62
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang ditetapkan pada penelitian ini adalah
keterampilan peningkatan sikap disiplin anak mencapai 80 melalui bermain peran selama penelitian dilakukan dari jumlah siswa di TK B. Hasil ini diketahui
berdasarkan instrumen pengamatan anak melalui siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan, jika dalam pelaksanaan penelitian pada siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan,
maka akan
dilakukan siklus
berikutnya sampai kemampuan membaca awal anak dapat meningkat sesuai indikator keberhasilan
telah ditetapkan. Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya kriteria
persentase kesesuaian Suharsimi Arikunto, 2010: 44, yaitu : 1. Kesesuaian kriteria : 0 - 20
= Kurang sekali 2. Kesesuaian kriteria : 21 – 40
= Kurang 3. Kesesuaian kriteria : 41 – 60
= Cukup 4. Kesesuaian kriteria : 61 – 80
= Baik 5. Kesesuaian kriteria : 81 – 100
= Sangat Baik Dari presentasi diatas, maka dalam penelitian ini mengambil 4 kriteria
persentase, yaitu: 1. Kesesuaian kriteria : 0 - 24
= Kurang Mampu 2. Kesesuaian kriteria : 25 – 49
= Belum Mampu 3. Kesesuaian kriteria : 50 – 74
= Mampu 4. Kesesuaian kriteria : 75 – 100
= Sangat Mampu
63 Berdasarkan kriteria kesesuaian di atas, maka untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari penelitian ini menggunakan rumus frekuensi relatif. Frekuensi relitif adalah frekuensi yang dihitung dalam bentuk persen Jonathan Sarwono,
2006: 139. Cara pemerolehan frekuensi relatif sebagai berikut:
Penghitungan tingkat keberhasilan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca awal menggunakan media cress. Langkah yang digunakan
dengan cara mengamati perkembangan kemampuan anak sesuai panduan observasi kemampuan anak. Data yang telah diperoleh akan diolah oleh peneliti dengan
merumuskan penghitungan data menggunakan teknik frekuensi relatif. Hasil yang telah diperoleh setelah menggunakan teknik frekuensi relatif akan dikategorikan
sesuai kriteria persentase sebagai hasil penentuan keberhasilan peningkatan kemampuan membaca awal pada anak menggunakan media cress.
Frekuensi masing-masing individu x 100 Jumlah frekuensi
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Kemampuan Membaca Awal
Pelaksanaan pra siklus ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal anak sebelum dilakukannya tindakan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran melalukan
pra tindakan pada waktu sebelum siklus I dilakukan yaitu pada hari Senin tanggal 15 April 2013. Pelaksanaaan pra siklus berupa membentuk gambar sesuai sub tema
pembelajaran melalui bentuk-bentuk geometri dan membaca kata yang sesuai bentuk gambar tersebut. Kegiatan membaca pada kata tersebut meliputi pelafalan
huruf-huruf pada kata sederhana. Pelaksanaan pra tindakan menggunakan pengamatan terhadap kejelasan melafalkan huruf, ketepatan mengucapkan suku
kata dan mengucapkan kata dengan lancar. Hasil kemampuan membaca awal pada pra tindakan ini dapat diketahui bahwa
kemampuan membaca awal anak masih perlu adanya upaya peningkatan kemampuan membaca awal. Upaya peningkatan kemampuan anak menggunakan
media cress. Hal ini dapat diketahui dari tabel data yang diperoleh sebagai berikut: Tabel 2. Persentase Kemampuan Membaca Awal Pada Tahap Pra Siklus
No Aspek yang diamati
Kondisi Awal Kriteria
Jumlah Persentase
1 Kejelasan melafalkan huruf
9 36
Belum Mampu 2
Ketepatan mengucapkan suku kata 10
40 Belum Mampu
3 Kelancaran mengucapkan kata
6 24
Kurang Mampu Jumlah
25 Persentase rata-rata
8 32
Belum Mampu