berpengaruh negatif terhadap Pertumbuhan Laba.

2. Pengaruh Risk Profileyang diukur dengan LDR terhadap Pertumbuhan

Laba Risiko likuiditasdiukur menggunakan LDR, yaitu rasio untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. LDR memiliki pengaruh positif terhadap perubahan laba artinya jika rasio ini menunjukkan angka yang tinggi maka perubahan laba juga tinggi dan sebaliknya, hal ini dapat dimaknai bahwa jika rasio ini menunjukkan angka yang rendah maka, bank dalam kondisi idle money atau kelebihan likuiditas yang akan menyebabkan bank kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba lebih besar. Besarnya LDR dianggap memenuhi syarat ketentuan apabila besarnya LDR antara 78 sampai dengan 100. LDR yang berada di bawah target dapat dikatakan bahwa bank memelihara alat likuid yang berlebihan dan ini akan menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya pemeliharaan kas yang menganggur. Semakin tinggi LDR maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif sehingga diharapkan jumlah kredit macetnya rendah. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H 2 : Variabel Risk Profile yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Laba.

3. PengaruhEarnings yang diukur dengan ROA terhadap Pertumbuhan

Laba ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari total aset bank yang bersangkutan. ROA menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA, yang berarti bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.Mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi bank, karena rentabilitas profitabilitas yang tinggi meru- pakan tujuan setiap bank. ROA merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar ROA, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan laba.Sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.Oleh karena itu, dapat dimungkinkan bahwa kinerja perusahaan juga semakin meningkat. H 3 : Variabel Earningsyang diukur dengan Return On Assets ROA berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Laba.

4. Pengaruh Earnings yang diukur dengan BOPO terhadap Pertumbuhan

Laba Rasio Biaya Opersional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Aktivitas utama bank seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya operasi lainnya, sedangkan pendapatan operasional adalah pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisien suatu bank dalam menjalankan aktivitas usahanya, sehingga dalam pengelolaan usaha Bank akan meningkatkan laba, sebaliknya semakin besar rasio BOPO maka menunjukan semakin tidak efisiensi dalam menjalankan usaha pokoknya dan berdampak pada penurunan laba Aini, 2013.Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H 4 : Variabel Earningsyang diukur dengan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPOberpengaruh negatifterhadap Pertumbuhan Laba.

5. PengaruhCapital yang diukur dengan CAR terhadap Pertumbuhan

Laba Kecukupan modal menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko- risikoyang timbul dan dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.Dalam perusahaan perbankan diwajibkan untuk memenuhi kewajiban penyertaan modal minimum, atau dikenal dengan CAR Capital Adequacy Rasio.Aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.Penelitian aspek permodalan suatu bank lebih dimaksudkan yang mengetahui bagaimana atau berapa modal bank tersebut telah memadai yang menunjang kebutuhannya. CapitalAdequacy Ratio CAR, merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari modal sendiri disamping dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. CAR juga merupakan indikator kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko dengan kecukupan modal yang dimilikinya, dengan kata lain, semakin kecil risiko maka semakin meningkat keuntungan yang diperoleh, sehingga semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik dan keuntungan bank akan semakin meningkat, sehingga CAR berpengaruh positif terhadap perubahan laba.

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 12 33

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 14

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 2

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 10

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 1 18

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015 Chapter III V

0 1 42

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 4

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 16

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 55

PENGARUH RISK, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN CAPITAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22