Universitas Sumatera Utara
10
pemikiran yang mempertimbangkan konteks sebagai unsur pendekatan disain baru. Sebenarnya kontekstualisme mempunyai arti lebih spesifik dari itu sehingga
bisa dikatakan bangunan kontekstual tidak berdiri sendiri yang bisa berteriak Lihatlah aku Bob Cowherd, 1993.
Pendekatan desain arsitektur yang kontekstual dapat dilakukan dengan berbagai aspek.
Pendekatan kontekstualisme melalui komposisi.
Pendekatan kontekstualisme melalui kelanggengan.
Pendekatan kontekstualisme melalui struktur formal internal
Pendekatan kontekstualisme melalui penjajaran reason dan memory
Pendekatan kontekstualisme melalui type-image.
Pendekatan kontekstualisme melalui style.
Pendekatan kontekstualisme melalui regionalism.
c. Penerapan kontektual dalam judul proyek
Kontekstual pada aspek fisik, dapat dilakukan dengan cara : Mengambil motif-motif desain setempat :
misalnya bentuk massa, pola atau irama bukaan, dan ornamen desain pada kawasan Kesawan. Seperti bentuk :
Geometri : Berdasarkan standar geometri atau bentuk. Misalnya bentuk
persegi, bulat, segitiga, kubus dll.
Kompleksitas : Derajat kesederhanaan atau daya tarik bangunan tersebut. Terbagi atas 2:
- Bentuk sederhana = regular
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
11
- Bentuk kompleks = iregular
Orientasi : Berdasarkan hubungan bentuk secara vertikal maupun horizontal
Menggunakan bentuk-bentuk dasar yang sama
Adapun dalam pengambilan bentuk dasar yang sama tetap melalui proses pengaturan kembali sehingga memiliki tampak yang berbeda.
Memiliki efek visual yang sama Yakni dalam melakukan pencarian bentuk-bentuk baru dalam mendisain tetap
memiliki efek visual yang sama atau mendekati yang lama. Mengabstraksi bentuk-bentuk asli kontras
Dalam arsitektur kontekstual hubungan yang simpatik tidak selalu ditunjukkan dengan desain harmonis yang biasanya dicapai dengan penggunaan kembali
elemen desain yang dominan yang terdapat pada bangunan lama. Hubungan yang harmonis tersebut bisa dicapai dengan solusi desain yang kontras. Bentuk-bentuk
asli pada bangunan lama tidak digunakan langsung, namun bisa diabstraksikan ke dalam bentuk baru yang berbeda.
d. Studi Banding Tema Sejenis East Wing, National Gallery
Lokasi : Washington, D.C. Arsitek : I. M. Pei
Galeri East Wing merupakan galeri dengan benda-benda peninggalan patung dan kesenian di kota yang dianggap suci serta merawat dan memperbaiki peninggalan
seperti aslinya. Struktur post-tension dengan batu pualam sebagai penutup luar
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
12
dinding, serta kaca sebagai material bukaan gedung. Tapak berada di persilangan antara dua jalan, yaitu Pennsylvania dan Constitutions. Tapak berbentuk
trapesium, diselesaikan dengan membagi bentuk trapesium menjadi dua buah segitiga dengan menarik garis diagonal. Hal ini dilakukan untuk mengelompokkan
plan berdasarkan kegiatannya.
Pembentukan ruang didasarkan pada grid yang berbentuk segitiga. Konsep geometri bentuk dasar segitiga tidak hanya diterapkan pada pembentukan massa
bangunan tetapi juga interior ruang dalamnya.
Pyramide du Louvre
Lokasi : Paris, Prancis Arsitek : I.M. Pei
Gambar 3. 1 East Wing, National Gallery
Gambar 3. 2 Site Plan East Wing, National Gallery
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
13
Pyramide du Louvre merupakan sebuah museum dengan bentuk
piramida, terdapat tiga piramida kecil yang mengelilingi piramida
utama. Piramida
Utama merupakan pintu masuk utama ke
museum. Ketinggian dari piramida ini mencapai 20,6 m dengan bagian dasar memiliki panjang sisi 35 m. Tersusun atas 603 kaca belah ketupat dan 70 kaca
segitiga. Lobi bawah tanah dibangun sebagai pintu masuk utama. Pengunjung yang masuk melalui Pyramide du Louvre akan memasuki lobi kemudian naik ke
bangunan utamanya. Sebagian orang menganggap museum ini sangat kontras dengan bangunan di sekitarnya yang berlanggam arsitektur klasik. Namun
sebagian orang berpendapat bahwa Pyramide du Louvre kontras sebagai penggabung antara bangunan lama dan baru.
Ponte Vecchio, Florence, Italia
Lokasi : Florence, Italia Salah satu pendekatan yang dapat
dilakukan dalam
konteks arsitektur
kontekstual adalah
mengambil motif-motif desain setempat, seperti bentuk massa,
pola atau irama bukaan, dan ornamen desain yang digunakan. Rumah-rumah Ponte Vecchio di Florence, Italia,
Gambar 3. 3 Pyramide du Lourve, Prancis
Gambar 3. 4 Ponte Vecchio, Florence, Italia
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
14
merupakan bangunan baru yang mengadaptasi gaya Renaisans yang ingin menggantikan bangunan lama yang hancur saat Perang Dunia ke-2. Kontinuitas
visual terlihat dari bentuk massa dan irama bukaan atau jendela. Tanggapan : Penerapan elemen-elemen bangunan lama pada desainnya
merupakan wujud dari kekontekstualan yang dibuat oleh arsitek. Dengan pendekatan arsitektur kontekstual yang harmonis, nilai-nilai bangunan lama yang
pernah ada kembali dimunculkan secara visual pada bangunan baru.
III.III Studi Banding
Kota Tua Jakarta Kota Tua Jakarta juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama Oud
Batavia. Kota Tua Jakarta atau yang akrab disebut Kota Tua adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta yang memiliki luas 1,3 kilometer persegi yang melintasi
Gambar 3. 5 Peta Wisata Kota tua Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
15
Jakarta Utara dan Jakarta Barat, mencakup daerah Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka. Jakarta memiliki sejarah panjang, dimulai dari kawasan yang sekarang
disebut Kotatua, bercikal bakal Pelabuhan Jayakarta dibawah kerajaan Banten, dengan bentuk, pola dan arsitektur-nya, merupakan hasil dari proses sejarah,
politik dan pemerintahan didukung oleh letaknya yang strategis di Nusantara, bahkan di Asia Tenggara. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Dr. Ing. H. Fauzi
Bowo, Desember 2007. Kawasan Kota Tua Jakarta terkenal sebagai salah satu tempat wisata di Jakarta.
Pada abad ke-18, kawasan ini adalah pusat kota Batavia. Pada masa itu, bangunan yang sekarang menjadi museum sejarah Jakarta adalah Balai Kota.Kini,
bangunan-bangunan tua peninggalan jaman Belanda menjadi daya tarik utama Kota Tua.Bangunan-bangunan ini dipertahankan sebagai cagar budaya. Kawasan
Kota Tua Jakarta adalah lokasi yang sangat popular untuk berwisata juga sering digunakan sebagai tempat pemotretan dan loksi syuting film. Kondisi sebagian
besar bangunan di Kota Tua memang tampak kuno, karena pemerintah sengaja membiarkan bangunan-bangunan itu sesuai aslinya.Akan tetapi, beberapa
bangunan tampak memprihatinkan. Beberapa bangunan di kawasan Kota Tua tampak rapuh dan tidak aman bagi wisatawan dan juga penduduk yang berada di
sekitar wilayah itu.Kota Tua Jakarta merupakan sebuah kawasan yang masih kental unsur sejarah dan budaya baik itu peninggalan Belanda maupun China.
Wilayah Kota Tua ini telah resmi dijadikan sebagai situs warisan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1972. Peresmian Kota Tua sebagai situs budaya
ini bertujuan untuk menjaga arsitektur yang berada di dalam wilayah Kota Tua.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
16
Arsitektur bangunan yang berada di kawasan ini memang sangat melegenda dan kental dengan nuansa Belanda.
Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Kota Tua. Pengunjung yang datang tak hanya bisa menikmati sejarah serta arsitektur kota tempo dulu. Banyak
penjual jasa yang menawarkan „suasana‟ bak Jakarta tempo dulu dengan menyewakan sepeda ontel atau kostum menyerupai orang-orang Belanda seperti
baju atau topi.Tak hanya itu, Kota Tua merupakan tempat yang bagus untuk berfoto, apalagi di malam hari.Selain karena arsitektur bangunannya yang sangat
bersejarah, pemandangan Kota Tua di malam hari dengan lampu-lampu khas Belanda menambah suasana romantis.Selain menjadi tempat wisata, kawasan
Kota Tua juga sering menjadi tempat digelarnya berbagai festival budaya.
Revitalisasi Kota Tua Jakarta memiliki visi “Terciptanya kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta sebagai daerah tujuan wisata budaya yang
Gambar 3. 6 Bangunan bersejarah di sekitar Kota Tua, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
17
mengangkat nilai pelestarian dan memiliki manfaat ekonomi yang tinggi”. Hal ini menunjukkan Jakarta ingin menghidupkan kawasan bersejarahnya sebagai
pariwisata yang diandalkan. Kawasan yang telah dilakukan revitalisasi adalah sekitar kawasan Taman
Beos, Kawasan Museum Fatahillah, Museum Bahari, Meuseum dan Menara Syahbadar, Kawasan Kali Besar, cafe Galangan dan Restoran Padang. Untuk
upaya revitalisasi yang menyeluruh hal yang perlu dilakukan adalah: 1.
Pengembangan kawasan revitalisasi di Kota Tua Jakarta yang berkelanjutan yaitu mengembangankan wilayah revitalisasi ke beberapa
titik zona sekitar area yang telah dilakukan revitalisasi dan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata budaya.
2. Perbaikan-perbaikan bangunan dan sarana prasarana yang ada di dalam
kawasan revitalisasi yang mengalami kerusakan atau butuh percepatan dalam penanganan harus sesegera mungkin untuk dilakukan perbaikan
sehingga tidak terjadi kerusakan atau hancurnya bangunan ataupun sarana yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Perbaikan dan merencanakan akses-akses yang jelas atar titik pusat
pengembangan perlu dilakukan, sehingga pencapaian pengunjung akan lebih mudah. Akses tersebut dapat berupa pedestrian untuk pejalan kaki
dengan tujuan agar pengendara motor tidak dapat melewati area tersebut. 4.
Penyediaan kantong-kantong parkir yang tidak memanfaatkan badan atau sisi bangunan tua sehingga tidak menggangu keberadaan bangunan
tersebut bahkan untuk menghindari terjadinya kerusakan bangunan tua.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
18
5. Penataan kembali pedagang kaki lima agar tidak memanfaatkan sisi
bangunan untuk berjualan, dan tidak terkesan kumuh dan semrawut. 6.
Tindakan dan program yang tegas dari pihak pemerintah untuk memelihara, mengatur dan mengembangkan kawasan Kota Tua sebagai
kawasan heritage dan juga sebagai kawasan wisata budaya, dan juga adanya kerjasama dengan berbagai pihak yang konsen ke kawasan Kota
Tua.
Kawasan Wisata Sejarah Pasir Salak, Malaysia Kawasan Wisata Sejarah Pasir Salak adalah kompleks bangunan
tradisional Melayu yang membentang di sepanjang Sungai Perak sekitar 50 kilometer selatan dari Ipoh.
Gambar 3. 7 Peta Wisata Sejarah Pasir Salak, Malaysia
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
19
a. Sejarah