Resorbsi Prosesus Alveolaris Rahang Atas Ras

Gambar 7. Tebal gigi insisivus sentralis rahang atas mempengaruhi jarak I-P. 25

2.3.3 Ukuran Lengkung Rahang Atas

Ukuran lengkung RA juga mempengaruhi jarak I-P karena ukuran lengkung RA bervariasi pada setiap individu. Berdasarkan jenis kelamin, ukuran lengkung RA baik panjang maupun lebarnya lebih besar pada pria dibanding wanita. 12,26-7 Berdasarkan ras, ukuran lengkung RA juga berbeda-beda. Rahang orang kulit hitam lebih besar daripada rahang orang kulit putih, rahang orang Mongolian lebih besar dari orang Jepang. 28-9 Namun, terdapat juga literatur yang menyatakan bahwa ukuran dan bentuk rahang ras Mongoloid, Kaukasoid dan Australoid tidak berbeda. 30 Penelitian yang dilakukan oleh Young Seok Park dkk 2007 di Korea mendapatkan jarak I-P 11,96 mm lebih kecil dibanding penelitian lain seperti yang dilakukan oleh Grave dan Becker 1987 13,17 mm. Peneliti menduga hal tersebut ada hubungannya dengan ukuran lengkung RA yang lebih kecil pada populasi yang ditelitinya. 12

2.3.4 Resorbsi Prosesus Alveolaris Rahang Atas

Klemetti dkk 1996 menyatakan bahwa letak papila insisivum secara signifikan dipengaruhi oleh lamanya kehilangan gigi-geligi pada RA. Makin lama mengalami Universitas Sumatera Utara kehilangan gigi-geligi maka papila insisivum akan terletak semakin ke anterior. Hal ini terjadi akibat proses resorbsi pada prosesus alveolaris. 31 Selain itu, resorbsi vertikal dan tindakan bedah juga dapat menyebabkan papila insisivum seolah-olah bergeser ke depan. Pada kondisi seperti ini jarak I-P tidak digunakan. Maka penyusunan anasir gigitiruan disesuaikan dengan besar resorbsi dan tulang yang diambil secara bedah. 4

2.3.5 Ras

Ras merupakan konsep penting untuk mempelajari variasi manusia karena manusia berbeda satu dengan yang lainnya. Ras adalah segolongan manusia yang mempunyai persamaan sifat-sifat lahiriah tertentu yang dilanjutkan kepada keturunannya. Terdapat lima faktor pembentuk ras yaitu mutasi, seleksi, adaptasi, isolasi, dan migrasi. Pada proses migrasi, banyak ras yang telah terbentuk kemudian meninggalkan wilayah asalnya dan bertemu dengan ras-ras lain ataupun dengan lingkungan alam, baik yang sama ataupun lain sama sekali dengan yang pernah mereka hayati. Pencampuran ras-ras lain tersebut atau adaptasi dengan lingkungan alam yang baru dapat menimbulkan sifat-sifat atau ciri-ciri jasmani baru. 14,16 Pada ras yang berbeda ditemukan perbedaan morfologi sehingga setiap individu ataupun kelompok memiliki ciri khas tersendiri. Pada umumnya dikenal empat ras utama yaitu Negroid, Australoid, Kaukasoid, dan Mongoloid. Setiap ras tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dibedakan baik dari segi warna kulit, rambut, maupun keadaan intraoral Gambar 8. 14-6,31-2 Dalam hubungannya dengan jarak I-P, maka ras juga memiliki pengaruh terhadap jarak tersebut. Universitas Sumatera Utara 1. Ras Negroid Ras Negroid adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika. Selain itu, mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa serta Timur Tengah. Ras ini dibagi menjadi lima subras, yaitu Negrito Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis, dan Hotentot-Boysesman. Mereka memiliki ciri-ciri pigmentasi kulit yang kuat kulit hitam, bibir dan hidung yang lebar dan tebal, rambut keriting, mata berwarna coklat sampai hitam. Dilihat dari keadaan intraoral, ras Negroid mempunyai ciri-ciri lengkung rahang berbentuk “U”. Pada umumnya ras Negroid memiliki ukuran gigi yang kecil tetapi ukuran rahangnya besar sehingga dijumpai adanya diastema. 14-6,31-2 Gambar 8. Setiap ras memiliki ciri khas tersendiri. 34 Universitas Sumatera Utara 2. Ras Australoid Ras Australoid ini mencakup penduduk pribumi Aborigin di benua Australia. Ras ini banyak mendiami bagian selatan India, Sri Langka, beberapa bagian di Asia Tenggara, dan Papua. Ras Australoid memiliki ciri-ciri yang khas yaitu berambut keriting dan berwarna hitam, berkulit hitam. Namun, beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidak keriting melainkan lurus. Dilihat dari keadaan intraoral, ras ini memiliki ukuran lengkung rahang yang besar dan didukung oleh ukuran gigi yang besar pula. Ukuran molar pada ras ini adalah yang terbesar dari semua ras. 14-6,31-2 3. Ras Kaukasoid Ras ini tersebar luas di dunia meliputi Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India. Ras Kaukasoid terdiri dari lima subras, yaitu Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid, dan India. Ras Kaukasoid memiliki ciri-ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Angota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, tetapi hal ini tidak selalu benar. Menurut beberapa pakar, orang Ethopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam mirip dengan ras Negroid. Namun, tengkorak mereka lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid. 14-6,31-2 Dilihat dari keadaan intraoral, ras Kaukasoid mempunyai ciri-ciri lengkung rahang sempit dan berbentuk “V”, dan gigi-geligi sering crowded. 33 Jarak antara gigi insisivus sentralis RA dengan bagian tengah papila insisivum yang direkomendasikan bagi ras Kaukasoid adalah berkisar 8-10 mm, sedangkan jarak I-P pada ras Kaukasoid Universitas Sumatera Utara oleh Erlich dan Gazit 1975 adalah 12,31 mm, Ortman dan Tsao 1979 adalah 12,45 mm, Grave dan Becker 1987 adalah 13,17 mm. 13 4. Ras Mongoloid Ras Mongoloid mendiami Asia Tengah, Asia Timur, Asia Tenggara dan Madagaskar, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseani. Ras Mongoloid dibagi dua yaitu, Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari subras Tionghoa terdiri atas orang-orang Jepang, Taiwan, Vietnam, Cina dan subras Melayu terdiri atas orang-orang Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Mongoloid Indian terdiri atas orang-orang Indian di Amerika. 14-6,31 Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri kulit warna kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit terutama Asia Mongoloid. Anggota ras Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning” tetapi hal ini tidak selalu benar. Orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap. 32 Dilihat dari keadaan intraoral, ras Mongoloid mempunyai ciri-ciri lengkung rahang yang parabolic. 33 Po-Sung Fu dkk 2007 melakukan pengukuran antara bagian tengah papila insisivum dengan gigi insisivus sentralis RA pada populasi Taiwan dan menghasilkan rerata 7,3 mm. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugaya dkk 1986 pada populasi Jepang berkisar 7,22 mm dan oleh Han dkk 1992 pada populasi Cina berkisar 7,52 mm. 17 Berdasarkan literatur populasi Jepang, Cina ataupun Taiwan berasal dari ras yang sama yaitu Mongoloid. 14-5 Sedangkan pengukuran jarak I-P pada populasi Cina oleh GCK Lau 1993 mendapatkan rerata jarak I-P yaitu 12,71 mm. 13 Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Jenis Kelamin

Dokumen yang terkait

Gambaran Kesimetrisan Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fkg Usu Berdasarkan Jenis Kelamin

2 78 74

Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas Dengan Jarak Interkantal Dan Lebar Interalar Pada Mahasiswa Indonesia Fkg Usu Angkatan 2011-2014

13 120 137

Hubungan Antara Proporsi Wajah Eksternal Dan Gigi Insisivus Sentralis Rahang Atas Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU Angkatan 2008 – 2011

3 95 108

Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas dengan Jarak Interkantal dan Jarak Bizigomatik pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2008-2011

0 52 68

Distribusi Tipe Tonjol Carabelli Gigi Molar Pertama dan Variasi Bentuk Shovel Gigi Insisivus Pertama di Rahang Atas Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2007/2008, 2008/2009

4 47 86

Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU

2 83 79

Proporsi Lebar Gigi Insisivus Sentralis Dan Lateralis Rahang Atas Dan Hubungannya Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Fkg-Usu Tahun Angkatan 2006-2008

1 49 70

Hubungan Antara Proporsi Wajah Eksternal Dan Gigi Insisivus Sentralis Rahang Atas Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU Angkatan 2008 – 2011

1 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aesthetic Dentistry - Hubungan Antara Proporsi Wajah Eksternal Dan Gigi Insisivus Sentralis Rahang Atas Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU Angkatan 2008 – 2011

0 0 21

Hubungan Antara Proporsi Wajah Eksternal Dan Gigi Insisivus Sentralis Rahang Atas Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU Angkatan 2008 – 2011

0 0 18