BAB 3 EFEK RADIOTERAPI PADA RONGGA MULUT
Rongga mulut mempunyai resiko yang tinggi terhadap perawatan radioterapi, sebab sinar X dan elektron yang digunakan untuk merusak sel kanker juga dapat merusak
sel normal rongga mulut dengan menghentikan pertumbuhan sel – sel secara cepat dan mencegah reproduksi sel – sel di dalam mulut, sehingga akan sulit bagi jaringan mulut
untuk mengadakan perbaikan. Selain itu radioterapi dapat menyebabkan perubahan pada mulut dan produksi saliva serta mengganggu keseimbangan jumlah bakteri.
5
Efek samping pada rongga mulut yang disebabkan oleh radioterapi berupa mukositis,
kandidiasis oral, gangguan pengecapan, karies radiasi, perdarahan gingiva, osteoradionekrosis, nekrosis jaringan lunak dan xerostomia.
3,6-11
3.1 Mukositis
Permukaan mukosa mulut sangat sensitif terhadap efek radioterapi karena sel lapisan basal dari epitel muko sa mempunyai aktivitas mitosis yang tinggi.
Radioterapi mengganggu pembelahan sel epitel mengakibatkan kerusakan epitel, atropi, ulser dan
inflamasi. Mukositis terjadi dalam lima fase yaitu fase awal inflamasivaskular, fase informasi genetik, fase amplifikasi sinyal, fase ulseratifbakteriologi dan fase
penyembuhan. Gejala khas mulai terlihat satu sampai dua minggu setelah terapi radiasi dimulai yaitu berupa eritema mukosa yang tersebar dengan daerah ulser yang dangkal,
timbulnya rasa sakit, xerostomia dan kehilangan sensasi rasa. Skala yang lebih sering
digunakan untuk mengukur mukositis oral adalah skala oleh WHO, yang mengelompokkan mukositis ke dalam lima derajat. Derajat 0, apabila tidak terlihat
Universitas Sumatera Utara
adanya gejala atau simptom. Derajat 1, apabila pada mukosa terlihat adanya eritema dan timbul rasa sakit. Derajat 2 ditandai dengan adanya ulser, dan pasien masih bisa makan
secara normal. Derajat 3 apabila terlihat adanya ulser dan si pasien hanya bisa minum. Terakhir, derajat 4 apabila pasien tidak dapat makan dan minum. Mukositis biasanya
sembuh 6 – 8 minggu, tergantung pada lamanya perawatan.
3,6-11,26,27
Gambar 1. Mukositis pada daerah bukal dan lidah Anonymous. Dental and oral complications. 2009.
http:www. oralcancerfoundation.orgdentaldental
-com 11 November 2009
Gambar 2. Lima fase patogenesis mukositis oral Perry MC. The cemotherapy source book. 4
th
ed. Philadelphia : Lippincott Williams Wilkins, 2008:
121
3.2 Kandidiasis Oral
Beberapa studi menunjukkan bahwa pasien yang memperoleh radioterapi mempunyai jenis mikroorganisme yang lebih banyak pada rongga mulutnya, seperti
Universitas Sumatera Utara
Laktobasilus spp., Streptokokus aureus dan Kandida albikans. Meningkatnya resiko kandidiasis oral disebabkan karena menurunnya aliran saliva sebagai akibat dari
radioterapi serta berkurangnya aktivitas fagosit dari saliva dalam melawan mikroorganisme. Gambaran klinis kandidiasis berupa pseudomembran dan eritematous,
pasien mengeluh rasa sakit yang lebih dan adanya rasa terbakar.
3
Gambar 3. Infeksi jamur setelah terapi radiasi umumnya terjadi, contohnya candida, tetapi
penanganannya mudah Anonymous. Dental and oral complications. 2009.
http: www. 11 November 2009
oralcancerfoundation.orgdental dental- com
3.3 Gangguan Pengecapan