Jenis dan Sifat Penelitian Sumber Data

26 Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian. 45 Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, “penelitian atau research adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”. 46 Dalam usaha mencari kebenaran, salah satunya adalah melalui kegiatan ilmiah, seperti penelitian, di mana dalam penelitian tersebut akan mencari data atau bahan-bahan yang dapat digunakan untuk penulisan ilmiah. Data adalah gejala yang akan dicari untuk diteliti, gejala yang diamati oleh peneliti dan hasil pencatatan terhadap gejala yang diamati oleh peneliti. 47

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian hukum doktriner yang disebut juga penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan atau bahan hukum yang lain, 48 yang menekankan pada bahan data yang bersifat sekunder. Penelitian ini disebut yuridis normatif juga karena secara yuridis penelitian ini didasarkan pada pendekatan terhadap asas-asas dan aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan KUHPerdata, Undang-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 45 Soerjono Soekanto, Op. Cit., hal. 6. 46 Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid I, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2000, hal. 4. 47 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Peran Penggunaan Perpustakaan di dalam Penelitian Hukum, Jakarta: PDHUI, 1979, hal. 1. 48 Bambang Waluyo, Metode Penelitian Hukum, Semarang: PT. Ghalia Indonesia, 1996, hal. 13. Universitas Sumatera Utara 27 Tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Pelaksana Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, beberapa peraturan, buku-buku dan diktat-diktat literatur tentang perdata dan perkawinan yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari fakta-fakta individu, kelompok atau keadaan, dan untuk menentukan frekuensi sesuatu yang terjadi. 49 Analitis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan. 50 Penelitian ini mencakup penelitian kepustakaan library research yang memerlukan evaluasi terhadap substansi peraturan hukum perjanjian dan hukum perkawinan umumnya dan perjanjian perkawinan khususnya.

2. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data sekunder, yakni data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan data primer yang diperoleh dan dikumpulkan melalui studi dokumen literature terhadap bahan kepustakaan yang dilakukan dengan cara studi pustaka atau literatur. Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Bahan hukum primer. 49 Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2000, hal. 58. 50 Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Bandung: Alumni, 1994, hal. 101. Universitas Sumatera Utara 28 Yakni bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat sebagai landasan utama yang dipakai dalam rangka penelitian ini, yang terdiri dari : 51 KUHPerdata, UU Perkawinan, Peraturan Pemerintah Pelaksana Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Penetapan Pengadilan Negeri Nomor : 207Pdt.P2005PN.Jkt.Tmr dan Penetapan Pengadilan Negeri Nomor : 459PdtP2007PN.Jkt.Tmr serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan perjanjian perkawinan. b. Bahan hukum sekunder. Yakni bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer, seperti buku-buku dan diktat-diktat literatur tentang perdata atau perkawinan, hasil-hasil penelitian, hasil seminar, hasil karya dari kalangan hukum, serta dokumen- dokumen lain yang berkaitan dengan perjanjian perkawinan. 52 c. Bahan hukum tertier. Yakni bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lain-lain sebagainya. 53

3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Kedudukan Perjanjian Perkawinan Dan Akibat Hukumnya Ditinjau Dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam

0 35 116

Keabsahan kawin kontrak ditinjau dari kitab undang undang Hukum Perdata dan undang undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

0 24 49

TINJAUAN YURIDIS PEROLEHAN TANAH WARIS OLEH ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

0 0 1

PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT TERPISAH DI INDONESIA DARI PERKAWINAN YANG DILAKSANAKAN DI LUAR NEGERI DITINJAU DARI UNDANG - UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

0 0 1

PERJANJIAN PERKAWINAN DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 136

BAB II PENGATURAN PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Perkawinan 1. Pengertian dan Hukum Perjanjian a. Pengertian Perjanjian - Perjanjian Perkawinan Yang

0 0 67

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perjanjian Perkawinan Yang Dibuat Setelah Perkawinan Dan Akibat Hukumnya Ditinjau Dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

0 0 30

Perjanjian Perkawinan Yang Dibuat Setelah Perkawinan Dan Akibat Hukumnya Ditinjau Dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

0 0 17

PERJANJIAN PERKAWINAN DITINJAU DARI KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM

0 1 99

KEDUDUKAN HUKUM SEORANG ANAK YANG DILAHIRKAN DARI PERKAWINAN ORANG TUA YANG SEDARAH {INCEST) DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

0 1 70