Konsep tentang Pemberdayaan Masyarakat

2.4. Konsep tentang Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan proses rekonstruksi hubungan antara subyek dan obyek. Proses ini mensyaratkan adanya pengakuan subyek atas kemampuan atau power yang dimiliki obyek. Secara garis besar, proses ini melihat pentingnya flow of power transfer kekuasaan dari subyek ke obyek. Pemberian kekuasaan, kebebasan dan pengakuan dari subyek ke obyek dengan memberinya kesempatan untuk meningkatkan hidupnya dengan memakai sumber daya tersebut. Pada akhirnya, kemampuan individu miskin untuk dapat mewujudkan harapannya dengan pemberian pengakuan oleh subyek merupakan bukti bahwa individu tersebut memiliki kekuasaandaya. Dengan kata lain, mengalirnya daya ini dapat terwujud suatu upaya aktualisasi diri dari obyek untuk meningkatkan hidupnya dengan memakai daya yang ada padanya, serta dibantu juga dengan daya yang dimiliki subyek. Dalam pengertian yang lebih luas, hasil akhir dari proses pemberdayaan adalah beralihnya fungsi individu yang semula obyek menjadi subyek yang baru, sehingga relasi sosial yang ada nantinya hanya akan ditandai dengan relasi antar subyek lama dengan subyek baru yang lain. Pemberdayaan adalah upaya memberdayakan mengembangkan klien dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi mempunyai daya guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Jadi pemberdayaan masyarakat adalah upaya mengembangkan mayarakat dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut dapat mencapaimemperoleh kehidupan yang lebih baik. Payne 1997: 266 mengemukakan lebih jauh inti dari tujuan pemberdayaan dilakukan: p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Fatwa Maulana : Pemanfaatan Modal Sosial Masyarakat Pada Program Pembangunan Gampong PPG Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara, 2009 “to help clients gain power of decision and action over their own lives by reducing the effect of social or personal blocks to exercising cacity and self-confidence to use power and by transferring power from the environment to clients.” Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada intinya tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk membantu masyarakat memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan mereka lakukan yang terkait dengan diri mereka sendiri, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri pada masyarakat untuk menggunakan daya yang dimiliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya. Pemberdayaan juga merupakan suatu proses yang melengkapi warga masyarakat dalam memutuskan di mana mereka saat ini, kemana mereka hendak pergi dan mengembangkan sekaligus mengimplementasikan rencana-rencana guna mencapai tujuan, berdasarkan kepercayaan diri dan pembagian wewenang Madhekan, 2006. Menurut Kartasasmita 1996, menyatakan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat harus dilakukan melalui tiga cara. Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat dengan menerapkan prasarana fisik maupun sosial yang diakses masyarakat paling bawah. Ketiga, melindungi masyarakat dan membela kepentingan masyarakat lemah, karena kurang berdaya dalam menghadapi yang kuat. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Fatwa Maulana : Pemanfaatan Modal Sosial Masyarakat Pada Program Pembangunan Gampong PPG Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara, 2009 Menurut Rukmana dalam Miraza, Mahalli dan Pratomo, 2007: 202, alasan- alasan efektifitas dan efisiensi adanya peran serta dari masyarakat antara lain: a. Peran serta masyarakat memberikan kontribusi pada upaya pemanfaatan sebaik- baiknya sumber dana yang terbatas. b. Peran serta masyarakat membuka kemungkinan keputusan yang diambil di dasarkan kebutuhan, prioritas dan kemampuan masyarakat. Hal ini akan menghasilkan rancangan rencana, program dan kebijakan yang lebih realitas. Selain itu memperbesar kemungkinan masyarakat bersedia dan mampu menyumbang sumber daya mereka seperti uang dan tenaga. c. Peran serta masyarakat merupakan salah satu komponen yang harus diikut sertakan dalam aktivitas pembangunan. Peran serta masyarakat menjamin penerimaan dan aspirasi yang lebih besar terhadap segala sesuatu yang dibangun. Hal ini akan merangsang pemeliharaan yang baik, bahkan menimbulkan kebanggaan. Pemberdayaan masyarakat mengacu kepada kata empowerment, yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi, pendekatan pemberdayaan masyarakat bertitik berat pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri, sehingga diharapkan dapat memberi peranan kepada individu bukan sekedar objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum, Setiana, 2002. Dalam kaitannya dengan masyarakat sebagai objek yang akan diberdayakan, pemberdayaan adalah p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Fatwa Maulana : Pemanfaatan Modal Sosial Masyarakat Pada Program Pembangunan Gampong PPG Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara, 2009 upaya memberikan motivasidorongan kepada masyarakat agar mereka memiliki kesadaran dan kemampuan untuk menentukan sendiri apa yang harus mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Sebagaimana diutarakan pada uraian terdahulu, rakyat berada dalam posisi yang tidak berdaya powerless. Posisi yang demikian memberi ruang yang lebih besar terhadap penyalahgunaan kekuasaan yang berimplikasi terhadap pelanggaran hak-hak rakyat. Dengan demikian, rakyat harus diberdayakan, sehingga memiliki kekuatan posisi tawar empowerment of the powerless. Pemberdayaan empowerment dalam studi kepustakaan memiliki kecenderungan dalam dua proses. Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses pemberian atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya, dan kedua, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempuyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

2.5. Konsep Pembangunan