digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Perhitungan dilakukan dengan ketentuan hipotesis dan rumusan uji statistik.
Hasil perhitungan Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai DW kritis pada tabel DW. Kemudian dilakukan penyimpulan
apakah ada autokorelasi atau tidak ada autokorelasi yang ditandai dengan batas-batas atas d
u
dan batas-batas bawah d
L
. Jika nilai d berada di dalam selang batas tersebut atau nilai d berada dalam selang 4
– d
u
sampai dengan 4 – d
L
, maka tidak dapat disimpulkan apa-apa. Nilai d lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari d
L
dikatakan ada autokorelasi positif. Jika 4
– d
L
d 4 dikatakan ada autokorelasi negatif. Sedangkan jika d
u
d 4 – d
u
dikatakan tidak ada autokorelasi.
13
2. Tabulasi jawaban responden
Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Atau dapat dikatakan bahwa
tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. Hasil tabulasi data ini dapat
menjadi gambaran tentang hasil penelitian, karena data-data yang diperoleh dari lapangan telah tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah
dipahami maknanya. Selanjutnya peneliti memberi penjelasan atau keterangan dengan menggunakan kalimat atas data-data tersaji yang telah
diperoleh. Jenis tabel yang umumnya dibuat dalam tabulasi data adalah tabel frekuensi dan tabel silang.
13
Bambang Suharjo, Statistika Terapan: Disertai…, 115.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan alat analisis untuk menganalisis dan mengetahui tingkat signifikan dan variabel mana yang
sangat berpengaruh terhadap variabel terikat, dalam penelitian ini yaitu variabel loyalitas anggota. Dengan metode ini dapat diketahui besarnya
hubungan antara X
1
dengan Y; X
2
dengan Y; dan untuk mencari besarnya X
1
dan X
2
terhadap Y secara bersama-sama. Korelasi berganda merupakan alat ukur untuk mengetahui pertautan
antara variabel terikat Y dengan beberapa variabel bebas X secara serempak dengan menggunakan perhitungan melalui program SPSS.
Adapun perhitungan menggunakan rumus regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ € Dimana:
a = Konstanta Y
a
1,
a
2
= Koefisien regresi Y Y
= Loyalitas Anggota X
1
= Utilitarian Value X
2
= Hedonic Value €
= Error
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4. Uji hipotesis
a. Uji T-statistik parsial Uji T-statistik merupakan suatu uji hipotesis terhadap koefisien regresi
parsial yang digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikatnya. Pengujian
t-statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas uji
p-value. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi
α 1, 5 atau 10 yang ditetapkan berada pada H
1
daerah diterima atau H ditolak,
maka koefisien dalam model signifikan untuk digunakan. b. Uji F-statistik simultan
Uji F-statistik digunakan untuk menentukan signifikan atau tidaknya
suatu variabel bebas secara simultan dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Pengujian
F-statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas uji
p-value. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi
α 1, 5 atau 10 yang ditetapkan berada pada daerah H
1
diterima atau H ditolak, maka variasi dari model regresi
dapat menerangkan variasi dari variabel terikat signifikan.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah KSPPS Amanah Ummah Surabaya
Tahun 1995. Didirikan oleh 14 orang pemuda lulusan short course “Perbankan Syariah” dengan modal awal per masing-masing orang antara
Rp 100.000 sd 500.000,- sehingga terkumpul Rp 2.850.000,- dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah. Tepat pada tanggal 15 Juli 1995
KSM-BMT Amanah Ummah diresmikan dengan keadaan yang sangat sederhana karena mebeler dan peralatan kantor sifatnya masih ’pinjam’.
Tenaga kerja berjumlah 4 orang dan menempati ruangan ukuran 3 x 3 M2 di daerah Darmorejo 3 No. 4, Surabaya.
Tahun 1999, Merupakan tahun perkembangan yang sulit, selain karena adanya pengaruh krisis ekonomi global yang melanda Indonesia.
Perkembangan jumlah anggota mencapai 356 orang dengan outstanding simpanan mencapai Rp 47,8 juta dan outstanding pembiayaan mencapai Rp
68,6 juta. Tahun 2000, Bergabung dengan Koperasi Cahaya Amanah sebagai
unit usaha simpan pinjam secara syariah dengan nama BMT Amanah Ummah.
Tahun 2006, Perkembangan usaha cukup signifikan dengan perolehan aset mencapai Rp 1,172 Milyard sehingga sesuai dengan ketentuan
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinas Koperasi dapat membentuk badan hukum secara terpisah. Pada tanggal 18 Juli 2006 dihadapan Notaris
resmi menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Amanah Ummah Jawa
Timur. Kemudian pada tanggal 7 Agustus 2006 telah disahkan oleh Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur.
Tahun 2007, KJKS Amanah Ummah lebih dikenal dengan nama tersebut
berpindah tempat ke lokasi yang cukup representatif untuk menjaring masyarakat mikro yaitu
Jl Karah Agung no 42 B, Surabaya. Tahun 2009
, KJKS Amanah Ummah mendirikan kantor Cabang pertamanya di Wilayah Sidoarjo tepatnya di Raya Sukodono 41 Sidoarjo
dan diikuti pendirian kantor cabang kedua diawal tahun 2010 di Jl. Darmokali 79 Surabaya
Tahun 2016 sesuai dengan Keputusan Kementrian Koperasi maka KJKS Amanah Ummah berubah nama menjadi Koperasi Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah KSPPS BMT Amanah Ummah Jawa Timur.
1
b. Visi dan Misi KJKS BMT Amanah Ummah Surabaya Visi
1
http:www.bmtamanahummah.comtentang-kamiprofil-perusahaan, diakses pada hari Sabtu, 11 Juni 2016 pukul 09.22 WIB