mendiamkan sabun muka melekat pada kulit wajah dalam waktu 12 jam, sehingga mempercepat terjadinya iritasi kulit seperti kulit terkelupas, merah dan rasa
terbakar yang seharusnya tidak terjadi. Iritasi kulit yang dialami oleh remaja maupun yang dialami temannya seperti kulit merah dan rasa terbakar, dan kulit
terkelupas dipersepsikan merupakan cara kerja kosmetik untuk membuat kulit jadi putih. Dalam pergaulan mahasiswa kini banyak yang berisiko tinggi terpapar
kosmetik berbahaya disebabkan karena persepsi yang salah tentang iritasi kulit yang terjadi setelah menggunakan kosmetik. Cara kerja kosmetik untuk membuat
kulit menjadi putih dan halus dipersepsikan dengan cara membuat kulit wajah terkelupas, kemerahan dan rasa terbakar Prasetijo, 2005.
Perilaku remaja dalam memilih kosmetik juga memperhatikan informasi lain seperti penampilan produk yaitu bentuk dan warna kemasan, aroma,
konsistensi sediaan, dan model bintang iklan kosmetik tersebut. Perilaku dalam memilih hanya melakukan pengamatan sebagian kecil informasi pada label dan
memperhatikan informasi lainnya diyakini dapat menjamin bahwa kosmetik yang dibeli pasti berkualitas baik. Hal ini ditunjukkan adanya keyakinan sebagian
remaja yang menyatakan dirinya memiliki risiko rendah untuk terpapar kosmetik berbahaya, meskipun perilaku yang dilakukan sangat berisiko untuk dapat
terpapar kosmetik berbahaya. Faktor risiko lainnya yang dipersepsikan kebanyakan mahasiswa sekarang adalah kurangnya kesadaran tentang pemilihan
produk kosmetik dan ketidaktahuan terhadap tindakan pencegahan, sehingga menyebabkan mereka berisiko tinggi terpapar kosmetik berbahaya. Ketidaktahuan
tindakan pencegahan terhadap kemungkinan paparan kosmetik berbahaya mempengaruhi solusi yang diambil. Ganti-ganti kosmetik yang dilakukan tanpa
evaluasi alternatif pra pembelian yang baik dapat meningkatkan risiko terpapar kosmetik berbahaya Prasetijo, 2005.
2.6. Transtheoretical Model
Transtheoretical Model adalah suatu model yang integratif tentang perubahan perilaku. Model ini menguraikan tahapan suatu tindakan dan perilaku
dapat terbentuk. Terbentuknya suatu tindakan dikarenakan adanya sikap dan pengetahuan yang akan memunculkan sebuah motivasi kemudian memberi pilihan
kepada seseorang untuk bertindak kemudian tindakan tersebut menjadi sebuah kebiasaan. Teori transtheoritical juga meliputi satu rangkaian variabel yang
mandiri, proses merubah perilaku, dan satu rangkaian hasil mengukur termasuk decisional balance serta timbangan temptation Citizen, 2006.
2.6.1. Proses Transtheoretical Model Transtheoritical model menjabarkan tahapan-tahapan yang terjadi sebelum
seseorang dapat bertindak hingga tindakan tersebut menjadi sebuah kebiasaanCitizen, 2006. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
a. Pra perenungan Precontemplation Seseorang belum siap untuk membuat perubahan tidak berniat untuk
mengambil tindakan di masa mendatang dan tidak menyadari bahwa perilaku mereka bermasalah. Pada tahap ini seseorang tidak berniat untuk memulai
perilaku dalam waktu dekat dalam waktu enam bulan dan mungkin tidak menyadari kebutuhan untuk berubah. Tahapan ini juga menjelaskan bahwa
adanya dorongan kepada seseorang untuk menjadi lebih sadar dalam mengambil keputusan serta mulai adanya gambaran tentang perilaku positif
serta negatif. Gambaran tersebut diperoleh dari emosi, informasi, serta lingkungan sekitar.
b. Perenungan Comtemplation Seseorang berniat untuk membuat perubahan, namun masih ambivalen. Pada
tahap ini seseorang telah sadar bahwa perilaku mereka bermasalah. Mereka mulai melihat pro keuntungan dan kontra kerugian dari tindakan mereka.
Hal tersebut menjadi acuan seseorang untuk berniat memulai perilaku dalam enam bulan ke depan. Namun mereka belum membuat keputusan. Mereka
hanya sebatas merenung dan mengevaluasi diri. c. Persiapan Preparation
Tahapan seseorang siap untuk memulai perubahan. Perubahan tersebut diawali dengan niat untuk mengambil tindakan dalam waktu dekat dan
langkah-langkah untuk perubahan perilaku. Pada tahap ini seseorang siap untuk mulai mengambil tindakan dalam 30 hari ke depan. Mereka mengambil
langkah-langkah kecil yang mereka percaya dapat membantu membuat perilaku positif yang merupakan bagian dari kehidupan mereka.
d. Tindakan Action Seseorang telah mulai membuat perubahan. Pada tahap ini seseorang telah
mengubah perilaku mereka dalam 6 bulan terakhir dan harus bekerja keras untuk terus bergerak maju. Mereka belajar memperkuat komitmen untuk
berubah dan melawan dorongan untuk kembali pada perilaku sebelumnya. Tindakan yang dilakukan seseorang akan semakin kuat pada saat ada
penghargaan dan dukungan dari lingkungan sekitar. e. Kebiasaan Maintenance
Seseorang telah membuat perubahan dan menjaga perilaku baru. Mereka semakin yakin bahwa mereka dapat melanjutkan perubahan dan
mempertahankannya.
2.7 Kerangka Teori