2
A. Pendahuluan
Keterampilan Generik merupakan salah satu keterampilan utama untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di abad 21. Dunia pendidikan memiliki peran yang penting
dalam melaksanakan upaya tersebut dalam hal ini mempersiapkan lulusan siswa yang kompeten. Hal ini sejalan dengan pendapat Brett, Mark, dan Craig 2011 bahwa siswa
dengan kemahiran generik memiliki prospek pekerjaan yang baik. Oleh karenanya pengembangan Keterampilan Generik ini dapat dikembangkan dalam kurikulum pendidikan
dan pembelajaran sains. Dalam bidang sains sendiri keterampilan generik dikenal sebagai Keterampilan
Generik Sains KGS. Menurut Brotosiswoyo dalam Tim Pekerti MIPA 2001, Keterampilan Generik Sains meliputi pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, kesadaran
tentang skala besaran, bahasa simbolik, kerangka logika taat azas, inferensi logika, hukum sebab akibat, pemodelan matematik, dan membangun konsep. Keterampilan-keterampilan
yang akan membekali siswa dalam persaingan dunia kerja yang menuntut siswa lebih kreatif dan cakap. Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam diri siswa dalam bidang
sains adalah Keterampilan Generik Sains. Berkaitan dengan arah pendidikan nasional yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, dan kreatif, Biologi sebagai salah
satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami metode dan proses sains Irawati, 2012, sehingga pengalaman belajar yang
diterima dengan baik diharapkan mampu mengembangkan Keterampilan Generik Sains dalam diri siswa. Wahyana mengatakan seperti yang dikutip dalam Trianto bahwa IPA adalah
suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya
kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Melalui penerapan metode ilmiah siswa belajar untuk merumuskan masalah, melakukan observasi, membuat
hipotesis, melakukan eksperimen dan menarik kesimpulan yang disertai dengan sikap ilmiah, seperti kritis, memiliki rasa ingin tahu, berpikir logis, terbuka, objektif, teliti, tekun, dan
optimis. Melalui penerapan metode dan sikap ilmiah dalam proses pembelajaran tersebut diharapkan siswa dapat mengembangkan berbagai keterampilan, seperti Keterampilan
Generik Sains. Hal tersebut dipertegas oleh Trianto bahwa metode ilmiah telah melatih
3
keterampilan, ketekunan, dan melatih mengambil keputusan dengan pertimbangan yang rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiah bagi penggunanya Trianto, 2010.
Dengan demikian diperlukan model pembelajaran yang dapat mengakomodasi keterampilan ilmiah yang secara langsung mengembangkan Keterampilan Generik. Konsep
Difusi-Osmosis merupakan salah satu materi yang akan mudah dipahami dengan adanya kegiatan praktikum di dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan proses Difusi-
Osmosis merupakan proses yang tergolong abstrak sehingga dalam proses pembelajaran untuk materi Difusi-Osmosis ini diperlukan model pembelajaran yang cocok apabila
diterapkan dalam pembelajaran yang mengaitkan adanya metode praktikum. Menurut Wiwik, Sarwanto, dan Suparmi, praktikum merupakan suatu proses yang membawa siswa
pada pendekatan nyata suatu gejala alam dan proses ini dapat melatih Keterampilan Generik Sains Agustiningsih, 2014. Keterampilan Generik Sains yang akan dikembangkan dalam
materi Difusi-Osmosis ini mencakup pengamatan langsung, pemodelan, inferensi logika, hukum sebab akibat, dan membangun konsep. Model pembelajaran inkuiri memiliki prinsip
utama, yaitu siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya Zulfiani, 2010. Berdasarkan prinsip tersebut, model
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan Keterampilan Generik Sains siswa yang mana Keterampilan Generik Sains merupakan salah satu Keterampilan Dasar Bekerja Ilmiah
KDBI. Dalam proses pembelajaran, siswa secara aktif melakukan kegiatan belajar untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diajukan guru, sehingga siswa menemukan
sendiri hasil dari pembelajaran dengan arahan dan bimbingan dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil Keterampilan Generik Sains siswa SMA
pada pembelajaran Inkuiri Terstruktur konsep Difusi-Osmosis. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi profil Keterampilan Generik Sains siswa sehingga dapat
dimanfaatkan guru dalam mengembangkan pembelajaran sains biologi.
B. Isi