Latar Belakang Masalah Studi komparatif tentang konsepsi manusia menurut aliran pangestu dan paguyuban Sumarah

bersatunya jiwa dengan Zat Yang Maha Esa. Pokok ajaran Paguyuban Sumarah adalah sujud. Ungkapan sujud di kalangan Paguyuban Sumarah ini diartikan dengan “persekutuan dengan Tuhan” 4 . Secara umum konsepsi tentang manusia menurut aliran kebatinan adalah sebagai percikan dari zat Tuhan, memiliki dua segi, lahir dan batin jasmani dan rohani, dan melalui peningkatan segi batin rohani manusia akan dapat mencapai persatuan dengan Tuhan 5 . Seperti yang akan dijelaskan selanjutnya bahwa dalam konsep manusia menurut aliran Paguyuban Sumarah dan Pangestu, tidak lepas dari campur tangan Tuhan, karena manusia dan Tuhan dipandang sebagai satu kesatuan. Adapun konsep ajaran tentang manusia dari kedua aliran ini dapat dilihat dari proses penciptaannya. Misalnya saja konsep manusia menurut Pangestu. Menurut mereka manusia itu tercipta dari cahaya Tuhan atau Tri Purusa Suksma Kawekas, Suksma Sejati dan Roh Suci, disertai empat unsur yaitu: udara, api, air dan tanah sebagai pakaiannya, serta diberi peralatan jasmani yaitu panca indra penglihatan, pendengaran, pengucapan, penciuman dan perasaan. Kemudian disertai pula empat macam nafsu lawwamah, amarah, sufiah dan mutmainah, dan disertai angan-angan yang terdiri dari cipta, nalar dan pangerti akal budi 6 . 4 Harun Hadiwijono, Konsepsi Tentang Manusia dalam Kebatinan Jawa, Jakarta:Sinar Harapan, 1983, h. 103. 5 Suwarno Imam S, Konsep Tuhan, Manusia, Mistik, h. XIII. 6 Suwarno Imam, Pangestu dan Mistisime Analisa dan Pandangan, Jakarta: Percetakan Saudara, 1978, h. 30. 3 Selanjutnya berdasarkan pandangan paguyuban Sumarah bahwa manusia terdiri dari badan wadag jasmani, badan nafsu, dan jiwa roh. Badan wadag, merupakan unsur jasmani atau fisik manusia yang tersusun dari empat anasir, yaitu tanah, api, air, dan udara. Badan nafsu emotional body merupakan percikan Tuhan dengan perantara Iblis. Menurut ajaran Sumarah, manusia memiliki empat macam nafsu, yaitu: 1 nafsu mutmainah, sebagai sumber semua perbuatan baik dan alat untuk menemukan Tuhan, 2 nafsu amarah, yaitu sumber kemarahan dan kedurhakaan, 3 nafsu suwiyah, merupakan sumber erotik, pengundang birahi, 4 nafsu lawamah, sumber egoisme dalam diri manusia. Di samping kelengkapan nafsu, manusia juga memiliki jiwa atau roh yang berasal dari Roh Suci Tuhan. Rasa dzauq sangat terkait dengan jiwa, terdapat di dalam dada. Di dalam dada ada jantung, di dalam jantung terdapat Masjidil Haram, tempat Baitullah. Di dalam Baitullah terdapat budi, nur, urip. Dengan demikian, hakekat manusia bukan hanya wujud jasmani saja, tetapi juga memiliki wujud gaib dan wujud yang gaib lagi 7 .

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka skripsi ini akan membatasi beberapa masalah yang dirumuskan sebagaimana berikut: sejarah pendiri dan 7 Rahnip, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan dalam Sorotan, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997, h. 105. 4 perkembangan aliran Pangestu dan Paguyuban Sumarah, apa dan bagaimana konsep manusia, dan asal-usul manusia, dan susunan manusia menurut aliran Pangestu dan Paguyuban Sumarah. Dan kemudian akan dibahas pula mengenai perbedaan dan kesamaan pemahaman dari kedua aliran tersebut dalam konsepsi mengenai manusia dengan segala dimensinya.

C. Metode Penelitian

Dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan beberapa data informasi dan meggunakan data deskriptif dan analitis. Deskriptif digunakan agar mampu memahami dan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang terkait dengan isi skripsi ini.analitis dipakai agar penulis dapat menyusun skripsi ini dalam menyusun skripsi ini dalam bentuk yang sistematis sehingga mengena pada inti permasalahan. Selain itu juga penulis juga menggunakan metode, yakni: 1. Studi kepustakaan library research, yaitu penelitian atas buku- buku bacaan, diktat-diktat, jurnal, majalah, artikel, surat kabar dan bahan-bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 5

D. Sistem Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka dalam pembahasannya telah dibagi beberapa bab dengan perincian sebagai berikut : Bab Pertama Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab Kedua Menguraikan riwayat hidup pendiri aliran Pangestu dan Paguyuban Sumarah, juga pokok-pokok ajarannya. Bab Ketiga Menguraikan pandangan tentang konsep manusia menurut aliran Pangestu dan Paguyuban Sumarah. Bab Keempat Menganalisa serta membandingkan konsep kedua aliran tersebut. Bab Kelima Merupakan penutup dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran dari penulis. Terakhir sekali akan dicantumkan daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan serta lampiran-lampiran yang diperlukan. 6