BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan studi analitik. Pada penelitian ini dilakukan analisa perbedaan jarak I-P berdasarkan ras dan jenis kelamin
36
3.2 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU angkatan 2007 dan 2008. Mahasiswa tersebut terdiri atas ras Mongoloid dan Kaukasoid yang berjumlah
278 orang.
3.3 Sampel Penelitian 3.3.1 Penggolongan Sampel
Sampel merupakan mahasiswa yang memenuhi kriteria, antara lain adalah sebagai berikut :
1. ras Kaukasoid dan Mongoloid sejauh tiga generasi;
2. mahkota kedua gigi insisivus sentralis RA erupsi sempurna dan masih
lengkap, tidak terdapat karies maupun restorasi, dan berada pada lengkung rahang; 3.
tidak terdapat diastema di antara kedua gigi insisivus sentralis RA; 4.
kedua gigi insisivus sentralis RA tidak berjejal; 5.
garis median tepat; 6.
belum pernah perawatan ortodonti;
Universitas Sumatera Utara
7. tidak ada inflamasi ataupun hipertropi pada mukosa palatal terutama di regio
papila insisivum.
3.3.2 Besar Sampel
Teknik penentuan besar sampel dilakukan dengan cara penarikan sampel acak berlapis disproporsional disproportional stratified random sampling Gambar 9.
Teknik ini digunakan dengan alasan bahwa peneliti bermaksud membandingkan karakteristik subjek yang dipengaruhi oleh sifat kelompok subjek tersebut yaitu ras.
36
Gambar 9. Skema penetapan besar sampel dengan teknik disproportional stratified random sampling
Universitas Sumatera Utara
Penetapan besar sampel dilakukan pada setiap strata ras dan besarnya pada setiap kelompok adalah sama karena peneliti hendak melakukan perbandingan.
Jumlah patokan yang digunakan adalah yang paling kecil di antara kedua kelompok.
35-6
Jumlah sampel yang paling kecil dari kedua kelompok adalah tiga puluh orang. Jumlah tersebut didistribusikan pada kedua kelompok sehingga besar sampel
seluruhnya adalah enam puluh orang yang terdiri atas dua puluh delapan orang pria dan tiga puluh dua orang wanita.
3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Klasifikasi Variabel Penelitian
3.4.1.1 Variabel Bebas Varibel bebas pada penelitian ini, antara lain, adalah sebagai berikut.
1. Jenis kelamin yang terdiri atas pria dan wanita. 2. Ras yang terdiri atas Kaukasoid dan Mongoloid.
3.4.1.2 Variabel Terikat Varibel terikat pada penelitian ini adalah jarak antara gigi insisivus sentralis RA
dengan papila insisivum. 3.4.1.3
Variabel Kendali Varibel kendali pada penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :
1. bahan cetak;
2. bahan pengisi cetakan;
3. komposisi p : l pada bahan cetak dan bahan pengisi cetakan;
4. teknik pencetakan;
Universitas Sumatera Utara
5. teknik pengisian cetakan;
6. teknik pembuatan basis model;
7. operator yang sama;
8. validitas dan reabilitas pengukuran.
3.4.1.4 Variabel Tidak Terkendali
Varibel tidak terkendali pada penelitian ini, antara lain, adalah sebagai berikut. 1.
Suhu ruangan saat pengadukan bahan cetak. 2.
Pandangan operator terhadap titik yang memproyeksikan titik paling posterior papila insisivum.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini, antara lain, adalah sebagai berikut. 1.
Mahasiswa FKG USU angkatan 2007 dan 2008 adalah mahasiswa yang diterima di FKG USU pada tahun 2007 dan 2008 yang aktif dalam perkuliahan.
2. Jenis kelamin pada penelitian ini adalah pria dan wanita.
3. Ras pada penelitian ini adalah Kaukasoid dan Mongoloid. Ras Kaukasoid
terdiri atas etnis India dan ras Mongoloid terdiri dari etnis Cina dan Melayu. 4.
Jarak antara gigi insisivus sentralis RA dengan papila insisivum adalah jarak yang diukur dengan menggunakan kaliper digital Mitutoyo Corporation, Tokyo,
Japan dari permukaan paling labial gigi insisivus sentralis RA ke posterior papila insisivum.
8
5. Bahan cetak adalah bahan yang digunakan untuk mencetak RA untuk
mendapatkan cetakan negatif yaitu alginate dengan merk New Kromopan.
Universitas Sumatera Utara
6. Bahan pengisi cetakan adalah bahan yang digunakan untuk mengisi cetakan
negatif RA yaitu gips keras tipe IV dengan merk Fuji Rock karena hasil yang didapat lebih akurat.
7. Komposisi bahan cetak adalah perbandingan antara bubuk dan air yaitu 1:1.
Komposisi bahan pengisi adalah perbandingan antara gips dan air yaitu 2:1. 8.
Teknik pencetakan adalah mencetak RA subjek dengan menggunakan bahan cetak untuk mendapatkan cetakan negatif.
9. Teknik pengisian cetakan adalah mengisi cetakan negatif dengan
menggunakan bahan pengisi untuk mendapatkan cetakan positif dari RA subjek. 10.
Teknik pembuatan basis model yaitu membuat basis pada model agar dataran oklusal model sejajar dengan lantai. Pada pembuatan basis maka dataran
oklusal model ditekan dengan bantuan plat kaca yang sejajar lantai dan memiliki empat kaki setinggi 1 cm yang diletakkan pada rubber base.
11. Operator yang sama adalah orang yang sama yang melakukan pencetakan,
pengisian cetakan, pembuatan basis model, dan pengukuran. 12.
Validitas pengukuran adalah ketepatan pemilihan alat ukur dan pengamat yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan kaliper digital Mitutoyo Corporation,
Tokyo, Japan dengan ketelitian 0,01 mm. Reabilitas pengukuran adalah ketepatan pengukuran yang apabila dilakukan berulang-ulang selalu mendapatkan hasil yang
sama pada satu subjek.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2009 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
A. Alat Penelitian 1. Alat pencetakan dan pembuatan model yang digunakan pada penelitian,
antara lain adalah sebagai berikut : –
sendok cetak RA; –
spatula; –
rubber bowl; –
vibrator HI-SUPARA Yoshida; –
skop dan takaran air; –
baskom; –
handuk; –
kaca mulut; –
dental unit; –
lekron; –
tisu; –
sarung tangan; –
masker; –
basis karet; –
kaca datar;
Universitas Sumatera Utara
2. Alat pengukuran yang digunakan pada penelitian, antara lain adalah sebagai berikut :
– meja datar;
– kaliper digital dengan ketelitian 0,01 mm Mitutoyo Corporation , Tokyo,
Japan Gambar 10.
Gambar 10. Kaliper Digital
3. Alat tulis yang digunakan pada penelitian, antara lain adalah sebagai berikut : –
lembar kuisioner; –
kertas HVS ukuran kuarto; –
buku tulis; –
tinta printer; –
pulpen; –
pensil; –
pulpen dengan diameter 0,5 mm; –
penggaris.
Universitas Sumatera Utara
B. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian, antara lain adalah sebagai berikut :
– bahan cetak alginate New Kromopan;
– bahan pengisi gips keras tipe IV Fuji Rock;
– gips putih;
– air;
– desinfektan Dettol.
3.7 Cara Kerja Penelitian
A. Pemilihan Sampel Prosedur pemilihan sampel pada penelitian, antara lain, adalah sebagai berikut.
1. Dilakukan penyebaran kuisioner kepada 278 orang mahasiswa FKG USU
angkatan 2007 dan 2008 yang terdiri atas ras Kaukasoid dan Mongoloid. Dilakukan seleksi melalui kuisioner tersebut sehingga diperoleh sampel yang memenuhi kriteria.
2. Sampel diseleksi lebih lanjut dengan memeriksa secara langsung morfologi
gigi insisivus sentralis RA, garis median, inflamasi dan hipertropi pada mukosa palatal terutama regio papila insisivum. Melalui kuisioner dan pemeriksaan didapat
sampel sebanyak 158 orang yang terdiri atas 30 orang ras Kaukasoid dan 128 orang ras Mongoloid.
3. Dilakukan randomisasi pada ras Mongoloid untuk mendapatkan sampel
berjumlah 30 orang. Pada ras Kaukasoid tidak dilakukan randomisasi sehingga
Universitas Sumatera Utara
jumlah sampelnya adalah 30 orang. Seluruh sampel pada penelitian ini adalah 60 orang.
B. Pencetakan
Prosedur pencetakan pada penelitian, antara lain, adalah sebagai berikut. 1.
Alat dan bahan pencetakan dipersiapkan. 2.
Subjek diinstruksikan untuk duduk dalam keadaan rileks. 3.
Dipilih sendok cetak yang sesuai dengan ukuran RA sampel. Tepi sendok cetak harus berada 4-5 mm dari arcus dentalis dan processus alveolaris sebagai
tempat adonan bahan cetak. Bagian distal sendok cetak diperiksa dengan kaca mulut harus mencakup tuber maxillaris. Takaran alginate untuk pria berkisar 3 skop dan
wanita berkisar 2,5 skop. Banyaknya air yang digunakan disesuaikan dengan banyaknya alginate.
4. Air dituang terlebih dahulu ke dalam rubber bowl, kemudian diikuti dengan
alginate. Adonan diaduk hingga homogen dengan gerakan angka delapan. Adonan dapat disebut homogen bila sudah tidak berbutir-butir. Pengadukan dilakukan selama
adonan berwarna ungu. 5.
Adonan dimasukkan ke dalam sendok cetak bila bahan sudah berubah warna menjadi merah muda.
6. Dilakukan pencetakan RA. Sendok cetak yang berisi adonan dimasukkan
dari arah kiri sudut mulut subjek sampai posisi sendok cetak berada pada garis median wajah. Subjek diinstruksikan untuk menggerakkan bibir atas sehingga
menutup bagian anterior sendok cetak. Sendok cetak ditahan selama 2-3 menit
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk sampai adonan mengeras. Adonan yang mengeras ditandai dengan perubahan warna dari merah muda menjadi putih.
7. Sendok cetak dikeluarkan dengan menginstruksikan subjek mengucapkan
huruf ”AH”. Sendok cetak dilepaskan dari bagian belakang terlebih dahulu, kemudian kanan dan kiri. Sendok cetak dikeluarkan dengan arah berlawanan dengan
cara memasukkannya yaitu dari kanan ke kiri. 8.
Cetakan negatif RA dibersihkan di bawah air mengalir untuk melepaskan saliva dan debris yang melekat. Cetakan negatif tersebut dicelupkan ke dalam larutan
desinfektan untuk mengurangi mikroorganisme yang melekat. Kapas basah diletakkan pada cetakan negatif untuk mempertahankan kelembaban.
9. Cetakan negatif diletakkan di atas balok penahan dengan posisi bagian
cetakan tidak bersentuhan dengan apapun yang bertujuan agar tidak terjadi perubahan dimensi.
10. Cetakan harus diisi sebelum 15 menit setelah pencetakan selesai karena bila
cetakan tidak diisi lebih dari 15 menit, maka cetakan akan mengalami perubahan dimensi. Untuk mencetak satu rahang dibutuhkan waktu 5-6 menit, maka cetakan bisa
dilakukan pada dua orang subjek kemudian kedua hasil cetakan diisi dengan gips tipe IV.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. Prosedur mencetak rahang atas a. Sendok cetak disesuaikan dengan RA subjek
b. Ditentukan komposisi bahan cetak dan air yang dibutuhkan c. Bahan cetak diaduk hingga homogen
d. Bahan cetak yang sudah homogen diletakkan ke sendok cetak e. Sendok cetak berisi adonan dimasukkan ke mulut subjek
f. Cetakan negatif RA subjek telah diperoleh
C. Pengisian Cetakan Prosedur pengisian cetakan pada penelitian, antara lain, adalah sebagai berikut.
1. Alat dan bahan untuk pengisian cetakan dipersiapkan. Gips dan air
disesuaikan dengan ukuran cetakan negatif yang diperoleh. 2.
Air dituang terlebih dahulu ke dalam rubber bowl, kemudian diikuti dengan penuangan gips. Adonan diaduk sampai homogen sehingga gelembungnya hilang
dengan bantuan vibrator . 3.
Adonan tersebut dimasukkan ke cetakan negatif yang diperoleh sambil digetar-getarkan dengan spatula untuk menghindarkan poreus. Adonan dialirkan
Universitas Sumatera Utara
dimulai dari permukaan palatum sehingga semua sisi terisi. Adonan dirapikan sebelum mengeras.
4. Setelah 30 menit, model yang sudah mengeras dilepaskan dari cetakan
dengan bantuan lekron di bawah air mengalir. 5.
Model direndam kembali ke dalam larutan desinfektan untuk mengurangi mikroorganisme. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
perpindahan penyakit. D. Pembuatan Basis Model
Tujuan pembuatan basis model adalah mendapatkan dataran oklusal yang sejajar dengan lantai. Titik referensi dataran oklusal bagian anterior adalah bagian
mesiolabial tepi insisial gigi insisivus sentralis RA. Titik referensi dataran oklusal bagian posterior adalah bagian mesiobukal puncak cups gigi molar satu RA.
10,12
Prosedur pembuatan basis model, antara lain, adalah sebagai berikut. 1.
Model dirapikan. 2.
Bahan gips putih dan air diaduk dengan perbandingan 1:1. 3.
Setelah gelembung menghilang, adonan gips dituang ke dalam rubber base. 4.
Model diletakkan di atas adonan gips dan ditekan dengan kaca datar sampai mendapatkan dataran oklusal sejajar dengan lantai.
5. Setelah gips mengeras, model dikeluarkan dan dirapikan, kemudian diberi
label nomor. E. Pengukuran
Prosedur pengukuran pada penelitian, antara lain, adalah sebagai berikut. 1. Model diletakkan pada sebuah meja datar.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagian posterior papila insisivum pada model diberi tanda titik dengan menggunakan pulpen. Pulpen diletakkan tegak lurus terhadap titik Gambar 12a.
3. Dilakukan pengukuran jarak antara insisivus sentralis RA dengan papila insisivum dengan menggunakan kaliper digital. Lengan anterior kaliper diletakkan
pada garis permukaan labial gigi insisivus sentralis RA dan lengan posterior kaliper pada titik yang memproyeksikan titik paling posterior papila insisivum. Kemudian
dibaca hasil pengukuran pada layar digital kaliper Gambar 12b. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada gigi insisivus sentralis kanan dan kiri RA, kemudian
dijumlahkan dan dibagi dua untuk mendapatkan nilai rata-rata jarak I-P.
Gambar 12. Cara pengukuran pada model. Diberi tanda titik pada bagian posterior papila insisivum. a Jarak dari gigi
insisivus sentralis RA ke papila insisivum diukurb.
3.8 Analisis Data