Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

72 kredit, sehingga bank akan selalu memantau kondisi kredit yang disalurkan. Apabila kredit yang disalurkan tersebut bermasalah, macet dan kurang lancar, maka akan mengurangi besarnya kemampuan bank untuk menyalurkan kredit kepada kreditur lainnya. Hal ini tentunya akan merugikan bank itu sendiri. Dengan demikian, NPL berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perbankan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Fatoni dkk 2012 yang menyebutkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Dengan demikian kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar, sehingga dimungkinkan kinerja bank juga mengalami penurunan.

2. Pengaruh Risk Profile yang diukur dengan LDR terhadap

pertumbuhan laba Nilai koefisien regresi untuk LDR sebesar -0,21. Angka tersebut dapat diartikan bahwa LDR berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Variabel LDR mempunyai nilai t hitung sebesar -0,113 dengan signifikansi 0,910. Nilai signifikansi LDR lebih besar dari nilai signifikansi kritis 0,910 0,05, hal ini berarti bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba tidak signifikan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa LDR tidak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan laba sehingga hipotesis kedua ditolak. 73 Hasil penelitian ini sejalan dengan Fatoni dkk 2012 yang menyebutkan bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. LDR tersebut menyatakan seberapa jauh bank mampu membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Peningkatan LDR dapat disebabkan karena peningkatan jumlah kredit yang diberikan.

3. Pengaruh Earnings yang diukur dengan ROA terhadap

pertumbuhan laba Nilai koefisien regresi untuk ROA sebesar 9,213. Angka tersebut dapat diartikan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Variabel ROA mempunyai nilai t hitung sebesar 3,967 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi ROA lebih kecil dari nilai signifikansi kritis 0,000 0,05, hal ini berarti bahwa ROA berpengaruh terhadap pertumbuhan laba signifikan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sehingga hipotesis ketiga diterima. ROA sendiri merupakan rasio antara laba sebelum pajak dengan total aset, kasus dalam penelitian ini sedikit spesifik. Perusahaan yang mempunyai aset yang besar selalu menghasilkan keuntungan yang besar dan juga tergantung dari kemampuan kinerja bank itu sendiri maupun efisien penggunaan dana yang tersedia. 74

4. Pengaruh Earnings yang diukur dengan BOPO terhadap

pertumbuhan laba Nilai koefisien regresi untuk BOPO sebesar -0,912. Angka tersebut dapat diartikan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Variabel BOPO mempunyai nilai t hitung sebesar -3,850 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi BOPO lebih kecil dari nilai signifikansi kritis 0,000 0,05, hal ini berarti bahwa BOPO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba signifikan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sehingga hipotesis keempat diterima. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Namun, setiap perusahaan perbankan akan berusaha untuk menghasilkan laba sebanyak-banyaknya, selain melakukan efisiensi dengan menekan biaya operasional, bank harus dapat menggunakan seluruh kemampuan finansialnya seperti aset untuk menghasilkan laba. Dengan demikian, satu-satunya cara untuk meningkatkan laba, sehingga BOPO dalam penelitian ini berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

5. Pengaruh Capital yang diukur dengan CAR terhadap pertumbuhan

laba Nilai koefisien regresi untuk CAR sebesar -1,978. Angka tersebut dapat diartikan bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan 75 laba. Variabel CAR mempunyai nilai t hitung sebesar -2,527 dengan signifikansi 0,016. Nilai signifikansi CAR lebih besar dari nilai signifikansi kritis 0,016 0,05, hal ini berarti bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba signifikan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa CAR tidak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan laba sehingga hipotesis kelima ditolak. Setiap perusahaan perbankan harus dapat memenuhi modal minimun yang telah disyaratkan oleh BI. Peraturan ini akan bermanfaat bagi bank itu sendiri maupun nasabah. Bank sendiri dengan modal minimum yang telah ditetapkan dapat berkembang, laba semakin meningkat dan asset semakin besar. BI juga telah menetapkan besarnya CAR, sehingga bank yang tidak dapat memenuhinya dikatakan bank yang tidak sehat. Kinerja bank-bank yang mempunyai permodalan yang relatif kecil, dan hanya pas batas minimum maka, CAR yang dicapai oleh bank tidak mempengaruhi besarnya perubahan laba.

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 12 33

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 14

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 2

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 10

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 1 18

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015 Chapter III V

0 1 42

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 4

Analisis Risk Profile, Earnings, dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015

0 0 16

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 55

PENGARUH RISK, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN CAPITAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22