17
untuk membangun rumahnya di tanah tersebut. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai bagaimana relasi aktor-aktor
spekulasi tanah dalam pembangunan CBD Central Business District di Kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana relasi aktor-aktor dalam spekulasi tanah yang terjadi dalam pembangunan CBD Central Business District di Kota Medan” ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dari rumusan masalah di atas adalah : “Untuk mengetahui bagaimana relasi aktor-aktor dalam spekulasi tanah yang
terjadi dalam pembangunan CBD di Kota Medan”.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat peneliti dalam penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pemahaman, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam mengetahui kajian mengenai relasi aktor-aktor dalam spekulasi tanah dalam pembangunan CBD Central Business District di
18
Kota Medan. Serta dapat juga dijadikan sebagai referensi dalam memahami kehidupan masyarakat miskin kota yang tinggal di Kota Medan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan yang berguna untuk memberikan pengambil kebijakan atau keputusan dalam
menentukan kebijakan yang menangani masalah spekulasi tanah dalam pembangunan CBD Central Business District di Kota Medan ini.
19
1.5 Defenisi Konsep
1. Dominasi
Dominasi dapat diartikan sebagai posisi atau lebih kekuasaan elemen yang menguasai elemen lainnya dalam konstruksi sosial. Dominasi disini
berhubungan dengan terciptanya kapasitas kekuatan yang melampaui keberadaan elemen lain. Dominasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan dan
implementasi kekuasaan tanpa kontrol. Dominasi merupakan gambaran adanya ketidakseimbangan hubungan korporasi, negara, dan komunitas lokal.
Kepentingan komunitas lokal tidak menjadi bagian dari persoalan korporasi dan negara.
2. Marginalisasi
Marginalisasi dapat diartikan sebagai suatu yang koheren dengan dominasi yang dimiliki negara dan korporasi. Dominasi memiliki gerak searah dengan
marginalisasi. Dominasi yang dilakukan negara dan korporasi akan menciptakan pola marginalisasi terhadap komunitas lokal. Ada kondisi yang menyebutkan
bahwa marginalisasi menyebabkan penerimaan sosial terhadap kehadiran korporasi dengan dukungan dukungan regulasi dari negara. Marginalisasi
dilakukan korporasi dan negara agar dominasi keduanya semakin kuat. Dalam kerangka hubungan ketiga elemen ini, marginalisasi akan menimbulkan
ketimpangan hubungan. Ketidakseimbangan ini akan menjadi basis terjadinya ketidakadilan terhadap komunitas lokal. Sementara ketidakadilan harus tetap
dilakukan, agar komunitas lokal yang mengalami proses marginalisasi tidak
20
mampu membangun kekuatan setara yang dimiliki korporasi dan negara. Marginalisasi berkaitan dengan aspek-aspek penting keberadaan komunitas lokal.
3. Spekulasi Tanah
Spekulasi tanah dapat diartikan sebagai suatu teknik investasi membeli tanah unimproved dengan harapan pertumbuhan cepat dalam nilai. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka spekulasi tanah juga dapat diartikan sebagai suatu resiko pembelian suatu harta yang harganya diperkirakan naik pada
saat yang akan datang dan dapat dijual kembali untuk memperoleh laba, dan sebaliknya penjualan suatu barang yang diperkirakan harganya akan turun pada
saat yang akan datang dan dapat dibeli kembali dengan harga yang lebih murah untuk memperoleh keuntungan, biasanya hal ini digunakan dalam pasar uang,
saham, komoditas, dan lain sebagainya.
4. CBD Central Business District
CBD Central Business District dapat diartikan sebagai suatu bagian kecil dari kota yang merupakan pusat dari segala kegiatan politik, sosial budaya,
ekonomi, dan teknologi. Daerah Pusat Kota DPK atau Central Business District CBD juga adalah merupakan pusat segala aktivitas kota dan lokasi yang strategis
untuk kegiatan perdagangan skala kota.
21
5. Sewa Tanah
Sewa tanah dapat diartikan sebagai balas jasa terhadap penggunaan sebidang lahan. Besarnya sewa tanah tersebut bervariasi antara satu tempat
dengan tempat lainnya.
22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Kekuasaan