Imanuddin : Penentuan Bilangan Iodin Terhadap Rbd Palm Olein Yang Berasal Dari Daerah Sumatera Utara Dan Dumai, 2008.
USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa Sawit
Kelapa sawit Elaeis quineensis Jacq berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintahan kolonial Belanda pada
1848 dan ditanam di Kebun Raya Bogor. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911. Tim Penulis PS,2002
Tanaman Kelapa Sawit secara umum waktu tumbuh rata-rata 20 – 25 tahun. Pada tiga tahun pertama disebut sebagai kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan kelapa sawit
tersebut belum menghasilkan buah. Kelapa sawit mulai berbuah pada usia empat samapi enam tahun. Dan pada usia tujuh sampai sepuluh tahun disebut sebagi periode matang,
dimana pada periode tersebut mulai menghasilkan buah tandan segar. Tanaman kelapa sawit pada usia sebelas sampai dua puluh tahun mulai mengalami penurunan produksi
buah tandan segar. Dan terkadang pada usia 20-25 tahun tanaman kelapa sawit mati.
Semua komponen buah sawit dapat dimanfaatkan secara maksimal. Buah sawit memiliki daging dan biji sawit, dimana daging sawit dapat diolah menjadi CPO crude palm oil
sedangkan buah sawit diolah menjadi PK kernel palm. www.iopri.org
Bagian yang populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak
goreng dan berbagai jenis turunannya. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Wikipedia,2005
Imanuddin : Penentuan Bilangan Iodin Terhadap Rbd Palm Olein Yang Berasal Dari Daerah Sumatera Utara Dan Dumai, 2008.
USU Repository © 2009
2.2 Proses Pengolahan Minyak Sawit
Semua komponen buah sawit dapat dimanfaatkan secara maksimal. Buah sawit memiliki daging dan biji sawit, dimana daging sawit dapat diolah menjadi CPO crude
palm oil sedangkan buah sawit diolah menjadi PK kernel palm. Ekstraksi CPO rata-rata 20 sedangkan PK 2.5. Sementara itu serta dan cangkang biji sawit dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar ketel uap. Minyak sawit dapat dipergunakan untuk bahan makanan dan industri melalui proses penyulingan, penjernihan dan penghilangan
bau atau RBDPO Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil. Disamping itu CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat RBD Stearin dan untuk produksi
minyak sawit cair RBD Olein. RBD Olein terutama dipergunakan untuk pembuatan minyak goring. Sedangkan RBD Stearin terutama dipergunakan untuk margarin dan
shortening, disamping untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. Pemisahan CPO dan PK dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara
keseluruhan proses penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73 olein, 21 stearin, 5 PFAD Palm Fatty Acid Distillate dan 0.5 buangan.
www.iopri.org Berikut ini bagan proses penyulingan minyak kelapa sawit dan pengolahan kelapa
sawit.
Imanuddin : Penentuan Bilangan Iodin Terhadap Rbd Palm Olein Yang Berasal Dari Daerah Sumatera Utara Dan Dumai, 2008.
USU Repository © 2009
Proses Pongolahan Minyak Sawit
Penyimpan an
CPO Pembuangan
Getah Penjernihan
Warna
Penyaringan
Penghilangan Bau
PFAD PFAD
Pemecahan Penyaringan
RBD P Stearin RBD P Olein
www.iopri.org
2.2.1 RBD Palm Olein
RBD Palm Olein merupakan produk turunan dari CPO. Minyak sawit dapat dipergunakan untuk bahan makanan dan industri melalui proses penyulingan, penjernihan
dan penghilangan bau atau RBDPO Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil. CPO juga dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat RBD Stearin dan minyak sawit
Imanuddin : Penentuan Bilangan Iodin Terhadap Rbd Palm Olein Yang Berasal Dari Daerah Sumatera Utara Dan Dumai, 2008.
USU Repository © 2009
cair RBD Olein. RBD Olein terutama dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng. Sedangkan RBD Stearin terutama dipergunakan untuk margarin dan shortening, di
samping untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. Pemisahan CPO dan PK dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara
keseluruhan proses penyluingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73 olein, 21 stearin, 5 PFAD Palm Fatty Aid Distillate dan 0.5 buangan. PT.ASIA
KAPITALINDO
2.2.2 RDB Palm Stearin
RDB Palm Stearin adalah fraksi lemak yang berasal dari CPO yang telah mengalami refinasi lengkap. RBD palm stearin memiliki kadar FFA sebesar 0,2 . Nilai
titik lunaknya sama dengan Crude Palm Stearin, hanya warnanya lebih kuning. RBD Stearin terutama dipergunakan untuk margarin dan shortening, disamping untuk bahan
baku industri sabun dan deterjen. www.georietis.com
2.3 Minyak Goreng
Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya,
yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal ditenggorokan. Hidrasi gliserol akan membentuk aldehida tidak
jenuh atau akrolein tersebut. Makin tinggi titik asap, makin baik mutu minyak goreng itu. Pada umumnya suhu penggorengan adalah 177 – 221
o
C. F.G Winarno,1984.
Imanuddin : Penentuan Bilangan Iodin Terhadap Rbd Palm Olein Yang Berasal Dari Daerah Sumatera Utara Dan Dumai, 2008.
USU Repository © 2009
Pada dasarnya minyak goreng terdiri dari tiga jenis komposisi dengan persentase yang berbeda – beda, yaitu minyak jenuh, minyak tak jenuh tunggal dan minyak tak jenuh
ganda. 1. Minyak jenuh
Dusebut minyak jenuh karena banyak mengandung asam lemak jenuh. Umumnya minyak jenuh terbuat dari hewani, kecuali minyak sawit dan minyak kelapa. Minyak jenis
ini cenderung meningkatkan kolesterol dalam darah. Tetapi kelebihannya adalah minyak ini relatif stabil dan tidak mudah rusak oleh panas. Karena itulah jenis ini paling
dianjurkan sebagai minyak goreng.
2. Minyak tak jenuh tunggal Ini dikenal pula dengan sebutan Omega 9. Minyak jenis ini tidak meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Yang tergolong dalam minyak jenis ini adalah minyak zaitun kacang. Sama halnya dengan minyak jenuh, minyak jenis inipun relatif stabil
dalam menahan panas.
3. Minyak tak jenuh ganda Semua minyak yang tergolong minyak jenis ini berasal dari nabati, sehingga tidak
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, namun justru menurunkan. Jenis minyak ini antara lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas, minyak biji bunga matahari, minyak
kedele dan minyak wijen. Asam lemak tak jenuh yang terkandung didalamnya kaya akan asam lemak essensial yang sangat diperlukan bagi kesehatan tubuh. Tapi minyak jenis ini
Imanuddin : Penentuan Bilangan Iodin Terhadap Rbd Palm Olein Yang Berasal Dari Daerah Sumatera Utara Dan Dumai, 2008.
USU Repository © 2009
sangat tidak stabil dan tidak mudah rusak oleh panas. Jika asam lemaknya rusak karena panas manfaatnya sudah tidak ada lagi bagi tubuh, sebab itu tidak dianjurkan
menggunakan minyak jenis ini sebagai minyak goreng. www.clickwok.com
2.4 Standart Mutu