Pengertian Modeling Proses Modeling

sudah menguasai topik yang dibicarakan atau belum. Hal tersebut dapat memberikan gambaran akan keberhasilan kegiatan kelompok.

2.3. Modeling

2.3.1. Pengertian Modeling

Bandura 1997 menyatakan bahwa modeling atau yang disebut dengan Vicarious experience adalah individu belajar melalui observasi dari model relevan yang diperkuat. Hal ini menunjukkan pada proses menirukan yang akan membangun harapan bahwa mereka dapat memperbaiki prestasi mereka sendiri dengan belajar dari pengamatan mereka.

2.3.2. Proses Modeling

Bandura 1997 menyebutkan empat proses yang mempengaruhi belajar observasional, yaitu proses attention, proses retentional, proses pembentukan perilaku, dan proses motivational. a. Proses Attentional Model perlu diperhatikan sebelum model dapat dipelajari. Proses perhatian ini dikarenakan beberapa sebab. Pertama, kapasitas sensoris sesorang akan mempengaruhi attentional proses. Kedua, dipengaruhi oleh penguatan masa lalu atau pengalaman belajar sebelumnya. Misalnya, jika aktivitas yang lalu dipelajari lewat observasi terbukti berguna untuk mendapatkan suatu penguatan, maka perilaku yang sama akan diperhatikan pada situasi modeling berikutnya. Dan yang ketiga, dipengaruhi oleh karakteristik model. 21 b. Proses Retentional Informasi yang diperoleh dari observasi dapat berguna apabila informasi tersebut diingat atau disimpan. Dalam proses retensional tersebut terdapat dua cara, yaitu dengan cara imajinatif dan secara verbal. Simbol–simbol yang disimpan secara imajinatif adalah gambaran tentang hal–hal yang dialami oleh model, yang dapat diambil dan dilaksanakan sesudah belajar observasional terjadi.simbolisasi kedua adalah secara verbal.Simbolisasi verbal ini terjadi secara kognitif dan fleksible. Kerumikan dan kepelikan perilaku bisa ditangkap dengan baik dalam wadah kata–kata. Setelah informasi disimpan secara koqnitif, maka informasi tersebut dapat diambil kembali, diulang, dan diperkuat beberapa waktu sesudah belajar observasional terjadi. c. Motorik reproducton Motorik reproduction menentukan sejauh mana hal–hal yang telah dipelajari akan diterjemahkan ke dalam tindakan. Seseorang mungkin mempelajari sesuatu secara koqnitif namun tidak mampu menerjemahkan informasi tersebut ke dalam perilaku karena ada keterbatasan.Bandura berpendapat bahwa jika seseorang dilengkapi dengan semua apparatus fisik untuk memberikan respon yang tepat, dibutuhkan satu periode rehearsal latihan repetisi koqnitif sebelum perilaku pengamat menyamai perilaku model. Selama proses pelatihan, individu mengamati perilaku mereka sendiri dan membandingkan dengan representasi koqnitif dari pengalaman model. Setiap diskrepansi antara perilaku seseorang dengan perilaku model akan 22 menimbulkan tindakan korektif. Proses ini terus berlangsung sampai ada kesesuaian yang sudah memuaskan antara perilaku dan model. d. Proses Motivational Proses motivasional mempunyai dua fungsi. Pertama, menciptakan ekspektasi dalam diri pengamat bahwa jika mereka bertindak seperti model yang dilihatnya diperkuat oleh aktivitas tertentu. Kedua, bertindak sebagai intensif untuk menerjemahkan belajar kepada kinerja. Fungsi yang lainnya yaitu menyediakan motif untuk menggunakan apa–apa yang telah dipelajari. Informasi yang diperoleh melalui observasi dapat digunakan dalam berbagai macam situasi jika individu tersebut membutuhkan.

2.3.3. Jenis Model

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB II

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB IV

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N 3 Salatiga T1 132009070 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga T1 132009028 BAB I

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga T1 132009028 BAB IV

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga T1 132009028 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Modeling dalam Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga

0 0 85

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Self Efficacy Karir Siswa Kelas X MIPA.2 SMA Negeri ertek Kabupaten Wonosobo T1 BAB II

0 0 9