Mekanika Klasik Simulasi Dan Visualisasi Dinammika Molekul Dengan Model Potensial Lennard Jones

Gambar 2.3 Sel Primer dan sel citra Objek yang diamati dibagi menjadi sel-sel yang identik satu sama lain. Sel yang diamati disebut dengan sel primer sedangkan sel lain yang tidak diamati disebut dengan sel citra yang juga memiliki semua informasi misalnya posisi dan kecepatan molekul yang sama dengan sel primer. Pembuatan syarat batas periodik ini memberikan implikasi yaitu apabila sebuah molekul meninggalkan sel primer, molekul tersebut akan digantikan dengan sel citranya yang masuk ke dalam sel primer secara bersamaan. Posisi molekul yang keluar dari sel primer tersebut diganti dengan posisi baru yaitu posisi citranya yang masuk ke dalam sel primer. Kondisi ini menyebabkan jumlah atom yang berada dalam sel akan konstan.

2.3 Mekanika Klasik

Mekanika Klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan Mekanika Newton dari Newton dan Hukum Gerak Newton. Mekanika klasik dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu statika mempelajari benda diam, kinematika mempelajari benda bergerak, dan dinamikamempelajari Sel primer Sel Citra Sel Citra Sel Citra Universitas Sumatera Utara benda yang terpengaruh gaya. Penyebab gerak suatu benda atau partikel disebut sebagai dinamika gerak. Dalam pembahasan mengenai dinamika molekul ini, akan dibahas mengenai konsep-konsep yang menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan gerak benda. Dalam dinamika molekul ini, digunakan ketiga hukum Newton: 1. Hukum Inersia atau kelembaman, menyatakan bahwa suatu partikel akan cenderung untuk mempertahankan geraknya. Suatu partikel apabila diam, maka akan tetap diam dan apabila bergerak maka akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan selama tidak ada pengaruh luar yang mengubah kondisi geraknya. 2. Hukum Newton kedua menyatakan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang dialami oleh benda tersebut dan bernading terbalik dengan massanya, dan arah percpatan sejajar dengan arah gayanya. Jika partikel dengan massa m menerima gaya , maka partikel tersebut akan mengalami percepatan sebesar 2.1 3. Hukum Newton ketiga ini disebut dengan hukum aksi-reaksi. Jika partikel i memberikan gaya pada partikel j sebesar , maka partikel j akan memberikan gaya pada partikel i sebesar 2.2 Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kuantitas gerak suatu benda tergantung pada massa inersia dan juga kecepatan benda. Untuk itu didefenisikan suatu besaran vector yang disebut sebagai momentum yang merupakan kuantitas gerak suatu benda. Ketiga hukum Newton ini memberikan konsekwensi hukum kekekalan momentum. Dalam suatu sistem terisolasi ensemble mikrokanonikal, momentum dari masing-masing partikel dapat berubah-ubah akibat interaksi satu sama lain, namun momentum totalnya tidak berubah. Momentum total sistem diamati guna memeriksa kebenaran simulasi untuk mikrokanonikal ensemble. Universitas Sumatera Utara 2.3 Dimana m adalah massa molekul dan p adalah momentum molekul.

2.4 Mekanika Statistik