BAB II METODE PENELITIAN
2.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dimaksudkan karena lebih
relevan dalam penggunaan pendekatan kuantitatif namun untuk penyempurnaan data juga digunakan metode kualitatif sebagai pelengkap.
2.2 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini berlokasi di Desa Leuge kecamatan Peureulak Kota kabupaten Aceh Timur, adapun alasan memilih lokasi ini adalah :
1. Lokasi ini merupakan daerah pertama masuknya islam di Nusantara dan
daerah basis konflik GAM-RI 2.
Kecamatan Peureulak Kota adalah pusat perkantoran, perbelanjaan dan pendidikan, daerah tersebut merupakan tempat berkumpulnya komunitas
berbagai lapisan masyarakat.
2.3. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 2.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan gejalasatuan yang ingin diteliti. Prasetyo, 2005: 119 adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat desa Leuge yang dilihat berdasarkan tingkat pendidikan. Kriteria ini ditentukan karena tingkat pendidikan mempengaruhi pemahaman
dan pandangan masyarakat terhadap fungsi Syari’at Islam. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1516 Sumber data desa Leuge 2009
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian
Universitas Sumatera Utara
dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu Nawawi, 199: 144 sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 orang dengan menggunakan rumus
Taro Yamane, sedangkan pengambilan sampel berdasarkan jenis kelamin dan
jenjang pendidikan menggunakan teknik acak kelompok Cluster Random
Sampling. Untuk mengetahui jumlah populasi berdasarkan jenis kelamin dan jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel.1
Tabel .1 Distribusi jenis kelamin dan tingkat jenjang pendidikan
Jenis kelamin
Tingkat Pendidikan Tidak
tamat SDseder
ajat Tamat
SDseder ajat
Tamat SLTPsed
erajat Tamat
SLTAseder ajat
Tamat PTD
3 Jlh
Laki-laki 86 93 165 303 135
782 perempuan 94
87 159
289 125 734
jumlah 160 180 324 592 260
1516 Sumber : Data statistik kantor kepala desa Leuge 2009.
2.3.2.1 Penarikan Sampel Secara Kuantitatif
Penetapan jumlah total sampel adalah 94 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane, selanjutnya untuk memperoleh sampel berdasarkan jenis
kelamin dan jenjang pendidikan menggunakan teknik penarikan sampel acak kelompok Cluster Random Sampling
Berdasarkan data populasi pada Tabel 1. maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90 ,
Rakhmat, 2002:82 yakni sebagai berikut:
n =
1
2
Nd
N
Keterangan:
n = Sampel N = Populasi
2
d = Presisi
Universitas Sumatera Utara
Dari data populasi dengan menggunakan rumus Taro Yamane, maka jumlah sampel yang di peroleh adalah:
n = 1
2
Nd
N
n = 1
1 ,
1516 1516
2
n = 1
01 ,
1516 1516
2
n = 16
, 16
1516 n = 93,81 = 94
Berdasarkan populasi di atas maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus sebagai berikut:
sampel Total
x populasi
Total Populasi
Sampel
1 1
Populasi seluruhnya = 1516 Sampel tidak tamat SDsederajat
Lk: 861516 x 94 = 5 Pr : 941516 x 94 = 5
Sampel tamat SDsederajat Lk: 931516 x 94 = 6
Pr : 871516 x 94 = 5 Sampel tamat SLTPsederajat
Lk: 1651516 x94 = 10 Pr : 1591516 x94 = 10
Sampel tamat SLTAsederajat Lk: 3031516 x94 = 19
Pr : 2891516x94 = 18 Sampel tamat PTD3
Lk: 1351516 x94 = 8 Pr : 1251516 x94 = 8
Universitas Sumatera Utara
Dari rumus tersebut diperoleh jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin dan jenjang pendidikan, jumlah sampel penelitian dari setiap jenis
kelamin dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel .2 Distribusi sampel menurut jenis kelamin dan tingkat jenjang pendidikan
Jenis kelamin
Tingkat Pendidikan Tidak
tamat SDsede
rajat Tamat
SDsede rajat
Tamat SLTPsede
rajat Tamat
SLTAsede rajat
Tamat PTD3
JLH Laki-laki 5 6 10 19 8
48 Perempuan 5
5 10
18 8 46
Jumlah 10 11
20 37 16
94 Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Leuge
Kecamatan Peureulak Kota yaitu: 1.
Laki-laki dan perempuan yang berusia 21-55 tahun, batasan ini dimaksudkan karena pada usia 21 tahun dianggap usia dewasa dan
sedikit banyak telah memahami norma-norma dan nilai-nilai Syari’at Islam yang harus dijalankan.
2. Telah menetap di desa Leuge minimal 5 tahun. Hal ini dimaksudkan
karena responden yang telah menetap minimal selama 5 tahun sedikit banyak telah mengetahui situasi dan kondisi Penerapan syari’at Islam di
Kecamatan Peureulak Kota khususnya di desa Leuge.
2.3.2.2 Informan Dengan Menggunakan Metode Kualitatif
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Lx.J.Moleong 2002: hal
90. Informan dalam penelitian ini di ambil secara porposif berdasarkan kebutuhan kriteria yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki dan perempuan yang berusia 21 tahun keatas. Batasan ini
dimaksud karena pada usia 21 tahun keatas seseorang dianggap balihg
mampu membedakan yang haram-halal.
Telah menetap di desa Leuge Kecamatan Peureulak Kota selama penerapan
Syari’at Islam dilaksanakan, sedikit banyak telah mengatahui situasi dan kondisi dari semenjak diterapkan Syari’at Islam sampai sekarang di desa
Leuge Kecamatan Peureulak Kota Kabupaten Aceh Timur.
Maka menurut peneliti yang mewakili dari Wilayatul Hisbah Petugas Syari’at Islam sebanyak 5 orang, mewakili dari tokoh agamaadat sebanyak
3 orang, mewakili dari tokoh pemuda sebanyak 3 orang, dan mewakili dari tokoh perempuan sebanyak 2 orang,. Jadi jumlah informan seluruhnya yang
mewakili data berjumlah 15 orang.
2.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.4.1 Metode Kuantitatif
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dengan metode kuantitatif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil quesioner, quesioner adalah merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan
beberapa alternatif jawaban, yang disebarkan pada objek penelitian untuk
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan jumlah komposisi masyarakat yang beranggapan Syariat Islam berfungsi sebagai alat kontrol bagi tindakan dan prilaku yang
menyimpang di masyarakat. 2.
Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian. Data sekunder ini dapat berupa dokumentasi baik berupa buku, koran, majalah maupun internet yang dapat menunjang tulisan ini dan
sebagai data pelengkap, yang berguna untuk mengetahui fungsi penerapan Syari’at Islam sebagai kontrol sosial bagi masyarakat.
2.4.2. Metode Kualitatif
1. Data Primer
a. Wawancara
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan
pula. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara bebas dan mendalam depth interview dengan menggunakan pedoman
wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang berfungsi untuk memperoleh berbagai data atau keterangan yang bersifat informal dan
juga mengetahui alasan yang sebenarnya dari informan. b. Observasi
Merupakan suatu pengamatan dengan cara melibatkan diri secara langsung terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian
tersebut. Dari obsevasi ini peneliti dapat mengetahui gambaran secara faktual, cermat, dan terperinci mengenai kondisi dilapangan dan fungsi
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan dan penerapan Syari’at Islam sebagai alat kontrol bagi masyarakat.
2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian. Data sekunder ini dapat berupa dokumentasi baik berupa buku, koran, majalah maupun internet yang dapat menunjang tulisan ini dan
sebagai data pelengkap, yang berguna untuk mengetahui fungsi penerapan Syari’at Islam sebagai kontrol sosial bagi masyarakat.
2.5. TEKNIK ANALISIS DATA 2.5.1. Analisa Data Kuantitatif