Manajemen Informasi Rumah Sakit

7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Informasi Rumah Sakit

Dalam organisasi pekerjaan informasi ini sangat rumit. Pekerjaan tersebut terdapat pada seluruh organisasi, yaitu pada setiap unit kerja yang ada dalam organisasi, sesuai dengan tingkat operasional dan tingkat manajemen masing- masing unit, untuk itu diperlukan pendekatan sistem, sehingga kegiatan organisasi dapat dianalisis sebagai suatu sistem informasi, unti-unitnya dipandang sebagai sub sistem- sub sistem informasi, dan seterusnya sampai unit yang terendah Amsyah, 2003. Sistem Infomasi SI di rumah sakit sebaiknya telah menggunakan jaringan komputer dan datanya bisa diolah secara elektronik. Semakin besar dan semakin komplek sebuah rumah sakit, semakin memerlukannya sistem informasi manajemen medis yang modern. Informasi diperlukan untuk menjalankan daur manajemen, yaitu mulai dari perencanaan, penggerakan, pengendalian, dan kembali lagi ke perencanaan. Berdasarkan informasi, manajemen rumah sakit bisa bertindak tepat dalam mengambil keputusan, misalnya saat mengambil keputusan kapan suatu obat harus di pesan agar tidak sampai kehabisan persediaan Djojodibroto, 1997. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 6 8 2.1.1. Data, informasi dan sistem Kejelasan antara data dan informasi diperlukan agar seseorang tidak menjadi rancu, membedakan penting tidaknya karena akan berkaitan dengan pengolahan yang harus dilakukan. Kejelasan yang penting dalam pengambilan keputusan, karena akan sangat berkaitan dengan suatu keputusan yang diambil. Sistem perlu diketahui, karena tidak saja berkaitan dengan pengoperasian komputer tetapi akan berkaitan dengan telaah pada pekerjaan yang berlangsung Sabarguna, 2005. 1. Data Data adalah bahan utama dari pekerjaan SIM. Tanpa data, pekerjaan informasi tidak akan pernah ada. Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini bawah, lini tengah dan lini atas Amsyah, 2003. Menurut Austin mengutip Sabarguna 2005 data adalah fakta kasar atau gambaran yang dikumpulkan dari keadaan tertentu. Perlu disadari ada perbedaan antara masing-masing tingkatan manajemen. Misalnya, neraca dan laba rugi akan merupakan informasi bagi bagian akuntansi, tatapi masih berupa data bagai manajer keuangan. Karena informasi bagi manajer keuangan adalah analisis ratio, dan bagi direktur adalah berapa parahnya liquiditas sekarang ini. Perbedaan sifat data informasi ini harus disadari dan dijelaskan pada masing-masing yang terkait akan dapat secara jelas kedudukannya. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 9 Informasi Diolah Kebutuhan Liquiditas Direktur : Analisis ratio data Informasi Diolah Manejer keuangan Neraca + laba rugi Data Informasi Diolah Bagian akuntansi Data transaksi Gambar 1. Perbedaan data dan informasi menurut tingkatan kepentingan data 2. Informasi Amsyah 2003 menyatakan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah kedalam bentuk tertentu sesuai keperluan manajemen. Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang ternyata atau dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan akan datang Malayu, 2003. Pada Konsorsium Rumah Sakit Islam di Jawa Tengah dikatakan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga hasilnya dapat bermanfaat dalam operasional dan manajemen. Sabarguna 2005 menyatakan secara umum informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Data yang telah diolah b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 10 c. menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. d. Digunakan untuk mengambil keputusan. 3. Sistem Sistem adalah suatu kesatuan untuk dan terdiri dari berbagai faktor yang berhubungan dengan atau diperkirakan berhubungan satu sama lain saling mempengaruhi yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Taurany 1986 menyatakan sistem mempunyai ciri- ciri sebagai berikut : a. Adanya tujuan yang jelas b. Mempunyai struktur tertentu c. Terdiri dari satu kesatuan usaha dari bagian-bagian yang saling tergantung dan berinteraksi satu sama lain. Gambaran di atas menunjukan sistem keseluruhan dari proses kegiatan, baik sistem informasi atau kegiatan pelayanan bila ditinjau dari sudut sistem. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 11 Rumah Sakit Masukan Proses Keluaran 1 Penderita Manajemen pengobatan penderita Penderita sembuh, mati dll 2 Tenaga Program perawatan penderita Peningkatna pengetahuan dan keterampilan petugas 3 Peralatan Kegiatan penunjang dan administrasi Kepuasan pasien 4 Peningkatan derajat kesehatan Pencegahan rehabilitasi Kesehatan masyarakat Gambar 2. Sistem dan Proses Kegiatan di Rumah Sakit. Bentuk sistem terdiri dari 2 bentuk sebagai berikut : a. Sistem sederhana yatiu : Proses Keluaran 1. Perhimpunan KB 2. Perjanjian kerja petugas 3. Akreditas RS 4. Harapan masyarakat 5. Perkembangan Iptek 6. Keadaan ekonomi 1. Peraturan Pemerintah 2. Sistem Kesehatan 3. Sumber Dana Masukan Gambar 3. Sistem sederhana Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 12 b. Sistem dengan pengendalian umpan balik Sistem sebagai satu kesatuan, memerlukan umpan balik untuk kepentingan seperti berikut ini : 1 Mengetahui apakah keluaran sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 2 Dalam rangka peningkatan sistem, perlu secara terus menerus dikaji, pada tingkatan mana perlu peningkatan lebih lanjut 3 Dapat menjamin agar sistem dapat terus menerus menerima masukan dari luar dalam rangka penyesuaian diri 4 Bagaimanapun standar adalah hasil ciptaan, maka secara periodik perlu dikaji ulang keabsahannya. Sistem Pengendlaian Umpan Balik Gambar 4. Sistem dengan Pengendalian Umpan Balik Masukan Proses Unit Pengaturan Unit Pengendalian standar sensor Keluaran 2.1.2. Sistem informasi Sistem informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 13 sukses dan untuk orgnaisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. Jogianto 1988 berdasarkan gambaran di atas perlu diketahui beberapa pokok penting : a. Cara yang sudah tertentu b. Mengolah data dan informasi yang dibutuhkan c. Agar mencapai tujuan berupa organisasi yang sukses atau menguntungkan Komponen yang terkait dengan sisten informasi adalah : a. Pemakai b. Tujuan c. Masukan – proses – keluaran d. Data e. Teknologi f. Model g. Pengendali Teknolog i Data Tujuan Pemakai Gambar 5. Komponen Sistem Informasi → Masukan → Proses → Keluaran → Model Pengendalian Semua komponen saling berkaitan. Bila data salah, maka hasilnya akan merupakan informasi yang salah juga. Informasi yang canggih seperti angka Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 14 statistik yang rumit, tidak ada gunanya bila pemakai tidak dapat mengerti, maka komponen ini harus dipertimbangkan secara keseluruhan. Berikut ini penjelasan masing-masing komponen : 1. Data Data harus akurat dan benar, jangan data berupa sampah 2. Masukan Masukan harus dikode dengan jelas sesuai kebutuhan, dan dengan cara tertentu. Misalnya : Data untuk membuat grafik dibentuk dalam gambaran tabel. 3. Proses Harus jelas diproses dengan cara apa, dan alat apa, perangkat keras dan perangkat lunak serta tehnisi yang sesuai . 4 . Keluaran Keluaran harus jelas dan memenuhi ciri-ciri informasi yang baik. 5 . Tujuan Keluaran yang dihasilkan harus sesuai dengan tujuan, agar dapat dimanfaatkan. 6. Pemakai Pemakai harus terlatih menfaatkan informasi yang terbentuk 7. Model Cara Pengolahan, degan logika, perhitungan atau pengolahan kata, atau tata letak 8. Teknologi Komputer jenis apa, atau manual. 9 . Pengendali Bagaimana mencegah kecurian data, kehilangan data Sabarguna, 2005 Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 15 2.1.3. Sistem informasi manajemen Sistem Informasi Manajemen SIM berasal dari istilah Management Information System MIS mempunyai beberapa pengertian, tergantung kepada pakar yang mendefinisikannya. Menurut Hersner Cross, SIM merupakan kombinasi yang canggih antara orang, peralatan dan berbagai fasilitas untuk membentuk gudang penyimpanan data, meremajakan data, memproses data, menyalurkan dan menyajikannya untuk memenuhi kebutuhan berbagai tingkat pengambilan keputusan. Ahli SIM yang lain seperti Prof. Gordon B. Davis mendefinisikan SIM adalah suatu sistem terpadu antara pemakai manusia dan mesin alat kantor dan komputer untuk menyediakan informasi yang mendukung operasional, para manajer, menganalisis dan mengambil keputusan dalam suatu organisasi. SIM dapat mengunakan perangkat komputer, prosedur manual, model untuk analisis, perencanaan,pengendalian dan pengambilan keputusan, serta bank data data base Prawirosentono, 2004. Pelayanan rumah sakit yang semakin kompleks baik dari jenis-jenis pelayanan ataupun sumber daya yang dibutuhkan. Peningkatan peralatan saja tidak cukup memerlukan manajemen selanjutnya yang lebih sesuai, maka keperluan sistem informasi dapat menunjang manajemen yang lebih sesuai sangat diperlukan. Tidak cukup lagi hanya pelayanan medik dan peralatan canggih saja yang akan memberikan kepuasan kepada pasien, tapi pelayanan dan alokasi sumber Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 16 daya yang merupakan bagian langsung dari keputusan manajemen harus ditata dengan canggih pula Listiani, 2004. Sistem informasi manajemen merupakan suatu metode formal untuk menyediakan bagi pihak manajemen informasi yang akurat serta tepat waktu yang diperlukan untuk melancarkan proses pengambilan keputusan dan memungkinkan perencanaan, pengawasan secara efektif. Sistem tersebut menyediakan informasi tentang keadaan masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang dan tentang kejadian-kejadian yang relevan didalam dan diluar organisasi yang bersangkutan. Pemrosesan sistem ini dengan menggunakan komputer yang dirancang untuk mendukung fungsi-fungsi pelaksanaan, manajemen dan keputusan dari suatu organisasi Adikoesomo, 1997. Proses ↓ Manajemen → Pembuatan keputusan Data Informasi Gambar 6 : Proses Pengambilan Keputusan Tidak mungkin roda manajemen akan berjalan dengan lancar tanpa didukung oleh sistem informasi yang sesuai. Sistem informasi akan merupakan sistem saraf yang akan memberikan tanda bahaya dan perintah yang sesuai Sabarguna, 2004. Peranan sistem informasi bagi manajemen cukup penting, karena manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 17 yang akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi ekternal dan internal. Informasi internal dapat diperoleh dari sistem informasi yang dihasilkan dari operasi Pengolahan Data Elektronik PDE dan informasi non PDE. Studi penelitian secara empiris yang dilakukan oleh Geoge M. Scott, 1969 menyatakan bahwa hanya sebahagian kecil saja informasi yang berguna bagi menajer atas yang berasal dari sistem informasi komputer 15 - 20. Sebagian kecil lagi dari informasi internal non PDE 10 - 15 dan informasi yang berasal dari manajemen menengah sebesar 25 - 35. Informasi terbesar untuk manajemen atas berasal dari informasi ekternal dan intellegence information system. Intellegence information system merupakan suatu sistem informasi khusus yang berisi informasi-informasi lingkungan luar organisasi seperti peraturan pemerintah, trend sosial dan kebudayaan, keadaan perekonomian, keadaan politik, trent industri, pasar produk, pesaing, perkembangan teknologi dan lain sebagainya yang mempunyai pengaruh terhadap keberadaan organisasi. Sekitar 30 - 40 informasi yang dibutuhkan oleh manajemen menengah berasal dari sistem komputer, 30 - 40 lainnya berasal dari informasi yang disampaikan oleh manajemen bawah, 25 - 30 dari informasi non PDE dan sisanya 10 - 15 berasal dari informasi luar organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh komputer sebahagian besar 55 - 75 dipergunakan oleh manajemen bawah, 25 - 45 dari informasi non PDE dan hanya proporsi yang kecil saja berasal dari informasi ekternal Jogianto, 2001. 1. Sistem informasi manajemen dan komputer Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 18 Menurut Hartono dalam pengantar SIMRS menyatakan pada umumnya orang setuju bahwa SIMRS sebaiknya merupakan sistem yang berbasis komputer mengingat komputer dapat memberikan dukungan dalam hal meningkatkan ketepatan dan kecepatan kerja, mengantisipasi beban kerja, memudahkan bekerjasama melalui jaringan, menghemat waktu, tenaga dan menaikkan gengsi. Yacobalis menyatakan dalam tulisannya apa dan mengapa komputerisasi rumah sakit bahwa secara umum kriteria untuk mengukur kebutuhan penggunaan perangkat komputer secara objektif itu apabila : a. Volume data yang perlu diolah sudah besar b. Diperlukan ketepatan dalam pengolahan data akurasi c. Ada proses yang selalu berulang menurut pola tertentu d. Ada perhitungan dari yang sederhana sampai arumit e. Satu data sekaligus mempunyai pengaruh atas beberapa prosedur Dikatakan apabila sedikitnya tiga dari lima kriteria di atas, hal itu sudah merupakan masalah, misalnya volume kecepatan dan ketepatan pengolahan maka komputerisasi sudah sebaiknya dilaksanakan. Rumah sakit kelas menengah atau lebih tinggi lima kriteria tersebut harus dipenuhi sehingga umumnya komputer sudah diperlukan Sabarguna, 2004. 2. Penerapan SIM dan jaringan inform asi Manajer memegang peran yang penting dalam memotivasi staf untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer harus Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 19 mempertimbangkan keunikankarakteristik dari stafnya dan berusaha untuk memberikan tugas sebagai suatu strategi dalam memotivasi staf. Salah satu kegiatan yang perlu dilaksanakan manajer dalam menciptakan suasana yang motivatif adalah pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai Nursalam, 2004. Keputusan mempengaruhi praktik, administrasi, pendidikan dan penelitian, dampaknya akan terus menerus, SIMRS merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan di rumah sakit Russel, 2000. Organisasi besar sering menggunakan komputer untuk dan keperluan jaringan kegiatan yang luas dalam bentuk jaringan kegiatan yang luas Wide Area Network WAN dan organisasi ukuran sedang biasanya menggunakan jaringan kegiatan lokal dalam satu gedung seperti Area Lokal atau Local Area Network LAN. Distribusi informasi dapat dilakukan secara tradisional yaitu dengan penyampaian fisik dokumen informasinya sendiri atau dilakukan secara modern yang pengiriman data atau informasi nonfisiknya melalui saluran elektronik, mislanya melalui jaringan area ideal atau area luas LAN atau WAN. Pengolahan data pada jaringan informasi dapat dilakkukan secara pengolahan sentralisasi dan pengolahan data terbagi : a. Pengolahan sentralisasi Pada pengolahan data sentralisasi CPU, alat-alat penyimpan, perangkat lunak, dan staf pengolah data profesional ditempatkan dalam satu unit central. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 20 Gambar 7: Sentralisasi lokasi Pengolahan dan penyimpanan b. Pengolahan terbagi Pada beberapa sistem, komputer-komputer alat-alat penyimpanan dan bahkan beberapa ahli komputer di distribusikan pada lokasi-lokasi terpisah. Sistem pengolahan data terbagi mendesentralisasikan fungsi pengolahan informasi dengan penyimpanan dan pengolahan data berada pada lokasi dimana pekerjaan dilakukan. Pengolahan dan penyimpanan data dapat dilakkukan pada beberapa lokasi didalam sistem komputer yang sekarang disebut jaringan network. Masing-masing kelompok komputer ditempatkan pada lokasi yang berbeda Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 21 didalam jaringan. Kebanyakan organisasi memperoleh keuntungan dari pengolahan terbagi karena sistem tersebut dapat lebih responsif terhadap keperluan informasi dan biaya lebih rendah dibandingkan dengan sistem sentralisasi Amsyah, 2003. Gambar 8. Sistem Pengolahan Terbagi 2.1.4. Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS 1. Pengertian SIRS adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Unsur sistem informasi rumah sakit seperti dibawah ini : Tugas : Menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit, untuk sistem informasi itu sendiri, dan sub sistemnya antara lain subsistem pengembangan dan subsistem lainnya. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 22 Struktur hirarki : Sistem rumah sakit sebagai supra sistemnya ada input, proses, output balik dan kontrol Sabarguna, 2005. Dapat digambarkan sebagai berikut : Lingkungan : Medis, Perawatan, administrasi, Penunjang RS Kontrol Data RS Proses SIRS Iinformasi Masyarakat Balikan Gambar 9 : Lingkungan Unsur SIRS 2. Kedudukan SIRS Dalam industri bisnis, subsistem informasi memperoleh kedudukan yang besar sejak tahun 1965, bila rumah sakit ingin mengarah pada kedudukan industri sudah selayaknya menempatkan informasi pada kedudukan yang lebih besar dan lebih penting. Hubungan antara informasi untuk perencanaan dan informasi untuk pengendalian dengan pengambilan keputusan yang berbentuk strategik, taktik dan teknik ternyata secara keseluruhan memerlukan informasi Sabarguna, 2004. Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 23 Stra- Informasi untuk tegik pengelola Taktik Informasi Teknik perencanaan Gambar 10. Hubungan antara Informasi untuk perencanaan dan pengendalian dalam pengambilan keputusan Arus data informasi pada RS digambarkan seperti berikut : Direktur Informasi Keputusan SIRS Medik Data Perawatan Adminsitrasi Penunjang Satuan Pelaksana Kegiatan Gambar 11 : Arus data informasi RS 3. Jenis SIRS Tidak mungkin roda manajemen akan berjalan dengan lancar tanpa didukung oleh sistem informasi yang sesuai. Sistim informasi akan merupakan sistem saraf yang akan memberikan tanda bahaya dan perintah yang sesuai. Sistem informasi rumah sakit dapat dilihat dari 3 segi yaitu : a. Sistem informasi klinik b. Sistem informasi administrasi Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 24 c. Sistem informasi manajemen Ketiga katagori itu perlu dikembangkan terlebih dahulu SIM dengan alasan sebagai berikut : a. SIM diperlukan untuk keputusan manajerial secara menyeluruh b. SIM dibutuhkan segera untuk pengambilan keputusan saat ini c. Relatif tidak perlu merubah sistem pelaporan yang sudah ada, yang harus tunduk pada peraturan pemerintahan d. Sebenarnya telah cukup data bagi keperluan pengolahan e. Sistem yang mengubah data yang ada menjadi informasi, itulah yang sekarang disadari belum ada f. Pengembangan bertahap akan memerlukan biaya yang lebih murah g. Pengalaman yang ada akan dapat mengembangkan sistem menyuluruh yang lebih sesuai Sabarguna, 2004. Masing-masing sistem dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara bersamaan sebagai suatu kegiatan yang integral. Uraian lebih lanjut seperti dibawah ini : a. Sistem informasi klinik Merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam hal pelayanan medis Contoh : 1 Sistem informasi di rumah sakit 2 Sistem informasi pada alat seperti City Scan, Ultrasonografi tertentu Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 25 b. Sistem informasi administrasi Merupakan sistem informasi yang membantu pelaksanaan administrasi di rumah sakit Contoh : 1 Sistem informasi pendaftaran 2 Sistem informasi Billing sistem 3 Sistem informasi apotek 4 Sistem informasi penggajian c. Sistem informasi manajemen rumah sakit Merupakan sistem informasi yang memberikan manajemen Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan. Contoh : 1 Sistem informasi manajemen pelayanan 2 Sistem informasi keuangan 3 Sistem informasi pemasaran Ketiga hal tadi merupakan pembagian SIMRS atas dasar pemakaian bila dikelompokkan atas jaringan sistem yang digunakan seperti berikut : a. Individual Artinya sistem merupakan kelompok itu sendiri tanpa terlibat sistem yang lain : Contoh : 1 Sistem Informasi Billing Sistem Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 26 2 Sistem penggajian b. Modular Berarti beberapa sistem dikaitkan sebagai satu kelompok Contoh : 1 Sistem informasi keuangan 2 Sistem informasi penggajian terkait dengan billing sistem c. Sistem informasi terpadu Beberapa sistem digabung menjadi satu kesatuan. Ada hal yang sering dilupakan bahwa sistem informasi selalu berkaitan dengan komputer, padahal jenis SI berdasarkan alat yang digunakan adalah : 1 Manual artinya dengan tangan, dan kertas saja 2 Komputer proses penghitungan dan penyimpanan dibantu oleh komputer Sistem mana yang baik untuk dimiliki, pertimbangkanlah : a Kembangkan dulu sistem manual yang rapi b Kembangkan SI secara bertahap c Adakan evaluasi dan pengembangan yang terus menerus Sabarguna, 2004. 4. Manfaat SIRS Setelah menerapkan strategi besar dan strategi pada unit pelayanan suatu pertanyaan muncul yaitu bagaimana dengan strategi dalam fungsi-fungsi manajemen untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi rumah sakit. Perumusan strategi, selain pada tingkat rumah sakit dan instalasi sebagai unit pelayanan, peranan unit-unit pendukung dalam perumusan strategi merupakan hal Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 27 penting. Unit pendukung antara lain keuangan, SDM, klinik dan perawatan, sistem informasi, serta pemasaran strategi unit pendukung ini penting berbagai kegiatan di unit pelayanan merupakan hasil dari unit pendukung Trimantoro, 2005. Dalam siklus manajemen di rumah sakit, penting diperhatikan antara lain : a. Permintaan tujuan dan target b. Memperhatikan kebutuhan pelayanan c. Alokasi sumber daya d. Pengendalian mutu pelayanan e. Evaluasi program Untuk memenuhi kegiatan manajemen itu diperlukan adanya informasi. Jadi informasi berperan dalam hal pengambilan keputusan. Permintaan Tujuan dan Target Pelaksanaan Kebutuhan Informasi Evaluasi Program Pengendalian Mutu Pelayanan Alokasi Sumber Daya Gambar 12. Peranan Informasi dalam SIMRS Mukhtar : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Direktur…, 2008 USU e-Repository © 2008 28 Secara lebih rinci SIRS berperan dalam visi mendukung : a. Pengendalian mutu pelayanan medis b. Pengendalian dan penilaian produktivitas c. Analisis pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan d. Perencanaan dan evaluasi program e. Menyederhanakan pelayanan f. Penelitian klinis g. Pendidikan Pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan program pada sebuah organisasi pelayanan kesehatan merupakan salah satu kegiatan penting yang akan membantu pimpinan membuat keputusan untuk pengembangan kedepan Muninjaya, 2004.

2.2. Pengambilan Keputusan