Persentase Perbandingan Jumlah Individu Nepenthes spp. di Kawasan

yang sangat terbatas. Hal ini disebabkan karena biji memerlukan substrat yang sesuai untuk dapat tumbuh, khususnya kelembaban, pH tanah, dan suhu. Tanggapan biji terhadap faktor lingkungan ini tergantung jenisnya. Oleh karena itu pertumbuhan dan penyebarannya bersifat spatial, terbatas pada tempat-tempat tertentu dan jarang tumbuh dalam jumlah besar.

4.1.1 Persentase Perbandingan Jumlah Individu Nepenthes spp. di Kawasan

Hutan Batang Toru Blok Barat Kelima jenis Nepenthes tidak semuanya ditemukan pada setiap transek pengamatan. Setiap transek pengamatan memiliki jumlah jenis dan individu yang berbeda. Jumlah dan persentase individu Nepenthes spp. yang ditemukan pada masing-masing transek dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Individu Nepenthes spp. di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat Transek N. albomarginata N. ampullaria N. gracilis N. longifolia N. rafflesiana Jumlah 1 - - - 78 35 113 2 - - - 73 47 120 3 - - - 283 28 311 4 - - 23 177 - 200 5 - - - 97 - 97 6 - - - 139 45 184 7 - - - 104 30 134 8 15 - - 189 297 501 9 - - - 177 178 355 10 - - - - - 11 - - - - - 12 - - - - - 13 - - - 45 - 45 14 - - - - - 15 - - - 88 - 88 16 - - - 118 179 297 17 - - - 143 92 235 18 - - - - - 19 - - - 47 - 47 20 - 67 - 35 - 102 Jumlah 15 67 23 1793 931 2829 Persentase 0,53 2,36 0,81 63, 37 32,90 100 Dari Tabel 4.2 dapat dilihat jumlah individu dan persentase tertinggi ditemukan pada N. longifolia dengan jumlah individu 179310 ha 63,37. Jumlah individu dan persentase terendah ditemukan pada N. albomarginata dengan jumlah individu 1510 ha 0,53. Tingginya jumlah individu dari N. longifolia dan rendahnya jumlah individu N. albomarginata disebabkan oleh kesesuaian faktor lingkungan seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, selain itu batasan persebaran Nepenthes spp. dipengaruhi juga oleh habitat dan ketersediaan mangsanya. Hernawati dan Akhriadi 2006 menyatakan N. longifolia memiliki distribusi terbatas pada kawasan Sumatera Utara dan Sumatera Barat saja. Clarke 2001 menambahkan N. longifolia tumbuh teresterial dan melimpah pada hutan hujan dataran rendah di daerah tropis dan juga lereng curam batu kapur. Pada lokasi ini N. longifolia memanjat dengan baik, seringkali hingga ketinggian 10 m atau lebih. Menurut Phillipps and Lamb 1996 N. albomarginata dapat ditemukan di Peninsular Malaysia, Sumatera, dan Borneo. Jenis ini memiliki pola distribusi yang mengherankan. Di Peninsular Malaysia hanya ditemukan di bukit Bendahara, di puncak gunung Jerai, di puncak gunung Ledang dan bukit di daerah pesisir. Di Borneo N. albomarginata juga ditemukan pada daerah pesisir, pada jurang dan bebatuan di dekat laut atau pada tanah podsol. Bisa juga dilihat tumbuh di sekitar Sphagnum di bawah pepohonan pada hutan yang cukup terbuka. N. albomarginata tidak ditemukan pada hutan rawa gambut tetapi dapat dilihat terkadang tumbuh bersama N. bicalcarata pada rawa gambut yang terganggu. N. albomarginata banyak ditemukan di sekitar kaki pegunungan di wilayah Peninsular Malaysia, tetapi tidak ditemukan di puncak pegunungan diduga karena tidak mampu bersaing dengan jenis tumbuhan lain yang dijumpai pada daerah tersebut. N. albomarginata juga ditemukan pada dataran tinggi Kamerun yang memperlihatkan N. albomarginata berhasil berada pada daerah pertengahan pegunungan. Di Sumatera N. albomarginata ditemukan di pegunungan Tjampo Sumatera Barat dan di pedalaman sekitar Barus Sumatera Utara Clarke, 2001. Moran 2006, menyatakan Nepenthes banyak ditemukan pada kawasan yang tidak subur dengan kandungan hara yang rendah seperti unsur N, P, dan K. Nepenthes spp. menggunakan kantung yang dimilikinya untuk memangsa beberapa jenis hewan kecil untuk memenuhi zat hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Nepenthes spp. memiliki mangsa yang berbeda, misalnya saja N. longifolia memangsa beberapa jenis serangga, lipan, semut, laba-laba, dan beberapa hewan kecil lainnya. Clarke 2001 menambahkan N. ampullaria sering ditemukan hidup di bawah kanopi hutan. Lantai hutan menerima jatuhan air hujan yang membawa daun kering dan ranting dan juga hewan kecil sehingga menjadi mangsa untuk mendapatkan nutrisi. Berbeda dengan N. rafflesiana yang terlihat memangsa cicak kecil Hemidactylus frenatus, semut, lipan, dan invertebrata kecil lainnya. Menurut Moran et al. 2001 tumbuhan berkantung Nepenthes spp. menangkap dan mencerna mangsanya berupa invertebrata untuk memperoleh nutrisi terutama nitrogen. Umumnya jenis Nepenthes dataran rendah memangsa semut. Tetapi N. albomarginata berbeda karena memiliki mangsa khusus sejenis rayap. Ketersediaan populasi rayap mempengaruhi keberlangsungan hidup N. albomarginata. Sehingga diduga hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya jumlah individu N. albomarginata pada lokasi penelitian. Selain jenis mangsa simbiosis dengan berbagai jenis hewan mempengaruhi jumlah populasi jenis Nepenthes. Grafe et al. 2011 menyatakan di Borneo selain memangsa serangga N. rafflesiana var. elongata bersimbiosis dengan kelelawar kecil Kerivoula hardwickii dengan cara memperoleh nitrogen dari feses kelelawar yang menumpang tidur pada kantung atas Nepenthes tersebut. Clarke et al. 2010, juga menyatakan N. rajah dan N. lowii untuk memperoleh nitrogen bersimbiosis dengan tupai Tupaia montana.

4.1.2 Indeks Nilai Penting Nepenthes spp. Di Kawasan Hutan Batang Toru