Sejarah Perkembangan Office Channeling

yang membedakan penghimpunan dana antara bank konvensional dengan bank syariah adalah pada akadnya. Giro Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip syariah. 9 Tabungan Tabungan adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip syariah. 10 Deposito Deposito adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. 11 Layanan Syariah atau Office Channeling

1. Sejarah Perkembangan Office Channeling

Salah satu tugas dari Bank Indonesia adalah mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Dalam mengatur dan mengawasi tersebut, Bank Indonesia memiliki wewenang untuk membuat peraturan- peraturan, peraturan tersebut tertuang dalam 9 Adiwarman Karim, Bank Islam Anlisis Fiqih dan Keuangan, edisi ketiga Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, p.291. 10 Adiwarman Karim,Ibid, p.297. 11 Adiwarman Karim,Ibid, p. 303. Peraturan bank Indonesia PBI. Office channeling adalah salah satu Peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Pada umumnya, office channeling didefinisikan sebagai layanan yang terdapat di cabang. Dalam perbankan syariah, Office Channeling berarti setiap bank konvensional berkesempatan memiliki cabang layanan syariah di cabang-cabangnya yang konvensional. Layanan syariah melalui office channeling ini tertuang dalam peraturan Bank Indonesia PBI No. 832006. Pada Bab I pasal 1 ayat 20 dijelaskan bahwa layanan syariah merupakan kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan oleh Kantor Cabang dan atau Kantor di bawah Kantor Cabang untuk dan atas nama Kantor Cabang Syariah pada Bank yang sama. Jadi, nasabah atau masyarakat tidak perlu lagi mencari-cari cabang syariah, tetapi cukup datang ke kantor cabang konvensional di bank yang bersangkutan. Sejak 4 Mei 2007, layanan syariah atau office channeling mengalami perubahan dengan diterbitkannya PBI No.972007. layanan syariah atau office channeling diperluas tidak hanya di satu wilayah kerja kantor BI, tapi provinsi. Hal ini memberi ruang lebih leluasa kepada UUS untuk mengembangkan sayap. Selain perluasan wilayah, cakupan kerja UUS juga diperluas. Yang semula hanya melakukan kegiatan penghimpunan dana, diperluas dengan melakukan seluruh transaksi perbankan yaitu penghimpuan dan penyaluran dana serta jasa transaksi perbankan syariah lainnya. Bank konvensional yang induknya memiliki UUS juga diwajibkan mencantumkan logo industri perbankan syariah di setiap kantornya. 12 Tujuan Office Channeling Menurut Deputi Gubernur BI, Maulana Ibrahim, office channeling memiliki beberapa tujuan diantaranya, sebagai berikut: 13 1. Office channeling dimaksudkan sebagai salah satu cara memperbesar pangsa pasar bank syariah. 2. Pola office channeling juga mempermudah nasabah dalam mengakses layanan perbankan syariah. Karena, mereka bisa datang ke kantor bank konvensional. 12 Siti Ch. Fadjrijah. Dua Kado di Bulan Mei. Artikel, Sharing, Edisi 8 tahun I-Juni. 13 www.republika.co.id . BI Kaji Office Channeling. 18 November 2005. 3. Office channeling dimaksudkan untuk mengatasi kelangkaan outlet layanan bank syariah di Indonesia.

2. Ketentuan Layanan Syariah Berdasarkan PBI No. 972007