66
maka Ibu Eli dan keluarganya harus pindah dari rumah tersebut dan tidak adanya ganti rugi yang akan diberikan oleh pihak developer. Oleh karena hal tersebut,
maka yang akan dilakukan Ibu Eli beserta keluarganya yaitu dengan cara pindah dan akan mencari rumah sewa lagi.
4.2.4 Informan Keempat
Tipe Rumah “Rumah Sendiri tapi Tanah Developer” Nama
: Ibu Cintawati Usia
: 39 Tahun Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga Pendidikan Terakhir : SMK
Ibu Cintawati ini adalah salah satu warga masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun. Dimana dia memiliki 2 orang
anak. Ibu Cintawati ini memiliki tipe rumah sendiri tapi tanah developer. Maka maksudnya disini bahwa Ibu Cintawati ini membangun rumah miliknya sendiri,
tetapi dia membangun rumahnya di tanah milik developer. Dia sudah tinggal di rumah tersebut selama 2 tahun. Dia telah mendapatkan izin untuk tinggal di tanah
tersebut oleh kepala lingkungan atau yang sering kita sebut dengan kepling. Tetapi sebelumnya, Ibu Cintawati sudah mengetahui bahwa tanah yang dia
tempati adalah tanah milik developer. Tetapi dia tetap saja nekat untuk membangun rumahnya di atas tanah tersebut.
Menurut Ibu Cintawati, sejarah tanah tersebut adalah awalnya tanah yang dimiliki oleh seorang tuan tanah yang bernama Ibu Asia. Yang mana keluarga Ibu
Asia pada zaman dahulu merupakan kerabat dekat dari keluarga Kesultanan Deli.
67
Sehingga keluarga Kesultanan Deli memberikan tanah tersebut kepada keluarga Ibu Asia. Setelah itu, pihak developer membeli tanah tersebut.
Begitu saja yang Ibu Cintawati tahu mengenai sejarahnya tanah yang dia tempati sekarang ini. Yang menjadi latar belakang Ibu Cintawati untuk tinggal di
tanah tersebut adalah dikarenakan terdesaknya karena sewa rumah. Karena sewa rumahnya sudah habis, dan dilihatnya ada tanah kosong yang telah lama tidak
berpenghuni, maka dia nekat untuk membangun rumahnya di atas tanah developer tersebut. Sebelumnya juga dia telah mengetahui bahwasanya tanah tersebut sudah
lama kosong dan tidak ada yang menggunakan tanah tersebut selama 8 tahun. Sehingga dia pun nekat membangun rumahnya disitu. Sebelumnya dia belum
pernah bertemu dengan developer tersebut. Tetapi setelah dia berani membangun rumahnya di atas tanah developer tersebut, maka dia sudah 2 kali bertemu dengan
developer tersebut. Ibu Cintawati tinggal di tanah tersebut tanpa adanya surat perjanjian atau
apapun yang menyangkut dengan tanah tersebut. Tetapi pihak developer hanya memberikan syarat secara lisan saja, dan tidak menggunakan secara tertulis. Ibu
Cintawati mendapatkan izin untuk tinggal di atas tanah milik developer tersebut dengan syarat yang apabila suatu waktu pihak developer tersebut akan
menggunakan tanah tersebut, maka keluarga Ibu Cintawati harus meninggalkan rumah tersebut dan pihak developer tidak akan memberikan ganti rugi kepada
Keluarga Ibu Cintawati tersebut. Karena berdasarkan isu-isu yang di dengarnya dari warga masyarakat lainnya yang juga tinggal di sekitarnya tersebut, bahwa
tanah yang dia tempati akan dibangun sebuah pusat bisnis kota atau yang biasa kita kenal dengan pembangunan CBD Central Business District. Tetapi sampai
68
sekarang ini kegiatan tersebut belum ada kepastian yang diberikan oleh pihak developer tersebut. Sehingga sampai saat ini keluarga Ibu Cintawati dan warga
masyarakat lainnya yang tinggal di atas tanah developer tersebut masih saja menempati rumahnya di atas tanah milik developer tersebut. Jika suatu saat nanti
keluarga Ibu Cintawati disuruh pihak developer untuk meninggalkan tanah tersebut, maka keluarga Ibu Cintawati akan meninggalkannya dan berusaha
mencari rumah sewa lagi.
4.2.5 Informan Kelima