Sura Baik Sitepu : Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir, 2009.
USU Repository © 2009
Hal yang pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan pola adalah mengubah gambar benda menjadi gambar pengecoran dengan penambahan ukuran akibat pertimbangan tambahan
penyusutan , tambahan penyelesaian dengan mesin. Kemudian gambar pengecoran dibuat menjadi bentuk dan ukuran pola.
2.5.1.1. Menetapkan Kup, Drag dan Permukaan Pisah
Penetapan kup, drag dan permukaaan pisah adalah hal yang paling penting untuk mendapatkan coran yang baik. Dalam hal ini dibutuhkan pengalaman yang luas dan pada
umumnya harus memenuhi ketentuan-ketentuan dibawah ini antara lain: 1.
Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan 2.
Penempatan inti harus mudah 3.
Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logam cair yang optimum.
4. Permukaan pisah lebih baik hanya satu bidang, karena permukaan pisah yang terlalu
banyak akan menghabiskan telalu banyak waktu dalam proses.
2.5.1.2. Penentuan Penambah Penyusutan
Karena coran menyusut pada saat pembekuan dan pendinginan maka perlu disiapkan penambahan untuk penyusutan. Besarnya penyusutan sering tidak isotropis , sesuai dengan bahan
coran, bentuk, tempat, tebal atau ukuran coran, dan kekutan inti. Tabel berikut memberikan harga- harga angka untuk penambahan penyusutan.
Sura Baik Sitepu : Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 2.1. Tambahan Penyusutan Yang Disarankan Tambahan
Penyusutan Bahan
8 1000 Besi cor, Baja cor tipis
9 1000 Besi cor, Baja cor tipis yang banyak menyusut
10 1000 Sama degan yang diatas dan Aluminium
12 1000 Paduan aluminium, Brons, Baja cor tebal 5 – 7 mm
14 1000 Kuningan kekuatan tinggi, Baja cor
16 1000 Baja cor tebal lebih dari 10 mm
20 1000 Coran Baja Yang besar
25 1000 Coran Baja yang besar dan tebal
Sumber : Prof.Ir.Tata Surdia M.S Met E, Prof.Dr.Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1986, Hal.52
2.5.1.3. Penentuan Penambahan Penyelesaian Mesin
Tempat dimana diperlukannya penyelesaian mesin setelah pengecoran. Harus dibuat dengan kelebihan tebal seperlunya. Kelebihan tebal penambahan ini berbeda menurut bahan,
ukuran arah kup dan Drag dan keadaan pekerjaan mekanik seperti ditunjukkan gambar berikut.
Gambar 2.7. Tambahan Penyelesaian Mesin Untuk Coran Besi Cor Sumber : Prof.Ir.Tata Surdia M.S Met E, Prof.Dr.Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam,
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1986, Hal.53
Sura Baik Sitepu : Perancangan Pembuatan Batang Torak Untuk Truck Dengan Daya 120 PS Dan Putaran Maksimum 2.850 RPM Dengan Pengecoran Logam Menggunakan Cetakan Pasir, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.8. Tambahan Penyelesaian Mesin Untuk Coran Baja Cor Sumber : Prof.Ir.Tata Surdia M.S Met E, Prof.Dr.Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam,
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1986, Hal.53
Gambar 2.9. Tambahan Penyelesaian Mesin Untuk Coran Paduan Bukan Besi Sumber : Prof.Ir.Tata Surdia M.S Met E, Prof.Dr.Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam,
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta 1986, Hal.53
2.5.1.4. Inti Dan Telapak Inti