2.5. Kalorimeter Bomb
Kalorimeter bomb adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sifat termal seperti nilai kalor bakar atau kalor dari suatu reaksi kimia. Alat ini terdiri dari wadah yang kokoh untuk
menempatkan cuplikan dan oksigen berlebih didalamnya, lalu campuran itu dinyalakan dengan listrik maka kalor pembakaran pada volume tetap dapat dihitung dan peningkatan suhu yang
terjadi, sumber panas diperoleh dari arus listrik yang mengalir dalam suatu kumparan kawat pemanas yang biasanya dililitkan pada bahan yang hendak diteliti. Termometer yang dipakai
biasanya termometer tahanan kecil atau termokopel yang mempunyai kepekaan cukup tinggi. . American Society for Testing and Material,1981.
Pengukuran kalor bakar dilakukan dengan bomb kalorimeter, dimana kalor bakar yang diukur adalah kalor pembakaran atas karena turut diperhitungkan panas yang
dilepaskan oleh pengkondensasian uap air.Nilai kalor bakar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Nilai kalor bakar kalgr = T
2
– T
1
- t x C
v
x 0,239 kal ............. 3-11 dengan :
C
v
= Kalor jenis bomb kalorimeter 73529,6 Jg °C T
1
= Temperatur air sebelum penyalaan °C T
2
= Temperatur air sesudah penyalaan °C t
= Kenaikan Temparatur akibat kawat penyala 0,05 °C
Selain nilai kalor bakar yang baik, maka sifat kuat tekan merupakan suatu parameter yang harus diperhatikan dalam pembuatan briket arang, karena jika sifat kuat tekan
kurang baik maka briket arang mengalami kendalamasalah sewaktu dikemas dan dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai beban patah yang diperoleh maka kuat tekan ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Kuat tekan =
2
2 3
bd PL
kgfcm
2
........................................................ 3-10 dengan :
P = beban patahload maksimum kgf
L = jarak tumpu cm
b = lebar benda uji cm
d = tebal benda uji cm
2.6. Daya Serap Karbon terhadap I
2
Daya serap karbon terhadap larutan I
2
dengan konsentrasi tertentu disebut juga dengan adsorbsi I
2
D
si
semakin besar nilai absorbsi berarti arang memiliki luas permukaan yang lebih besar dan juga memiliki pori-pori yang lebih besar. Besarnya daya serap karbon atau
arang terhadap I
2
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
D
si
=
x A
V x
B S
B −
N x 126,9 .......................................................... 3-5
Dengan : D
si
= Daya serap karbon terhadap I
2
mg I
2
g B
= Volume Na
2
SiO
3
pada titerasi blanko ml S
= Volume Na
2
SiO
3
yang dibutuhkan untuk mentiterasi filtrat karbon ml V
= Volume dari larutan I
2
ml N
= Normalitas larutan standar Na
2
S
2
O
3
A = Massa karbon g
Berat atom lodin = 126,9
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Alat-alat