Sura Baik Sitepu : Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengecoran logam merupakan salah satu proses pembentukan logam dengan menggunakan cetakan yang kemudian diisi dengan logam cair. Pada proses pengecoran logam
bahan baku dicairkan dengan cara memanaskannya hingga mencapai titik lebur, kemudian cairan logam ini dituang kedalam rongga cetakan yang telah disediakan sebelumnya. Logam cair
dibekukan dengan cara membiarkannya dalam rongga cetakan selama beberapa saat. Setelah logam cair membeku seluruhnya, maka cetakan dapat dibongkar.
Batang torak adalah salah satu komponen mesin pembakaran dalam yang dapat dibuat dengan proses pengecoran logam dengan cetakan logam dan cetakan pasir. Mesin pembakaran
dalam pada umumnya dikenal dengan nama motor bakar. Proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu piston sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi
sebagai fluida kerja. Salah satu mesin pembakaran dalam adalah motor bakar torak. Motor bakar torak mempergunakan beberapa silinder yang di dalamnya terdapat torak
yang bergerak translasi bolak-balik. Torak yang bergerak translasi bolak-balik di dalam silinder tersebut dihubungkan dengan pena engkol dari poros engkol yang berputar pada bantalannya,
dengan perantaraan batang penggerak atau batang torak connecting rod. Campuran bahan bakar dan udara dibakar di dalam ruang bakar, yaitu ruangan yang dibatasi oleh dinding silinder, kepala
torak dan kepala silinder. Gas pembakaran yang dihasilkan proses tersebut mampu menggerakkan torak yang selanjutnya memutar poros engkol. Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi
pada poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak.
2.1. Jenis-Jenis Batang Torak
Batang torak pada umumnya terdiri dari; 1.
Bentuk normal Batang torak bentuk normal digunakan dengan hanya satu silinder kesebuah pena engkol.
Bentuk batang torak ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Sura Baik Sitepu : Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.1. Batang Torak Bentuk Normal 2.
Batang garpu dan bilah dalam mesin jenis V Batang torak jenis ini ujung besar dari satu batang mempunyai bentuk normal sedangkan
batang dari torak dalam bagian yang berlawanan diperlebar dan dibelah menjadi bentuk garpu yang menngangkangi batang yang pertama.
Gambar 2.2. Batang garpu dan bilah dalam mesin jenis V 3.
Batang engkol artikulasi dari mesin jenis V Batang torak jenis ini memiliki satu batang yaitu batang induk yang serupa dengan batang
torak konvensional tetapi mempunyai perpanjangan tangkai keluar dengan sebuah mata untuk tempat dipasangkannya batang untuk torak dalam bagian yang berlawanan. Batang yang kedua ini
disebut batang artikulasi atau batang penghubung.
Sura Baik Sitepu : Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.3. Batang garpu dan bilah dalam mesin jenis V Dari ketiga jenis batang torak diatas yang akan direncanakan adalah jenis normal. Jenis
ini umum digunakan pada kendaraan yang menggunakan mesin jenis standart.
2.2. Bahan Pengecoran 2.2.1. Baja Cor
Baja cor digolongkan dalam baja karbon dan baja paduan. Coran baja karbon adalah paduan besi karbon,dan digolongkan menjadi tiga macam yakni : baja karbon redah C 0.2 ,
baja karbon menengah 0.2 – 0.5 C , baja karbon tinggi 0.5 – 2 C. Kadar karbon yang rendah menyebabkan kekuatan rendah, perpanjangan elongation yang tinggi dan harga bentur
serta sifat mampu las yang baik. Titik cair baja cor sekitar 1500 C, mampu cornya lebih buruk
dibandingkan dengan besi cor, akan tetapi baja cor dapat dipergunakan baik sekali sebagai bahan
untuk bagian – bagian mesin, sebab kekuatannya yang tinggi dan harganya murah.
Baja cor paduan adalah baja cor yang ditambah unsur–unsur paduan seperti : Mangan, Krom, Molibdenum, atau Nikel. Unsur paduan ini di butuhkan untuk memberikan sifat – sifat yang
khusus pada baja tersebut seperti : sifat tahan aus, tahan asam, dan tahan korosi.
2.3. Sifat – Sifat Logam Cair