Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
96 kebahasaan pada fase sintaksis yang ditandai dengan kesederhanaan gramatis dan
berbicara menggunakan kalimat. Tahap kemampuan membaca anak hendaknya disesuaikan karakteristik
perkembangan anak, maka dalam pembelajaran membaca awal menitik beratkan pada aspek yang bersifat teknis seperti ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan
intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996-1997: 73. Substansi kemampuan membaca anak pada penelitian ini
meggunakan tiga indikator kejelasan melafalkan huruf, ketepatan mengucapkan suku kata dan kelancaran mengucapkan kata.
Penelitian dalam meningkatkan kemampuan membaca awal melalui media cress. Media cress ini dipilih berdasarkan karakteristik anak dan prinsip belajar
anak yaitu belajar melalui bermain. Kemampuan membaca sebelum menggunakan media cress, anak menggunakan buku bacaan yang terdapat kalimat kompleks.
Rangkaian kalimat yang terdapat pada buku tersebut tanpa disertai gambar maupun media yang mendukung, sehingga anak masih sulit merepresentasikan bacaan yang
terdapat pada buku tersebut. Buku yang dibaca anak cenderung cerita yang berasal dari luar diri anak, sehingga dibutuhkannya kemampuan berfikir dan membaca
untuk menemukan pesan yang akan disampaikan oleh penulis. Adakalanya anak meminta bantuan pada orang dewasa untuk membacakan cerita tersebut.
Hasil yang diperoleh setelah menggunakan media cress, keaktifan dan antusias anak dapat terlihat ketika anak membantuk gambar dari pengalamannya
melalui media cress, kemudain anak membacanya dengan aktif. Media cress ini bersifat konkret dan fleksibel, sehingga mudah dieksplor anak dalam membangun
pengetahuannya dan pengalamannya. Bacaan yang diceritakannya lebih menggali pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh anak. Dalam pelaksanaannya, anak
97 membentuk media cress sesuai sub tema yang dibahas. Dalam membentuk media
tersebut, melibatkan keaktifan dan kreativitas anak sampai menjadi gambar yang akan dibacanya.
Prinsip media cress digunakan dalam pembelajaran ini sesuai dengan prinsip pembelajaran oleh Bruner dalam Ahmad Susanto, 2011: 76, menyatakan bahwa
anak belajar melalui benda konkret ke abstrak melalui tiga tahapan yaitu 1 tahap enactive, 2 iconic dan 3 symbolic terjadi saat anak mengembangkan konsep.
Konsep pembelajaran anak usia dini bahwa anak belajar dalam memperoleh konsep melalui media konkret dan dapat dieksplor anak. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas
eksplorasi anak
terhadap media
cress yaitu
anak secara
aktif dapat
mengekspresikan pengetahuannya dan pengalamannya melalui bentuk gambar yang disusun menggunakan media cress. Pengetahuan anak berupa kemampuan
anak dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri terhadap lingkungannya dan diungkapkan melalui bahasa yang dimilikinya.