Pengaruh Nilai Kalor Bakar Pengaruh Nilai Kuat Tekan Briket Arang Tempurung Kelapa

4.2.2. Pengaruh Nilai Kalor Bakar

Gambar 4.3. Grafik Nilai kalor Bakar vs Konsentrasi pengimpreg NaCl Dari hasil penelitian yang diperoleh hasil nilai kalor bakar, yaitu sifat kalor bakar menunjukkan sifat menurun dengan bertambahnya konsentrasi NaCl, nilai kalor bakar arang tempurung kelapa sebelum diimpregnasi dengan NaCl adalah 5154,91 kalg dan mencapai optimum pada konsentrasi bahan pengimpreg NaCl 0,2 dengan nilai kalor bakar sebesar 8083,84 kalg dan nilai kalor bakar mulai menurun lagi untuk konsentrasi yang lebih besar. Hal ini dapat kita lihat pada grafik nilai kalor bakar vs konsentrasi pengimpreg di atas. Hal ini disebabkan pori-pori arang semakin tertutup oleh NaCl sehingga kekurangan O 2 pada waktu pembakaran yang mengakibatkan turunnya nilai kalor bakar arang maka densitasnya juga meningkat yang mengakibatkan nilai kalor bakar menurun pula. Hal ini juga disebabkan oleh sifat NaCl yang memiliki kecenderungan menyerap air higroskopis yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kadar air dengan bertambahnya kosentrasi NaCl.

4.2.3. Pengaruh Nilai Kuat Tekan Briket Arang Tempurung Kelapa

Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Grafik nilai kuat tekan vs konsentrasi pengimpreg Dari hasil percobaan pengukuran nilai kuat tekan pada arang yang diimpregnasi dengan konsentrasi NaCl yang bervariasi dapat disimpulkan bahwa maka semakin tinggi konsentrasi NaCl maka nilai kuat tekan meningkat, artinya dengan adanya impregnasi NaCl ke dalam arang maka kekuatan mekanik briket semakin meningkat. Hal ini dikarenakan adanya terjadi pengisian pori-pori arang yang sebelumnya diisi udara atau O 2 yang banyak yang tentunya mengakibatkan arang bersifat rapuh dengan NaCl natrium klorida yang bersifat padatan sehingga arang tidak bersifat rapuh lagi. Hal dibuktikan dengan gambar grafik antara nilai kuat tekan dan konsentrasi pengimpreg yang semakin naik dan dapat dilihat pada data lampiran 4 dimana nilai kuat tekan berbanding lurus dengan konsentrasi pengimpreg.

4.2.4. Perbedaan Arang yang Sebelum dan Sesudah Impregnasi NaCl dengan Foto SEM dan FT-IR